Pages

Sabtu, 24 Maret 2007

Tugas Pengantar Manajemen : Strategi Perusahaan Starbucks

CATATAN SINGKAT MENGENAI STARBUCKS

Starbucks adalah perusahaan yang bergerak di bidang Retail Restoran, Retail Kopi dan The, Minuman, dan Hiburan. Starbucks merupakan perusahaan kopi dan kedai kopi multinasional. Beberapa produk andalannya adalah Frappucino, biji kopi, Minuman Botol, Merchandise, Baked Goods, dan Made-to-Order Beverages 
Logo Starbucks adalah seorang siren dari mitologi Yunani. Sedangkan, nama starbucks sendiri diambil dari sebuah novel Moby-dick.
Tahun 1971 merupakan tahun yang bersejarah bagi Starbucks karena di tahun itu Starbucks didirikan pertama kali di Seattle, Washington oleh 3 sekawan.; Jerry Baldwin, Zew Siegel, dan Gordon Bowker. Mereka terinspirasi oleh Alfred Peet, yang memiliki café bernama Peet’s Coffee and Tea..  Tadinya, Starbucks hanya menjual biji kopi dan perlatan membuat kopi. Tahun 1982, seorang pengusaha bernama Howard Schultz bergabung dengan Starbucks. Setelah melakukan perjalanan dari Milan, Schultz mengusulkan agar perusahaan menjual kopi dan espresso selain biji kopi. Namun, ide ini ditolak oleh para pendirinya. Kemudian, Schultz membuka kedai kopi baru bernama the Il Giornale coffee bar tahun 1985.
Tahun 1984, Baldwin membeli Peet’s Coffe and Tea. Tahun 1987, ketiga pendiri Starbucks menjual atribut Starbucks pada  Il Giornale coffee bar, kedua perusahaan ini melebnur dalam nama Starbucks dan memulai ekspansi besar-besaran. Tahun 1992, Starbucks meluncurkan sahamnya pada publik, saat itu perusahaan ini telah memiliki 162 gerai di seluruh North America.
Tahun 1996, Starbucks membuka gerai di Tokyo dan Singapura. Tahun 1998, Starbucks masuk ke pasar UK dengan cara mengakuisisi 60 gerai UK-based Seattle Coffee Company. Pada tahun ini pula Starbucks membuka gerai dengan cara franchising di Taiwan, Thailand, New Zealand, dan Malaysia. Tahun 1999, di Beijing, Kuwait, Korea Selatan, dan Lebanon. United Arab Emirates, Saudi Arabia, Hongkong, Shanghai, Australia, Qatar, dan Bahrain, di tahun 2000. Tahun 2001, di Switzerland dan Austria. Tahun 2002, di Oman, Jerman, Spanyol, Meksiko, Puerto Rico, Cina Selatan, Yunani dan Indonesia. Tahun 2003, di Turki, Peru, Cile, dan Chyprus. Tahun 2004 di Prancis. Tahun 2005 di Jordan, Bahamas, dan Irlandia. Tahun 2006 di Brazil dan Mesir. Tahun 2007 di Rumania, Denmark dan Netherland

 


MISI STARBUCKS


ê  Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan memperlakukan satu sama lain dengan hormat.
ê  Pengakuan terhadap keberagaman adalah komponen inti dari cara kami memperlakukan bisnis ini.
ê  Menerpakan standar tertinggi untuk kesempurnaan pembelian, pemanggangan, dan penyajian kopi-kopi kami.
ê  Terus meningkatkan kepuasan dan antusiasme pelanggan.
ê  Memberikan kontribusi positif bagi komunitas dan lingkungan.
ê  Mengenali profitabilitas adalah esensi dari kesuksesan kami di masa depan.

RENCANA STRATEGIS STARBUCKS


² Peka terhadap isu-isu lingkungan dan saling berbagi informasi dengan mitra kami.
² Membangun solusi yang inovatif dan fleksibel untuk mebuat perubahan,
² Berusaha untuk membeli, menjual, dan menggunakan produk-produk ramah lingkungan.
² Mengakui bahwa tanggung jawab fiscal sangat penting bagi masa depan lingkungan kami.
² Menjadikan tanggung jawab lingkungan sebagai nilai perusahaan.
² Mengukur dan memonitor perkembangan dari tiap proyek.
² Menggerakkan seluruh mitra untuk berpartisipasi pada misi kami,
Berdasarkan pernyataan misi dan rencana strategis atau komitmen Starbucks Coffee ini maka kami menyimpulkan bahwa Starbucks menggunakan model perencanaan Management by Objectives yang merupakan suatu metode di mana para manajer dan karyawan menentukan tujuan bagi setiap departemen, proyek,dan orang serta menggunakannya untuk mengawasi pencapaian kinerja.
Adapun, langkah-langkah dalam MBO adalah :
-          Menentukan tujuan
-          Membangun rencana-rencana tindakan
-          Evaluasi kemajuan
-          Penilaian kinerja menyeluruh.

FORMULA STRATEGI STARBUCKS

Strategi Besar (Grand Strategy)

Starbucks menggunakan strategi pertumbuhan ( growth) baik pertumbuhan internal maupun eksternal. Unru pertumbuhan internal, starbucks terus-terussan mengembangkan produk-produknya terutama untuk kopi.  Sedangkan, pertumbuhan eksternal Starbucks adalah mengakuisisi 60 gerai UK-based Seattle Coffee Company pada tahun 1996 dan membuka cabang-cabang di berbagai negara.

Strategi Global

Dalam me-manage cabang-cabangnya di seluruh dunia, Starbucks menggunakan strategi transnasional, karena Starbucks mengkombinasikan koordinasi global untuk meraih efisiensi dengan f;eksibilitas untuk memenuhi kebutuhan spesifik pada berbagi negara. Koordinasi global dilakukan dengan cara memberikan menu coffe of the week yang sama di seluruh dunia. Koordinasi global dilakukan juga dalam budaya coffe tasting dan starbucks experience. Sedangkan, tiap negara diperbolehkan untuk memilih menu-menu yang akan dilayani di negara itu.

Formulasi Strategi Starbucks pada Tingkat Perusahaan

Starbucks termasuk industri Bintang karena Starbucks memiliki pangasa pasar yang relatif sangat besar bila dibandingkan dengan para pesaingnya, seperti Gloria Jeans and Coffe dan Coffe Bean and Tea Loaf.  Starbucks juga memiliki tinbgkat pertumbuhan bisnis yang sangat tinggi. Hal ini dilihat dari ekspansi besar-besaran di seluruh dunia sejak tahun 1996.

Formulasi Strategi Starbucks pada Tingkat Bisnis

  Strategi Kompetitif
Starbucks menggunakan strategi diferensiasi dan Fokus. Diferensiasi adalah tipe strategi kompetitif di mana organisasi berupaya membuat produk atau jasa yang ditawarkannya berbeda dengan para pesaing. Dalam hal ini, Starbucks mendiferensiasikan jasanya menjadi Retail Restoran, Retail Kopi dan The, Minuman, dan Hiburan. Dengan produk unggulan, seperti, Frappucino, biji kopi, Minuman Botol, Merchandise, Baked Goods, dan Made-to-Order Beverages 
Sedangkan, strategi fokus adalah salah astu tipe strategi yang menekankan pada konsentrasi terhadap suatu pasar regional atau kelompok pembeli tertentu. Starbucks terfokus pada segmen menengah ke atas.

















Lingkungan Bisnis dan Lingkungan Manajemen Starbucks



LINGKUNGAN BISNIS STARBUCKS
a.      Lingkungan Umum
-                      Dimensi Internasional
Budaya ngopi sangat populer di kalangan masyarakat internasional. Ditunjang dengan pengelolaan dan brand image yang memang sudah kuat, membuat Starbucks mampu menembus pasar asing dengan mudah lewat strategi franchising dan akuisisi. Bahkan Starbucks memiliki bargaining power yang sangat tinggi dalam proses seleksi franchising.
-                      Dimensi Teknologi
Starbucks menerapkan teknologi free wi-fi untuk mengakomodasi kebutuhan para konsumennya, yang mayoritas berasal dari kalangan aktif. Selain itu, Starbucks juga menerapkan penjualan on-line (di luar Indonesia).
-                      Dimensi Sosial Budaya
Di kalangan masyarakat Eropa yang notabene beriklim dingin, budaya ngopi adalah kebutuhan untuk menghangatkan tubuh. Terutama masyarakat di Skandinavia yang telah dibuktikan oleh data statistic yang benar-benar akurat sebagai Negara yang tidak mampu melepaskan kebiasaan minum kopi tertutama di pagi hari. Desakan iklim tersebut menyebabkan tradisi minum kopi yang masih dipelihara oleh kalangan masyarakat Nordic.

b.      Lingkungan Tugas
-                      Pelanggan
Pelanggan Starbucks mayoritas berasal dari kalangan aktif. Karena Starbucks memberikan harga yang reasonable dan terjangkau untuk produk dan kenyamanan yang ditawarkan, maka di Amerika seorang buruh pabrik mampu menikmati segelas Vanilla Frappucinno seperti yang biasa dipesan oleh para artis Hollywood.
-                      Pesaing
Pesaing Starbucks adalah kedai-kedai kopi mewah lain seperti Coffee Bean and tea Loaf dan Gloria Jean’s n Coffee. Terutama telah muncul pesaing di Indonesia yang memberi diversivikasi lebih luas dengan logo mirip yang hamper menyerupai Starbucks, yaitu J.Co.
-                      Pasar Tenaga Kerja
Tidak ada persayaratan khusus untuk menjadi kraywan Starbucks. Yang terpentinga adalah karyawan yang tanggap, siap bekerja keras, giat, terampil dan ramah terhadap semua orang baik di lingkungan internal Starbucks maupun pelanggan.

c.       Lingkungan Internal
-                      Budaya
Para pemimpin Starbucks sangat fokus membangun budaya perusahaan. Starbucks memiliki program bernama Starbucks Experience, yaitu sebuah program yang diterapkan pada karyawannnya. Inti dari program ini adalah bagaimana memperlakukan customer dan partner kerja.  Selain itu, seluruh karyawan diharuskan untuk bisa meracik kopi bahkan setiap pagi diadakan ritual coffe tasting,  sebuah ritual dimana para warga Starbucks saling meracik kopi dan merasakan kopi buatan partnernya..
-                      Karyawan
Tenaga kerja Starbucks terdiri dari beberapa jenis :
1.                              Part-Time Worker, merupakan pekerja paruh waktu yang biasanya adalah anak-anak muda dan bertugas sebagai front-liner (barista dan pelayan).Mereka yang terseleksi untuk menjadi mitra paruh waktu Starbucksi ini harus mengikuti pelatihan selam seminggu tentang visi-misi Starbucks, cara membuat kopi, dan melakukan pendekatan ke konsumen.
2.                              Full-Time Worker , merupakan tingkatan di atas Part-Time Worker. Untuk mitra penuh waktu, pelatihan dilakukan selam 2 minggu, dan dilanjutkan dengan learning in store.
3.                              Store Supervisor
4.                              Store Manager
5.                              Coffee Master, adalah para ahli kopi yang ditempatkan di tiap store.
6.                              Coffee Ambasador, adalah guru dari para ahli kopi Starbucks

  
STRUKTUR ORGANISASI STARBUCKS

Dewan Direksi Starbucks ( 20 Januari 2008) :
Presiden, Chairman, dan CEO :         Howard Schultz
Direktur-Direektur                  :           Barbara Bass
                                                            Howard Behar
                                                            Bill Bradley
                                                            Mellody Hobson
                                                            Olden Lee
                                                            James Shennan, Jr.
                                                            Javier Teruel
                                                            Myron Ullman, III
                                                            Craig Weatherup
Presiden Starbucks International:       James C. Alling
Chief Operating Officer          :           Martin Coles
Chief Financial Officer           :           Peter Bocian

Di Indonesia, hak franchisee Starbucks dimiliki oleh PT. Mitra Adi Perkasa, Tbk dan kegiatan operasinya diserahkan pada anak oerusahaan MAP, Pt. Sari Coffee Indonesia.



BIBLIOGRAFI

Majalah SWA Sembada , 12 September 2007
www.starbucks.com
www.wikipedia.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blog Archive

Blogroll

Ini adalah aneka tugas kuliah yang saya kerjakan dan saya dapatkan saat kuliah Manajemen tahun 2006 hingga lulus. Hampir sepuluh tahun yang lalu. Koreksilah dahulu, cocokkan dulu dengan bahasannya dan jangan asal kopi-paste, karena bisa saja edisi bukunya berbeda sehingga soal-soalnya berbeda dan akhirnya jawabannya juga berbeda. Adanya gini, jangan minta lebih. Kalau mau perfect ya kerjakan sendiri. Tugas-tugas saya ini hanya sebagai penunjang yang fungsinya supporting, bukan sebagai tulang punggungnya. Gunakan dengan bijak, semoga bermanfaat.

About