Pages

Selasa, 05 September 2006

CIRI-CIRI KALIMAT BAKU (STANDAR) BAHASA INDONESIA

Catatan dari Pak Tubiono : 
I. Sesuai dengan tata bahasa (Gramatikal)
   Ini berarti bahwa:
a)      Fungsi-fungsi suku kalimat yang meliputi subjek, predikat,  objek,
         dan keterangan terlihat dengan jelas. Ketidakjelasan fungsi-fungsi tersebut meragukan kebakuannya.         
          Misalnya   : Untuk mengetahui tinggi rendahnya pendidikan
                                seseorang dapat dinilai dari cara dia berbicara.
          Yang baku: Tinggi rendah pendidikan seseorang dapat dinilai        
                     dari cara berbicaranya.
b)      Kalimat itu paling sedikit terdiri atas subjek dan predikat,  kecuali kalimat perintah atau jawaban pertanyaan. Kalimat yang bersubjek saja atau berpredikat saja bukan kalimat yang baku
          Misalnya   : Demikian untuk dimaklumi.
                     (Demikian harap maklum)
          Yang baku: Demikian, Bapak/Ibu/Sdr. maklum hendaknya.
c)      Kalimat itu dapat kita tata kembali (kita permutasikan) atas dasar frasa-frasanya. Kalimat yang tidak dapat kita permutasikan bukan kalimat yang baku
Misalnya   : Soal itu saya kurang jelas.
Yang baku: Soal itu bagi saya kurang jelas.
                     (Bagi saya soal itu kurang jelas)
d)     Suku kalimat tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat
Misalnya    : Peristiwa itu perlu mendapat perhatian kita.
                     Sehingga kita tidak menghadapi kesulitan pada  
                     masa yang akan datang.

        Yang baku: Peristiwa itu perlu mendapat perhatian, sehingga
                   kita tidak menghadapi kesulitan pada masa yang
                             akan  datang.
e)      Suku-suku kalimat yang terdiri atas kelompok-kelompok kata, tersusun menurut kaidah yang berlaku
Penggandaan subjek yang tidak berfungsi bukan kalimat  
         yang baku.
         Misalnya   : Penyusunan laporan ini kami mendapat bimbingan
                              bapak dosen.
         Yang baku: Dalam menyusun laporan ini, kami mendapat
                    bimbingan bapak dosen.
f)       Kalimat baku tidak mencampuradukkan dua pola struktur yang berbeda
          Misalnya   : Harga minyak dibekukan ataukah kenaikan   
                     secara luwes?
Yang baku: Harga minyak dibekukan ataukah dinaikkan  
                      secara luwes?
g)      Kontaminasi (perancuan) struktural merupakan kalimat yang tidak baku
Misalnya   : Dalam rapat itu membicarakan SPP.
          Yang baku: Rapat itu membicarakan SPP.
h)      Subjek tidak diawali: bagi, untuk, dengan, sebagai, pada, kepada, dalam, di dalam, di, ke, dan dari
Misalnya  : Bagi yang belum mengerti boleh bertanya.
                   Di tempat itu kekurangan beras.
                   Dengan naiknya gaji menyebabkan kenaikan  harga.
                   Kepada para pemenang diberi hadiah.
            Yang baku: : Yang belum mengerti boleh bertanya.
                   Tempat itu kekurangan beras.
                    Naiknya gaji menyebabkan kenaikan harga
                    Para pemenang diberi hadiah.
i)        Unsur-unsur gramatikal yang berasal dari dialek setempat dan bahasa daerah terhindari pemakaiannya
Misalnya   : Duduklah yang baik!
       Yang baku: Duduklah baik-baik!
j)        Pola frasa verbal “aspek + agens + verbal” terpakai secara tertib
Misalnya   : Surat itu saya sudah baca.
         Yang baku: Surat itu sudah saya baca.
k)      Hubungan antara kata kerja transitif dengan objek penderita tidak disisipi oleh kata depan (preposisi)
Misalnya   : Dengan ini, saya mengharapkan atas kehadiran
                            Bapak/Ibu.
            Yang baku: Dengan ini, saya mengharapkan kehadiran
                            Bapak/Ibu.
l)        Kata-kata Tanya: apa, apakah, di mana, siapa, yang mana, mana, yang berfungsi predikatif dalam kalimat tanya terpakai secara tepat
Misalnya   : Apa Anda sudah mengerti?
                             Kota itu dilanda banjir di mana saya pernah tinggal.
            Yang baku: Sudah mengertikah Anda?
                             Saya pernah bertempat tinggal di kota yang dilanda
                             banjir itu. 
m)    Unsur-unsur seperti yang, bahwa, tetapi, maka, terpakai secara tepat
Misalnya    : Siapa menyanyikan lagu itu?
                             Meskipun keadaannya terlalu parah, tetapi mereka
                             masih dapat tersenyum.
                             Karena gangguan alam, maka harga barang-barang
                             naik.
       Yang baku : Siapakah yang  menyanyikan lagu itu?
                             Meskipun keadaannya terlalu parah, mereka
                             masih dapat tersenyum.
                             Karena gangguan alam, harga barang-barang naik
n)      Awalan, akhiran, dan gabungan awalan dengan akhiran, terpakai secara tepat
Misalnya   : Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
                               Di Surabaya, Menteri Sosial memberi bantuan 5 juta
                               rupiah.
         Yang baku: Atas perhatian Saudara, saya (kami) ucapkan terima
                               kasih.
                               Di Surabaya, Menteri Sosial memberikan bantuan
                               5 juta rupiah.
o)      Kata benda yang sudah dijamakkan dengan kata-kata yang menyatakan banyak tidak memerlukan perulangan lagi.
         Misalnya   : Desember yang akan datang, para ibu-ibu akan
                              merayakan Hari Ibu di Istana Negara.
         Yang baku: Desember yang akan datang, para ibu (ibu-ibu) akan
                              merayakan Hari Ibu di Istana Negara

II. Cermat
     Pengertian cermat meliputi:
       (a). Tepat dalam pemilihan kata-kata
              Misalnya   : Bibit padi itu diangkut dengan pesawat terbang
                                   ke NTT.
              Yang baku: Benih padi itu diangkut dengan pesawat terbang
                                   ke NTT.
           (b).  Tidak menimbulkan tafsiran ganda.
                Misalnya   : Istri karyawan yang rajin itu mendapat                                    
                                     penghargaan.   
                Yang baku: Istri - karyawan yang rajin itu mendapat
                           penghargaan.   
        (c). Tidak boros
               Misalnya   : Dokter menasihati pasien agar supaya makan
                                    bubur halus.
               Yang baku: Doklter menasihati pasien agar makan bubur
                                    halus.
       (d).  Tidak berlebihan.
               Misalnya   : Saya mengucapkan beribu-ribu terima kasih.
               Yang baku: Saya mengucapkan (banyak) terima kasih
               (banyak).

III. Masuk akal (logis).
       Karena berbahasa itu mengemukakan logika, kalimat-kalimat yang         mendukungnya haruslah dapat diterima akal.
       Misalnya   : Sekarang acara sambutan Ketua Panitia. Waktu
                            dipersilahkan.
       Yang baku: Sekarang acara sambutan Ketua Panitia. Waktu kami
                            berikan (sediakan).
                            (Ketua Panitia, kami silakan.)

IV. Tidak bertele-tele.
       Kalimat yang bertele-tele mencerminkan cara berpikir yang tidak sistematis dan jalan pikiran yang berbelit-belit.
       Misalnya  : Menurut keterangan polisi Surabaya aksi protes                                      tersebut ditujukan kepada seorang dosen dengan di bawah pimpinan seorang mahasiswa yang mempunyai maksud tidak setuju dengan tindakan tersebut yang dalam pengantar perkuliahannya bertindak tidak wajar terhadap mahasiswa-mahasiswanya dengan cara  memukul dan melempar anak kunci dan memprotes metode yang dilakukan dalam laboratorium bahasa.
     Yang baku: Polisi Surabaya menerangkan bahwa protes yang ditujukan kepada seorang dosen itu bermaksud tidak menyetujui sikapnya yang tidak wajar terhadap                 mahasiswa dalam perkuliahannya. Ketidakwajaran tampak pada saat memukul dan melempar mahasiswa dengan anak kunci. Selain itu, aksi juga bermaksud                 memprotes metode yang diterapkan dalam Laboratorium Bahasa.

  V. Sesuai dengan ejaan yang berlaku.
       Kalimat yang baku tertulis secara konsekuen dengan ejaan yang berlaku.
VI. Sesuai dengan lafal Indonesia.
      Lafal Indonesia ialah lafal yang sudah disepakati kebenarannya oleh mayoritas penutur BI.

      Misalnya    : memberiken      Yang baku: memberikan
                            proqram                                 program
                            yunit                                        unit
                            semangkin                               semakin

                            temen                                       teman

1 komentar:

 

Blog Archive

Blogroll

Ini adalah aneka tugas kuliah yang saya kerjakan dan saya dapatkan saat kuliah Manajemen tahun 2006 hingga lulus. Hampir sepuluh tahun yang lalu. Koreksilah dahulu, cocokkan dulu dengan bahasannya dan jangan asal kopi-paste, karena bisa saja edisi bukunya berbeda sehingga soal-soalnya berbeda dan akhirnya jawabannya juga berbeda. Adanya gini, jangan minta lebih. Kalau mau perfect ya kerjakan sendiri. Tugas-tugas saya ini hanya sebagai penunjang yang fungsinya supporting, bukan sebagai tulang punggungnya. Gunakan dengan bijak, semoga bermanfaat.

About