Pages

Minggu, 19 Oktober 2014

Tugas Komunikasi Bisnis : Tentang Merek

Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi hal – hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing (Kotler, 2005:82). Kemudian, Brand equity yaitu kumpulan sesuatu yang berharga (assets) yang melekat pada merek serta kewajiban-kewajiban (liabilities) yang terjalin pada sebuah merek, nama, dan simbol yang dapat menambah atau mengurangi ”nilai” suatu produk (Tandjung, 2004:53). Sedangkan Asosiasi merek adalah segala sesuatu yang terjalin di dalam ingatan sebuah merek(Tandjung, 2004:59).

Menjelaskan tentang sikap konsumen terhadap sebuah citra produk, tidak dapat lepas dari brand awarness atau kesadaran merek. Brand Awareness adalah kemampuan pembeli potensial untuk mengenali atau mengingat merek untuk kategori produk tertentu. Berikut merupakan tahap kesadaran terhadap suatu merek :
  1. Top of Mind,
Merek yang disebut pertama kali untuk produk tertentu. Misalnya, dari 100 orang yang ditanya tentang merek televisi, mayoritas menyebut Sony untuk peringkat pertama. Maka Sony adalah Top of Mind produk televisi.
  1. Brand Recall
Merek yang disebut untuk kelas produk tertentu, misalkan untuk televise adalah Sony atau Toshiba. Sedangkan untuk sepeda motor adalah Honda atau Suuki. PAda umumnya pelanggan hanya bias mengingat dan menyebut paling banyak tujuh merek.
  1. Brand Recognition
Pelanggan dapat mengingat merek tapi ingatannya tidak terlalu kuat. Brand Reconitionadalah tingkat minimum dalam proses menciptakan kesadaran terhadap merek. Paling tidak, suatu merek pernah didengar oleh masyarakat. Hal ini menjadi lebih penting lagi kalau merek tersebutsudah didisplay pada etalase-etalase supermarket.
  1. Unaware of Brand
Merupakan kontradiksi Top of Mind, dimana masyarakat tidak pernah menyebut merek produk untuk kategori tertentu. Dampaknya tentu saja tingkat penjualan tidak terlalu bagus dan produk tersebut tidak dikenal oleh masyarakat.

Sangat penting bagi perusahaan untuk memperhatikan citranya di mata konsumen. Karena hal ini berkaitan dengan segala aspek yang dimiliki perusahaan terutama pada penjualan. Sebagai contoh, dalam kasus Kartun Nabi Muhammad yang diterbitkan harian dari Denmark memicu protes dari umat muslim berbagai penjuru dunia. Akhirnya seluruh belahan dunia sepakat melakukan boikot dengan menghentikan konsumsi segala produk dari Denmark. Padahal produsen-produsen Denmark tersebut tidak ikut mencela Nabi Muhammad namun juga terkena dampaknya. Dari contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa memang perusahaan sangat rentan terkena dampak negatif baik internal maupun ekternal.

Dari berbagai penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa konsumen sangat terpengaruh pada citra merek yang terbentuk sejak awal. Dimana akan menjadi sangat sulit bila sebuah perusahaan menghapus citra buruk yang sudah melekat padanya. Sehingga dalam kondisi apapun, perusahaan harus menjaga profesionalitas dan segala citra yang ada pada dirinya, untuk kelangsungannya di masa mendatang
 

Blogroll

Ini adalah aneka tugas kuliah yang saya kerjakan dan saya dapatkan saat kuliah Manajemen tahun 2006 hingga lulus. Hampir sepuluh tahun yang lalu. Koreksilah dahulu, cocokkan dulu dengan bahasannya dan jangan asal kopi-paste, karena bisa saja edisi bukunya berbeda sehingga soal-soalnya berbeda dan akhirnya jawabannya juga berbeda. Adanya gini, jangan minta lebih. Kalau mau perfect ya kerjakan sendiri. Tugas-tugas saya ini hanya sebagai penunjang yang fungsinya supporting, bukan sebagai tulang punggungnya. Gunakan dengan bijak, semoga bermanfaat.

About