ABSTRAKSI
Semakin
berkembangnya zaman , mau tidak mau ,manusia dituntut pula untuk mengikuti
perkembangan tersebut . Tak hanya di bidang teknologi informasi saja ,
kecanggihan tersebut turut mengubah gaya hidup , fashion ,
life style , hingga pola pikir yang beredar di masyarakat .
Tema makalah kali
ini yang akan saya angkat mengenai kehidupan dunia gemerlap pada malam hari di kota Surabaya
ini . Berbagai macam kita lihat , khususnya para kawla muda , sering
menghabiskan waktu malam harinya untuk nongkrong bersama teman-temannya. Ada yang hanya ngobrol di
warung kopi, ada yang hanya sekedar hang out bareng di jalan , hingga ada yang
menghabiskan waktu malam hingga paginya di klub-klub malam, pub & resto .
Dimakalah saya kali ini , saya akan membahas mengenai apa sajakah kegiatan
mereka yang bergeliat di dunia gemerlap ( dugem ) tersebut , apa saja efek
positif dan negative terhadap perilaku mereka tersebut . Jika hal hal itu
dianggap sebagian orang adalah kegitan yang kurang baik, bagaimana solusi agar
mereka menjauhinya dan bisa menggantikannya dengan hal-hal yang lebih baik.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pembuatan
Makalah
Dunia gemerlap yang kini marak dibicarakan orang , yang telah
mengubah gaya
hidup , pola berpikir hingga menggapnya merupakan suatu kebutuhan yang harus
dipenuhi . Apa sajakah pengaruhnya , apakah perilaku ini perlahan akan mengubah
budaya Indonesia menjadi Western yang hedonis , yang nantinya bisa merusak
moral dan iman masyarakat Indonesia , khususnya para kaula muda yang nantinya
sebagai penerus bangsa.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan kami bahas lebih lanjut tentang dunia
gemerlap yang terjadi di Indonesia, khusunya di Surabaya . Oleh sebab itu, semua permasalahan
akan dirumuskan dalam poin-poin sebagai berikut :
1.2.1 Latar belakang masuknya
budaya Dunia Gemerlap
1.2.2 Mengapa kehidupan Dunia
Gemerlap dilegalkan
1.2.3 Apa dampak positif dan
negatifnya
1.2.4 Solusi agar tidak
terjerumus ke dalamnya terlalu dalam
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menunjukkan betapa telah
meluasnya budaya Dunia Gemerlap di Indonesia, sehingga dengan membaca makalah
ini, diharapkan masyarakat dapat melakukan tindakan preventif dalam menyikapi
budaya Dunia Gemerlap ini, bahkan, jika memungkinkan, masyarakat beserta
pejabat yang berwenang seharusnya bisa melakukan tindakan pemberantasan hingga
ke akar-akarnya. Sehingga bisa melindungi generasi muda Indonesia selanjutnya dari
degradasi moral.
1.4 Manfaat Penulisan
Menginformasikan kepada pembaca, bahwa Dunia Gemerlap ini yang
dulunya masih kecil , dan terkesan sembunyi-sembunyi dan hanya untuk kalangan
tertentu, kini akses menuju dunia tersebut semakin luas , hingga semua orang
dari berbagai kalangan bisa datang untuk menikmatinya . Tinggal kini bagaimana
kita menyikapinya . lanjut atau tobat ?
BAB II
METODE PENULISAN
II.1. Sumber Data
Sumber data kami
dapat dari internet ,terjun langsung ke lapangan dan berinteraksi dengan para
“aktifis” Dunia Gemerlap ini dengan mengunjungi klub-klub malam yang ada di
Surabaya seperti di Hugo’s Café
,Vertical Six dan Van Java pub n Resto.
II.2. Pendekatan Masalah
Pendekatan masalah
yang digunakan dalam penulisan makalah ini dengan Pendekatan Konseptual
dengan menjelaskan konsep-konsep yang berkaitan dengan permasalahan, sehingga
pemahaman akan permasalahan secara holistic dan terintegrasi dapat berupaya
untuk diwujudkan. Selain itu, sistem penulisan makalah ini adalah Argumentatif
II.3. Analisis Data
Mengingat jenis data
merupakan data kualitatif yang terangkum dalam penulisan Argumentatif, maka
analisis yang digunakan berbentuk DESKRIPSI ANALITIK dengan harapan akan dapat
mengetengahkan suatu wacana yang terdiri atas penjabaran beragam informasi dan
ulasan yang tersusun secara sistematis.
BAB III
PEMBAHASAN
III.1. Latar Belakang Masuknya Dunia Gemerlap
Dunia gemerlap ini dulunya merupakan
budaya orang Indian yang hidup di Amerika , mereka selalu melakukan pesta besar
pada tiap akhir kegitannya , mulai dari kelahiran bayi , kematian warganya ,
saat panen raya serta saat setelah menang dalam peperangan . Mereka slelau
memberikan sesajian pada Dewa Agungnya dengan membakar seekor kerbau dan babi .
dan minum Rum .
Pada
pertengahan Masehi ini , kegiatan-kegiatan pesta harian tersebut mulai di
budidayakan oleh para petinggi kerajaan di luar negeri mulai daripara raja-raja
Yunani , Vikings hingga para raja-raja Perancis , yang selalu merayakan tiap
pestanya dengan membuka botol – botol anggur putih yang telah di fermentasikan
( white wine ) yang diambil dari kota Bordeux .Tak lupa diiringi dengan para
wanita-wanita penghibur .
Lalu
, lambat laun budaya – budaya pesta tersebut mulai masuk ke Indonesia .
Para Investor Asingmelihat Indonesia
sebagai “Lahan Basah” untuk berbisnis di dunia hiburan ini. Mereka mulai membangun tempat-tempat dugem di
Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia .
Awalnya mereka membuka klub-klub eksklusif dan
karaoke denga target pasar mereka para kalangan eksekutif , yang membutuhkan
hiburan di tengah penatnya pikiran karena bisnis mereka . Kemudian para
Investor tersebut membidik pasar remaja , yang notebene di Indonesia
merupakan kaum yang dinamis dan paling haus akan hiburan .
Mereka
mulai membuka pub-pub yang menyuguhkan berbagai hiburan yang disukai anak muda
, mulai dari live band , DJ live performance , hingga sexy dancer. Ditempat
sepeti itu juga disuguhkan berbagai jenis dan merk minuman beralkohol yang di
import dari luar negeri . Ditempat tersebut juga seringterjadi transaksi
narkoba dan tempat transaksi wanita tuna susila .
Hal-hal
seperti ini yang bisa merusak moral bangsa . Jika hanya sesekali datang untuk
hanya sekedar tau , atau ada event tertu mungkin tidak masalah , tetapi jika
sudah ketergantungan itu yang bisa merugikan , Kebanyakan mereka para “aktifis”
,menganggap kehidupan seperti ini merupakan sebuah kebutuhan yang harus
dipenuhi , meskipun hanya sekedar datang , duduk ,rokokan dan minum segelas
orange juice , yang penting mereka sudah datang dan otaknya sudah refresh
kembali .
III.2. Mengapa Dunia
Gemerlap dilegalkan
Tempat-tempat dugem yang ada
sekarang kebanyakan berada di dalam sebuah hotel , seperti contoh , Hugo’s café
berada dalam Hotel Sheraton Surabaya ,Vertical Six berada dalam lingkungan
hotel J.W MARIOT . Mungkin mereka menggunakan izin sebagai “ fasilitas hotel
“agar bisa di legalkan pemerintah . Selebihnya , tempat-tempat dugem yang di
luar hotel biasanya masih sering dijumpai sidak ( inspeksi mendadak ) dari
aparat kepolisian , mungkin backingan mereka
dari aparat kepolisian kurang kuat, tapi tetap saja tempat-tempat seperti itu
masih buka .
Tetapi dibalik
masalah izin tersebut , tempat-tempat dugem tersebut memberi kontribusi besar
bagi pendapatan daerah , minuman minuman impor itu pajaknya masuk dalam APBD ,
banyak turis asing yang masuk , hal ini juga bisa menambah devisa Negara.
III.3 Apa dampak positif
dan negatifnya
Dampak positif:
1.
Meningkatkan pendapatan daerah
2.
Meningkatkan pendapatan di sektor
pariwisata
3.
Sarana belajar masalah perilaku
sosial
4.
Sebagai ajang berinteraksi
dengan orang-orang baru
Dampak negative:
1.
Merusak budaya asli Indonesia
2.
Merubah gaya hidup menjadi Hedonis dan Kapitalis
3.
Penurunan moral dan mental
bangsa
4.
Merusak kualitas keagamaan di
masyarakat
5.
Rawan tindak kriminial yang
disebabkan mabuk .
6.
Dapat merusak kesehatan karena
minuman keras dan kurang tidur .
III.4 Solusi Agar Tidak
Terjerumus Lebih Dalam
Dunia gemerlap seakan tak
akan pernah usai , zaman semakin terus
berjalan ke depan dan tidak akan pernah mundur , proses sosialisasi mengenai
“Indahnya Dunia Gemerlap “ terus dibincangkan dari mulut ke mulut , hari ke hari dan dari zaman ke zaman .
Pemerintah seakan
hanya menggelengkan kepala jika ditanyakan mengenai pemberantasan dunia
tersebut , bagaimana tidak , mereka juga mendapatkan “penghargaan” yang besar
dari tempat-tempat seperti itu.
Jika diberantaspun
, banyak juga pengangguran nantinya , karena dengan
Kehidupan dunia
gemerlap tersebut , orang akan berlomba-lomba untuk mencari uang yang banyak ,
agar bisa digunakan untuk menikmati bersenang – senang di tempat seperti itu .
Disisi lain jika kita menilik dari segi perekonomian Negara , hal itu dapt
meningkatkan produktifitas nasional , tetapi memang di sisi lain , moral bangsa
kita guga akan rusak .
Jadi semua dikembalikan pada dirinya
masing – masing , bagaimana cara memandangnya, jika sudah terjerumus , segera
sadarlah , hal tersebut merupakan hal yang sia – sia, hanya buang waktu ,tenaga
dan uang saja .Mulailah sekarang dengan mengisi kegiatan yang lebih positif di
malam hari , misalnya dengan belajar, sholat malam ,dan sebagainya . Perkuatlah
Iman , karena mendekat ke dunia gemerlap seakan mendekat ke liang neraka .
BAB IV
PENUTUP
Berdasar seluruh uraian
informasi dan ulasan yang telah tersaji pada bab-bab terdahulu, berikut
merupakan simpulan dan saran permasalahan terkait:
IV.1. Simpulan
Apapun latar belakang dibalik timbulnya kehidupan dunia
gemerlap baik yang disengaja ataupun tidak , coba-coba atau sudah ketergantungan ,itu semua merupakan hal
yang terlarang baik dipandang dari segi agama maupun dari segi moral Pancasila
yang dianut oleh bangsa Indonesia
yang kita cintai
IV.2. Saran
a.
Menghadapi dunia globalisasi
seperti sekarang ini setiap individu hendaknya membekali dirinya dengan
pembinaan mental dan spiritual yang kuat agar mampu menyaring setiap budaya
yang masuk yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia .
b.
Diperlukan pembinaan mental dan
spiritual sejak dini,agar ke depannya generasi muda bangsa Indonesia mampu membawa bangsa ini
kearah yang lebih baik.
Gunakan waktu sebaik – baiknya untuk hal-hal
yang positif , karena hari ini tak akan terulang lagi si kemudian hari.
0 komentar:
Posting Komentar