Kepemimpinan
•
Kemampuan
memPENGARUHi ORANG-ORANG untuk mencapai TUJUAN organisasi
•
Terdapat tiga
aspek yang muncul :
1. Pengaruh à berarti terdapat hubungan diantara orang-orang
dan tidak pasif (mempengaruhi dan dipengaruhi)
2. Orang à melibatkan banyak orang (anggota organisasi)
3. Tujuan à ada suatu maksud mencapai tujuan
Kepemimpinan VS Manajemen
•
Salah satu PERBEDAAN utama
karakteristik pemimpin dan manajer adalah berkaitan dg SUMBER
WEWENANG/KEKUASAAN dan tingkat pemenuhan yang ditimbulkan diantara para
pengikutnya.
•
Kekuasaan/wewenang à Kemampuan yang
berpotensi untuk mempengaruhi orang lain
Kekuasaan Pemimpin-Manajer
•
Kekuasaan
pemimpin datang dari SUMBER PRIBADI (internal) yang tidak diinvestasikan
organisasi (minat, tujuan, nilai pribadi,
dll) à mendorong adanya visi, kreativitas, termasuk perubahan dalam
organisasi
•
Kekuasaan
seorang manajer datang dari POSISI seseorang dalam struktur organisasi à kekuasaan tersebut mendorong adanya ketertiban, stabilitas, termasuk
penyelesaian masalah dalam organisasi tersebut
Sumber Kekuasaan
Kekuasaan bersumber dari Posisi
•
Kekuasaan Sah/Legitimate
•
Kekuasaan Penghargaan/Reward
•
Kekuasaan Penghukuman/Coercive
Kekuasaan bersumber dari Pribadi
•
Kekuasaan Ahli/Expert
•
Kekuasaan Pengacu/Refferent
Kekuasaan Posisi
- Kekuasaan Sah à datang dari
manajemen formal (legitimate power) suatu organisasi
- Kekuasaan Penghargaan à kekuasaan memberi penghargaan (reward power) pada orang lain
(manajer memberi award, pujian pada karyawan)
- Kekuasaan Koersif à coercive power, kekuasaan menghukum atau merekomendasikan
hukuman (kebalikan dari reward power)
Kekuasaan Pribadi
•
Kekuasaan Ahli àberkenaan dengan
keahlian khusus, memiliki pengetahuan lebih tinggi drpd bawahan (Expert Power)
•
Kekuasaan Pengacu à berasal dari karakteristik
kepribadian pemimpin yang menimbulkan rasa hormat, pengenalan, kekaguman para
bawahan sehingga mereka bersikap melebihi pemimpin tersebut. Saat bawahan
mengagumi supervisor tentang cara-cara menghadapi mereka, maka pengaruh
tersebut didasarkan pada KEKUASAAN PENGACU (Refferent Power)
Karakteristik Pemimpin – Manajer
Pemimpin Manajer
JIWA
•
Visioner
•
Penuh Gairah
•
Kreatif
•
Fleksibel
•
Penuh
Inspirasi
•
Inovatif
•
Berani
•
Imajinatif
•
Suka mencoba
•
Mencetuskan
perubahan
•
Kekuasaan
pribadi
PIKIRAN
•
Rasional
•
Berkonsultasi
•
Persisten
•
Menyelasaikan
masalah
•
Watak keras
•
Analitikal
•
Tersetruktur
•
Tenang
•
Menstabilisasi
•
Kekuasaan
posisi
Sumber : Genevieve Capowsky “Anatomy of the
Leaders : where are the leader tomorrow ?” Management Review, March 12th 1994
PERKEMBANGAN
Pemahaman Kepemimpinan
Pemahaman Kepemimpinan
- Karakteristik Pemimpin
- Pemimpin
Otoriter VS Demokratis (Studi University of Iowa)
- Pendekatan Perilaku
- Studi Ohio
State
- Studi Michigan
- University of
Texas – Dimensi Kepemimpinan
- Pendekatan Kontingensi
- Teori
Kontingensi-FIEDLER
- Teori
Situasional- HERSEY&BLANCHARD
- Teori Alur
Tujuan-PATH GOAL THEORY
1. Karakteristik Pemimpin
•
Karakteristik (traits) à karakteristik pribadi yang istimewa dari pemimpin (intelejensi,
penampilan, nilai2)
•
Muncul pendekatan “the great man
approach” à ide sederhana yakni
mencari tahu apa yg menjadikan seseorang hebat.
•
Studi ini menekankan pada sifat dan sikap seorang pemimpin dan
selanjutnya digunakan sebagai acuan utk pelatihan dan pengambangan calon
pemimpin
•
Beberapa peneliti mengamati karakteristik melalui kepemimpinan yang
otokratik vs demokratik
2. Pendekatan Perilaku
Ø Studi Ohio State
mengidentifikasi ada 2 perilaku utama à Initiating Structure dan Consideran
Ø Struktur Awal
(Initiating Structure) : pemimpin
berorientasi pada tugas dan mengarahkan aktifitas kerja bawahan untuk mencapai
tujuan organisasi
Ø Pertimbangan
(Consideran) : tingkat dimana pemimpin sadar akan para bawahan, menghormati ide
dan perasaan bawahan, membangun kepercayaan mutual.
Studi Michigan
Penelitian yang dilakukan mengarah pada :
- Supervisor yang
paling efektif adalah berfokus pada kebutuhan manusiawi bawahan guna
“membangun kelompok kerja yang efektif dengan tujuan kinerja tinggi”
- Supervisor
kurang efektif, pemimpin yang terpusat pada pekerjaan, yang cenderung
kurang perhatian pada tujuan dan kebutuhan manusiawi, menjaga biaya tetap
rendah
University of Texas
•
Blake &
Mouton mengusulkan kepemimpinan 2 dimensi (leadership grid) à perhatian pada orang/karyawan dan produksi
Leadership Grid (Blake-Mouton)
- Manajemen Tim
(9,9) à gaya yang dipilih manajer/pimpinan bila
bekerjasama dalam mengerjakan tugas
- Manajemen
country club (1,9) à penekanan manajer/pimpinan pada orang2
daripada hasil kerja
- Manajemen
kekuasaan pemenuhan (9,1) à saat efisiensi operasi adalah unsur dominan
- Manajemen tengah
jalan (5,5) à perhatian yang cukup pada orang2 dan
pekerjaan
- Manajemen miskin
(1,1) à pengerahan sedikit usaha berkenaan hubungan
antar personal dan penyelesaian pekerjaan
3. Pendekatan Kontingensi
Model kepemimpinan yang mendiskripsikan hubungan
antara gaya kepemimpinan dengan situasi organisasional tertentu
•
Teori Kontingensi-FIEDLER
•
Teori Situasional- HERSEY& BLANCHARD
•
Teori Alur Tujuan-PATH GOAL THEORY à tanggung jawab pemimpin adalah meningkatkan motivasi bawahan untuk mencapai
tujuan pribadi karyawan dan organisasi
Teori Contingency-Fiedler
•
Ide dasar
:cocokkan gaya PEMIMPIN dengan SITUASI yang paling menguntungkan untuk
keberhasilan organisasi
•
Gaya
kepemimpinan à sejauh mana gaya pemimpin berorientasi pada
hubungan atau tugas.
–
Seorang
pemimpin berorientasi pada HUBUNGAN berarti
memperhatikan orang-orang.
–
Seorang yang
berorientasi pada TUGAS maka orang tersebut termotivasi pada penyelesaian tugas
•
Situasi à situasi kepemimpinan
dapat dilihat dari 3 elemen.
–
Hubungan Pemimpin-Anggota à Saat bawahan mempercayai, memiliki keyakinan pada pemimpin maka dianggap
hubungannya baik. Begitu juga sebaliknya
–
Struktur Tugas à Struktur tugas tinggi
adalah pekerjaan rutin yang jelas prosedurnya. Begitu juga struktur tugas
rendah adalah sebaliknya. Struktur tugas tinggi lebih menguntungkan pemimpin,
begitu juga sebaliknya
–
Kekuasaan Posisi à Sejauh mana pemimpin
memiliki kekuasaan formal pada bawahan. Kekuasaan tinggi artinya, mampu
merencanakan, mengatur kerja bawahan, mengevaluasi, memberi imbalan/sanksi.
Begitu juga sebaliknya. Kekuasaan tinggi dianggap menguntungkan pimpinan.
•
Pemimpin harus tahu 2 hal (agar bisa menggunakan teori kontingensi) :
–
Pemimpin harus tahu dia memiliki gaya yang berorientasi pada hubungan
atau pada tugas
–
Pemimpin harus mendiagnosis situasi dan menentukan apakah 3 hal diatas
menguntungkan ataukah tidak menguntungkan
Teori Kontingensi Fiedler
Teori Situasional- HERSEY& BLANCHARD
- Tingkat Kesiapan Rendah à gaya MEMERINTAH dibutuhkan saat bawahan tingkat kesiapan rendah
(kemampuan, ketrampilan rendah)
- Tingkat Kesiapan
Sedang à gaya MENJUAL lebih cocok (kurang memiliki
pengalaman dan pendidikan). Tidak sekedar perintah tapi masukan bawahan
dan klarifikasi tugas lebih jelas, termasuk mampu MEMOTIVASI
- Tingkat Kesiapan
Tinggi à Gaya PARTISIPATIF
- Tingkat Kesiapan
Sangat Tinggi à Gaya DELEGASI
Teori Alur-Tujuan
(Path-Goal Theory)
(Path-Goal Theory)
•
Menurut
Path-goal theory, tanggung jawab pemimpin adalah meningkatkan motivasi para
bawahan untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan organisasi
•
Pekerjaan
pemimpin adalah meningkatkan kenaikan gaji atau upah bawahan atas pencapaian
tujuan dan menjadikan alur mencapai kenaikan gaji lebih jelas dan mudah
ditempuh.
ADDITION :
MENGUBAH KEPEMIMPINAN
MENGUBAH KEPEMIMPINAN
- Kepemimpinan
Kharismatik dan Visioner
- Pemimpin
Transformasional
- Memimpin
Lingkungan Kerja yang Baru
•
Terdapat 4
area minat khusus pada “kepemimpinan di lingkungan kerja yang baru” (konsep baru) yakni :
1. Kepemimpinan Tingkat 5
2. Cara memimpin wanita
3. Kepemimpinan virtual
4. Kepemimpinan pelayan
resume bab ini menurut jurnal pengarang yg berbeda ada mas?
BalasHapus