Di
era modern seperti sekarang ini, hal yang digital bukan sesuatu yang asing.
Kemajuan teknologi sudah menyentuh semua bidang dan semua segi usia. Salah
satunya adalah para remaja. Remaja sekarang suka pergi ke mall dan berkumpul
dengan teman sebayanya, Bahkan bisa dibilang mereka selalu melakukan sebuah
ritual khusus setiap pergi bersama yaitu berfoto. Entah dengan HP berkamera,
digital camera atau pergi ke studio foto yang semakin menjamur di mall.
Alasan para remaja untuk kebiasannya ini
adalah kebutuhan mereka untuk mengekspresikan kegembiraan mereka saat berkumpul
bersama juga untuk mengabadikan kegembiraan itu. Bahkan ada pula yang merasa
tidak lengkap bila pergi jalan – jalan tetapi belum mampir ke studio foto.
Seperti sifat remaja yang
inginnya serba instan namun mudah bosan, para studio foto ini dituntut untuk
menghasilkan foto dengan cepat namun berkualitas bagus dan selalu berbeda
dengan yang lain. Untunglah berkat kemajuan teknologi, sekarang ada studio foto
yang bisa mencetak foto hanya dalam waktu kurang dari 10 menit.
Salah satu studio foto
yang melihat serta merespon peluang dan permintaan para remaja untuk
mengekspresikan dirinya adalah M Photo Studio. M Photo Studio sendiri
sepertinya sudah memiliki tempat khusus di kalangan para remaja. Kunjungan ke M
Photo Studio seolah menjadi kewajiban setiap acara berkumpul bersama di
mall.
Menurut
salah satu petugas operasional M Photo Studio di Tunjungan Plasa, Surabaya yang
kami wawancarai, Heri Setiawan, setiap hari sabtu atau minggu bisa mencetak 50
– 70 foto hanya dari 3 photo boxnya. Belum lagi ada sekitar 20 – 30 foto dari
studionya. Yang dimaksud 1 foto disini adalah selembar foto berukuran 4R yang
berisi 3 – 4 gaya
pengunjungnya.
Fakta
di atas menunjukkan betapa besarnya animo para remaja akan layanan yang
ditawarkan M Photo Studio. Tidaklah mengherankan bila ada semacam kewajiban
para remaja untuk berfoto – foto di M Photo Studio setiap mereka berkumpul
bersama di mall. Lagipula M Photo Studio ada hampir di semua mall di kota – kota besar. Jadi tidaklah sukar bagi para
remaja ini untuk memenuhi “kewajibannya”
PROFIL
PERUSAHAAN
M
Photo Studio pertama kali beroperasi di Jakarta
tepatnya di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat sejak tahun 2002. Saat ini, M
Photo Studio sudah memiliki 52 gerai di seluruh Indonesia khususnya kota besar di Pulau Jawa.
Layanan
utama yang ditawarkan M Photo Studio adalah penyediaan studio dalam bentuk
standar maupun yang berupa box dengan ukuran 130 cm x 90 cm x 180 cm. Khusus
yang box ini adalah andalan utama M Photo Studio karena swalayan, mudah
dioperasikan dan hasilnya cepat serta memuaskan pelanggannya. Box ini maksimal dapat
menampung 5 orang namun kenyatannya sering digunakan 10 orang sekaligus.
M
Photo Studio pun berdiversifikasi. Tidak hanya menawarkan jasa mencetak foto
saja, kini mereka juga bisa mencetak kartu nama atau kalender dengan berbagai
macam template (background). Layanan terbarunya adalah mencetak foto dari HP
berkamera melalui Bluetooth atau Infrared.
Alasan
lain yang mendorong minat para remaja untuk setia mendatangi M Photo Studio
adalah karena mereka selalu berinovasi dalam pelayanannya. Bisa dipastikan
bahwa M Photo Studio selalu mengganti template untuk foto studio maupun box
setiap 3 bulan sekali. Belum lagi mereka selalu menyediakan template khusus
setiap hari besar mulai dari Idul Fitri, Natal ,
hingga Valentine Day.
Teknologi
yang digunakan M Photo Studio pun cukup maju dibandingkan pesaingnya. Mereka
berkolaborasi dengan Fujifilm untuk menyediakan semua kebutuhan M Photo Studio.
Mulai dari kamera, printer, program olah foto, hingga desain boks yang dipakai,
semuanya bermerek Fujifilm dan telah dirancang khusus untuk keperluan
pemotretan dalam photobox. Pelanggan tak perlu lagi melihat proses penggantian
frame dan background pada foto, tinggal pilih, lalu cetak. Nilai total semua
peralatan canggih ini bisa sampai 1 Miliar. Harga itu cuma hitungan kotor untuk
tiga bilik photobox, satu ruang studio, dan layanan cetak digital yang memang
disediakan oleh M Photo Studio. Perbedaan teknologi ini tentu berdampak pada
harga layanan dan foto hasilnya.
M Photo Studio memasang
banderol Rp 18.000 per bilik, untuk empat kali jepret. Hasilnya adalah selembar
foto berukuran 4R yang bisa terdiri dari
1 hingga 16 gambar beragam ukuran.
ANALISIS
SWOT
Analisis SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity dan Threat) adalah
analisis situasi yang menjadi awal proses perumusan strategi. Identifikasi
berbagai faktor kekuatan (Strengths), peluang (Opportunities)
untuk dimaksimalkan dan meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman
(Threats) secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
Melalui analisis SWOT perusahaan akan mampu mengidentifikasi kompetensi langka
perusahaan, yaitu keahlian tertentu dan sumber-sumber yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan dan cara unggul yang mereka gunakan.
Perusahaan memiliki 2
macam lingkungan yaitu internal dan eksternal. Identifikasi lingkungan internal
dilakukan dengan menganalisa strength dan weakness perusahaan sedangkan
identifikasi lingkungan eksternal dianalisa melalui opportunity dan threat.
Strength diartikan sebagai karakteristik positif internal yang dapat
dieksploitasi perusahaan untuk meraih sasaran kinerja strategis. Untuk M Photo
Studio karakteristik Strengthnya adalah sebagai berikut :
a. Inovatif
M Photo Studio adalah
penyedia layanan foto box digital dan swalayan yang pertama di Indonesia
b. Diferensiasi Produk
Tidak hanya melayani foto
studio maupun fotobox, M Photo Studio juga menyediakan layanan cetak foto dari
HP Berkamera melalui Bluetooth atau infrared. Selain itu kita juga bisa membuat
kalender ataupun kartu nama dari foto.
c. Penggunaan teknologi terbaru
Fujifilm, sebuah perusahaan
ternama di bidang teknologi fotografi, telah menyediakan peralatan fotografi
yang canggih bagi M Photo Studio
d. Harga yang sesuai
Untuk satu lembar foto 4R
dihargai Rp. 18.000,-. Untuk kantong para remaja, nilai ini cukup, tidak
terlalu mahal. Lagipula biasanya mereka membayar secara patungan, sesuai dengan
jumlah orang yang ikut berfoto.
Weakness
diartikan sebagai karakteristik internal yang dapat menghalangi atau melemahkan
kinerja organisasi. Karakteristik Weakness dari M Photo Studio antara lain :
a. Kapasitas belum mencukupi
Selama ini sering dijumpai
antrean di remaja yang ingin menggunakan fotobox M Photo Studio. Belum lagi
kapasitas box yang kurang besar, max 5 orang, sementara layanan fotobox lain
bisa mencapai 8 orang.
b. Pelayanan kurang cepat
Untuk foto studio, kita
harus mengambil hasil 2 – 3 hari setelahnya. Akan lebih baik bila pelanggan
hanya menunggu 1 – 2 jam atau maksimal 1 hari untuk melihat hasilnya.
c. Kualitas hasil kurang memuaskan
Pernah ada konsumen yang
memprotes bahwa kualitas foto yang dihasilkan terkadang buram. Belum lagi
hasilnya tidak tahan lama, cepat luntur.
d. Karyawan yang terkadang tidak ramah
Karyawan adalah ujung tombak
operasional perusahaan, namun terkadang karyawan M Photo Studio bersikap tidak
professional atau tidak ramah kepada pelanggan.
a. Struktur demografis masyarakat
Sebagian besar pengunjung
mall adalah remaja dan remajalah target pasar utama M Photo Studio. Hal ini
memberikan peluang lebih besar bagi M Photo Studio untuk memperbesar revenuenya
b. Kegemaran remaja untuk berfoto
Seperti yang telah
dijelaskan di atas, bagi remaja, berfoto saat jalan bersama sudah seperti
kewajiban. Inilah peluang besar bagi M Photo Studio untuk meraih lebih banyak
pelanggan
c. Nama besar Fujifilm
Fujifilm adalah supplier
tunggal M Photo Studio untuk urusan fotografi. Nama besar Fujifilm juga
menjamin kualitas hasil foto M Photo Studio walaupun masih ada saja yang
mengeluhkan hasilnya.
Threat adalah karakteristik dari lingkungan eksternal yang dapat mencegah
organisasi meraih sasaran strategis yang telah ditetapkan. Karakteristik Threat
untuk M Photo Studio adalah :
a. Studio foto lain yang mulai menjamur dengan keunggulan kompetitif
Studio foto yang lain mulai
muncul dengan beberapa keunggulan dibandingkan M Photo Studio. Contohnya adalah
SwaGaya dan Onyx yang ruang fotoboxnya lebih besar hingga mampu menampung 8 - 9
orang. Belum lagi harga yang ditawarkan Studio Onyx hanya Rp. 15.000,- untuk 1
foto ukuran 4R dengan 8 gaya .
Satu lagi keunggulan kompetitif Studio Onyx adalah pelanggan bisa menyimpan
foto mereka di flash disc tanpa tambahan biaya. Atau Jonas Photo Studio yang
menyediakan make up bahkan berbagai aksesoris bagi konsumen tanpa tambahan
biaya.
b. Penggunaan digital camera atau HP berkamera
Digital camera atau HP
berkamera bagi remaja sepertinya sekarang bukan lagi merupakan barang mewah.
Hobi berfoto para remaja pun sering disalurkan melalui dua barang itu sehingga
terkadang mereka tidak merasa perlu pergi ke studio untuk berfoto dengan
mengeluarkan tambahan biaya.
c. Menjamurnya layanan cetak digital dan kilat
Layanan cetak digital seperti
Fuji Image Plaza
atau Modern Digital Indolab ini memungkinkan masyarakat mencetak sendiri foto
yang diambil dari digital camera atau HP berkamera tanpa harus membuat foto
baru lagi. Namun M Photo Studio sudah menjawab tantangan ini dengan menyediakan
layanan cetak digital dari HP berkamera melalui Bluetooth atau Infrared.
Penyusunan
Strategi Perusahaan
Setelah
dilakukan analisa SWOT, saatnya perusahaan membuat formulasi rencana strategis
secara eksplisit yang dilanjutkan dengan implementasi strategi. Ada tiga level formulasi
strategi yaitu : perusahaan, bisnis, dan fungsional.
Pada
level perusahaan, strategi yang disusun adalah yang berhubungan dengan
organisasi secara keseluruhan dan kombinasi unit bisnis dan lini produk yang
membentuknya. Pada M Photo Studio yang diambil adalah strategi portofolio.
Maksudnya adalah bauran antara unit bisnis dan lini produk yang sesuai sehingga
menyajikan sinergi dan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Strategi ini
berupa pada satu cabang M Photo Studio, terdapat minimal 2 foto box, 1 studio
dan 1 mesin print foto dari handphone. Semua unit bisnis ini berbeda namun
saling mendukung satu sama lain. Keunggulan kompetitif yang diciptakan adalah
memberikan pelayanan total mengenai foto bagi pelanggannya khususnya para
remaja.
Pada
level bisnis, strategi yang dibuat adalah bagaimana cara bersaing
berkaitan dengan masing – masing unit bisnis atau lini produk dalam perusahaan.
Diusahakan untuk mencapai pertumbuhan, stabilitas dan pemangkasan biaya.
Strategi kompetitif yang diterapkan M Photo Studio adalah berfokus pada target
pasar utamanya yaitu para remaja pengunjung mall. Hal ini bisa dilihat pada
desain M Photo Studio yang berwarna cerah dan menarik perhatian yang melewati,
Belum lagi template atau background foto yang dihasilkan selalu lucu, up to
date, dan mencolok. Hal ini sesuai dengan keinginan para remaja untuk selalu
tampil beda dan modern. Tidak heran para remaja selalu menjadikan M Photo
Studio pilihan pertama untuk berfoto.
Strategi
kooperatif yang diambil M Photo Studio adalah bekerja sama dengan
perusahaan lain. Dalam hal penyediaan kamera, printer dll. M Photo Studio
bekerja sama dengan Fujifilm. Bentuk kerja samanya adalah Rekanan Bisnis
Strategis (Strategic Business Partnering) karena disini Fujifilm adalah
supplier tunggal bagi M Photo Studio. Bisa dibilang hubungan keduanya adalah
mutualisme atau saling menguntungkan karena M Photo Studio memerlukan peralatan
fotografi sedangkan Fujifilm membutuhkan promosi serta perluasan pasar kepada
remaja. Level kolaborasinya sudah tinggi karena keduanya saling membutuhkan
satu sama lain.
Strategi
pada level fungsional adalah rencana tindakan yang diterapkan oleh
sebagian besar departemen untuk mendukung pelaksanaan strategi tingkat bisnis.
Fungsi utama organisasi meliputi Pemasaran, produksi, keuangan, sumber daya
manusia, serta riset dan pengembangan. Para
middle manajer dari tiap departemen hendaknya mengadopsi strategi yang dapat
dikoordinasikan dengan strategi level bisnis untuk meraih sasaran strategis
organisasional.
Pada
M Photo Studio, langkah yang harus diambil departemen pemasarannya adalah
memperluas target pasar. Memang M Photo Studio berfokus pada segmen remaja
namun tidak menutup kemungkinan para orang dewasa juga ingin berfoto bersama.
Mungkin saatnya M Photo Studio berpromosi juga kepada segmen usia 20 tahun ke
atas supaya mereka juga tertarik untuk menggunakan jasa M Photo Studio.
Lagipula, dengan pasar yang lebih luas, revenue yang diterima juga akan lebih
besar.
Departemen
Produksinya harus berupaya membuat terobosan baru seperti mencari ukuran box
yang lebih besar atau memperbaiki konter M Photo Studio supaya lebih dingin,
lebih bagus dan rapi untuk memperbesar kepuasan konsumen.
Departemen
Keuangan bisa berinvestasi dengan membeli alat fotografi yang lebih canggih
lagi atau memperluas jangkauan M Photo Studio ke seluruh nusantara karena
bagaimanapun juga semua remaja senang berfoto, tidak hanya remaja kota besar saja.
Departemen
SDM seharusnya mentraining lagi semua karyawannya untuk mengutamakan service
serta bersikap professional dan lebih menolong para pelanggan bukannya bersikap
ketus.
Departemen
R&D (Research and Development) harus selalu berkoordinasi dengan pihak
Fujifilm untuk mengembangkan teknologi lagi supaya kualitas foto yang
dihasilkan selalu lebih baik, tahan lama, lebih cerah dan tidak mudah luntur.
Langkah
akhir setelah penyusunan strategi ini adalah implementasinya, Menyusun strategi
memang susah namun membuatnya jadi kenyataan untuk mencapai tujuan perusahaan
lebih susah lagi. Tetapi bila M Photo Studio konsisten dengan tujuannya dan
langkah yang diambil, niscaya M Photo Studio bisa menjadi studio foto no. 1 di
Indonesia karena sekarang saja M Photo Studio sudah memiliki nama besar
khusunya bagi segmen remaja.
0 komentar:
Posting Komentar