Motivasi
Manusia mempunyai kebutuhan dasar,
seperti yang digambarkan Teori Hierarki Kebutuhan Maslow dimana terdapat
5 tipe kebutuhan yaitu :
1. Kebutuhan Fisiologi yang paling dasar seperti Pangan, sandang
dan papan
2. Kebutuhan Keamanan untuk keselamatan dan jaminan fisik dan
emosional
3. Kebutuhan Penerimaan untuk diterima dan dicintai sesamanya
4. Kebutuhan Penghargaan untuk memiliki kesan positif dan
apresiasi
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri yang tertinggi.
Semua kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan tindakan yang didorong oleh
motivasi. Motivasi mengacu pada dorongan, baik dari dalam maupun dari luar diri
seseorang yang memunculkan antusiasme dan kegigihan untuk melakukan tindakan
tertentu. Motivasi dalam organisasi akan mendorong karyawan untuk mencapai
tingkat produktivitas kerja yang lebih tinggi serta memenuhi tujuan organisasi.
Ketika kebutuhan yang diinginkan telah terpenuhi, orang akan dihargai
dengan pengertian yang menunjukkan perilakunya dapat diterima dan dapat
digunakan kembali di masa depan.
Penghargaan terdiri dari dua jenis yaitu Penghargaan Intrinsik yang
berupa kepuasan seseorang dalam proses melakukan tindakan tertentu seperti rasa
senang karena berhasil atau dapat memenuhi visi pribadi. Yang kedua adalah Penghargaan
Ekstrinsik yang diberikan oleh orang lain sebagai hasil dari menyenangkan
orang lain. Contohnya dalam organisasi adalah promosi atau kenaikan gaji dari
pimpinan.
Tujuan pemberian motivasi dalam sebuah organisasi adalah untuk dapat
memuaskan kebutuhan karyawan dan sekaligus mendorong kinerja yang tinggi.
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa motivasi karyawan berjalan seiringan
dengan kinerja organisasi dan laba yang tinggi.
Selain itu, dalam masa seperti ini, perusahaan wajib mempertahankan
karyawan dengan kinerja tinggi. Salah satu caranya adalah dengan terus
memotivasi mereka supaya mereka tahu bahwa hasil kerja mereka dihargai
perusahaan. Pekerja bisa termotivasi dengan lingkungan kerja yang menyenangkan
namun sekaligus menantang, fleksibilitas untuk menjaga keseimbangan antara
kehidupan pribadi dengan pekerjaan hingga adanya potensi untuk belajar, tumbuh
dan menjadi kreatif dalam pekerjaan yang tentunya disertai penghargaan
selayaknya atas prestasi mereka.
Ada 4 macam pendekatan yang merepresentasikan perspektif terhadap motivasi
:
1.
Pendekatan
Tradisional yang
menekankan pada gaji hingga sistem pembayaran insentif sehingga karyawan benar
– benar dibayar untuk kuantitas dan kualitas hasil kerjanya.
2.
Pendekatan
Hubungan Manusia dengan
diberikannya penghargaan non ekonomi seperti kelompok kerja yang menyenangkan
dan memenuhi kebutuhan sosialnya daripada sekedar menggaji karyawan.
3.
Pendekatan
Sumber Daya Manusia dimana
karyawan adalah kompleks dan dimotivasi oleh banyak faktor sehingga harus
didekati dengan cara yang berbeda untuk tiap karyawan
4.
Pendekatan
Kontemporer yang memiliki
3 teori berbeda untuk memotivasi karyawan yaitu teori muatan, proses, dan
penguatan yang juga memiliki 3 fokus berbeda.
3 Teori yang berbeda inilah yang paling sering dipakai untuk melihat
bagaimana cara memotivasi karyawan dengan tepat.
Teori Muatan
menekankan pada Kebutuhan yang memotivasi orang. Kebutuhan inilah dorongan
internalnya untuk memenuhi sesuatu. Disini, sistem penghargaan organisasi dapat
dirancang untuk memenuhinya dan memperkuat karyawan untuk mengerahkan tenaga
dan prioritas menuju pencapaian tujuan organisasi.
Teori Proses
menjelaskan bahwa pekerja memilih tindakan dalam berperilaku untuk memenuhi
kebutuhan mereka dan menentukan apakah pilihan mereka membawa mereka pada
kesuksesan. 2 fokus teori proses adalah persepsi individu tentang seberapa adil
mereka diperlakukan dan ekspektasi indivdu tentang kemampuan mereka untuk
mengerjakan tugas dan menerima penghargaan yang diinginkan.
Teori Penguatan benar
– benar melihat pada hubungan antara perilaku dan konsekuensinya. Hal ini
berfokus pada perubahan dan modifikasi perilaku karyawan saat bekerja, melalu
penggunaan yang tepat dari penghargaan dan hukuman dengan segera.
PROFIL PERUSAHAAN
Untuk menjalankan bisnis makanan memang ternyata
susah-susah gampang. Selain kualitas, cita rasa, dan kebersihan menjadi patokan
hal lain yang juga tidak kalah penting adalah hoki dan lokasi dalam mendirikan
sebuah outlet (gerai). Roti bagi masyarakat Indonesia, kini bukanlah sesuatu
yang istimewa. Makanan ini bisa dijumpai di warung hingga mall terdekat. Harga
yang ditawarkan pun bervariasi dari Rp 1.000 per buah hingga Rp 10.000 per
potongnya. Pasar inilah yang diincar oleh para perusahaan bakery di luar
negeri, salah satunya adalah BreadStory yang menerapkan konsep penjualan
swalayan pertama di Indonesia.
BreadStory adalah perusahaan bakery yang berpusat
di Malaysia. Perusahaan ini melebarkan sayapnya di Indonesia melalui metode
franchise. Outlet yang pertama dibuka di Jakarta. Keunikan roti buatan
franchise asal Malaysia ini terletak pada pemberian nama pada roti – roti yang
dihasilkan. Semua roti di BreadStory diambil dari tokoh atau judul buku cerita
terkenal. Ada yang namanya Hello Kity, Charlie's Angels, Beauty & Best, dan
Yin And Yang.
Kantor pusat BreadStory di Indonesia
terletak di Jakarta
dan dipimpin oleh Frans Hasjim sebagai Direktur Utama master franchise PT
BreadStory Indonesia .
Dengan paket seharga Rp 1,2 -
1,5 miliar, para pemegang franchise sudah mendapatkan tempat, peralatan bakery
dan sistem HRD. Apabila dikelola dengan manajemen yang baik maka dalam waktu
1,5 tahun akan tercapai Break Even Point ( BEP ). Prospek bisnis ini di Indonesia masih sangat
luas. Hal ini terlihat dari waktu penetrasi yang dilakukan oleh BreadStory.
BreadStory masuk di Indonesia pada tahun 2005 dan pada tahun 2006, BreadStory
telah membuka 4 outlet di Jakarta dan memperluas jaringannya dengan membuka 20
outlet yang menyebar di seluruh pulau Jawa.
Keunikan dari BreadStory
adalah sistem pembelian swalayan sehingga para konsumen bebas memilih roti yang
disajikan, pemberian nama yang unik pada roti yang dihasilkan yang dimaksudkan
untuk memberikan ciri yang khas dalam setiap produknya, tempat produksi bakery
diletakkan dalam ruang kaca di setiap outlet sehingga konsumen dapat melihat proses
produksi secara langsung, roti yang dihasilkan fresh from the oven. BreadStory membuka cabangnya di
Surabaya pada bulan September 2006 dan saat ini telah memiliki 3 outlet yang
berada di Mall besar di Surabaya seperti Atum Mall, Plaza Marina, dan ITC. Menurut
Direktur Utama master franchise PT BreadStory Indonesia, Frans Hasjim prospek
roti di Indonesia masih cukup baik dan bisa berkembang cepat. Ia menganalogikan
BreadStory sebagai ilustrasi. BreadStory melakukan penetrasi pasar tahun 2005
dan hanya dalam waktu satu tahun BreadStory telah memiliki sedikitnya 4 outlet
dan dalam waktu dekat akan membuka dan melaunching 20 outlet di seluruh pulau
Jawa. Menurutnya demand terhadap roti masih sangat besar karena para penyedia /
supplier roti masih sangat sedikit dan marketnya terus berkembang berjalan
seiring dengan berjalannya waktu. Para penikmat roti tidak lagi berasal dari
kalangan menengah ke atas tetapi juga meluas ke kalangan menengah ke bawah. Di
masa sekarang ini, roti tidak dipandang sebagai makanan orang eropa tetapi
sudah menjadi gaya hidup ( lifestyle)
Pemasaran yang dilakukan
oleh BreadStory berbeda dengan kompetitor lain yang masuk ke Indonesia seperti
Bread Talk. Sistem yang dilakukan di bidang pemasaran yang membedakan antara
Bread Story dengan para kompetitornya. BreadStory menggunakan sistem Franchise
yang dapat memberikan jaminan roti yang dihasilkan di tiap outlet di seluruh
dunia pasti memiliki rasa dan kualitas yang sama dengan outlet pusat di
Malaysia. Dengan strategi franchise yang digunakan oleh BreadStory memiliki
kelebihan dapat mempertahankan rasa, kualitas barang jadi maupun bahan baku
yang digunakan tetap sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh outlet
pusat sehingga outlet BreadStory di seluruh dunia memiliki kualitas yang merata
antar outlet.
Pemberian Motivasi di BreadStory
Kelompok 2 mewawancarai Diah
Kusumawardhani, Manajer SDM dari BreadStory Surabaya. Dari beliau kami
mengetahui bahwa dalam BreadStory, setiap kemampuan personal akan didorong dan
dikembangkan untuk pencapaian tujuan perusahaan.
Pemberian motivasi pun dilakukan melalui pemberian bonus dan insentif
khususnya bagi salesgirl BreadStory dari seberapa banyak roti yang berhasil
mereka jual pada shift mereka. Bila mereka berhasil melebihi target harian akan
ada bonus yang akan ditambahkan dalam gaji bulanan mereka. Tidak heran bila
para salesgirl BreadStory selalu bersemangat dan ramah melayani pengunjung.
Bagi karyawan lain, tidak ada pemberian bonus atau insentif. Yang ada bagi
karyawan bagian produksi seperti baker malah hukuman bila mereka menghasilkan
roti dibawah standar dan kualitas yang telah ditetapkan BreadStory. Hukumannya
seringkali berupa pemotongan upah bila telah melakukan kesalahan tersebut untuk
yang kesekian kalinya. Namun hal ini jarang terjadi. Biasanya hanya baker baru
yang masih dalam masa training yang melakukan kesalahan tersebut.
Promosi pun sering kali dilakukan bagi karyawan yang berkinerja bagus.
Contohnya sebulan sekali akan dipilih supervisor outlet dari salesgirl yang
berprestasi terbaik. Baru - baru ini juga ada baker yang dipromosikan menjadi
chief baker setelah menunjukkan kinerja yang terus meningkat. Manajer Operasional BreadStory Surabaya sendiri dulunya manager
outlet BreadStory di ITC. Karena kinerjanya baik, dia dipromosikan menjadi
Manajer.
Strategi ini sangat bagus
untuk memotivasi karyawan sekaligus menaikkan kinerja mereka dan laba
perusahaan. Di satu sisi akan
memotivasi karyawan untuk bekerja dengan baik demi penghargaan dan menghindari
hukuman. Pada sisi lainnya BreadStory bisa meningkatkan kualitas mutu produk
dan pelayanan mereka sehingga nilai dan laba perusahaan pun naik.
7 KEUNTUNGAN MENJADI FRANCHISEE BREADSTORY :
- Merek
Pengaruh
merek dagang Breadstory yang terpercaya dan sudah mendunia
- Produk
Memiliki range produk yang
luas dan bermacam – macam jenisnya serta sudah terjamin kualitasnya
- Program Marketing
Meliputi merek yang sudah
terkenal, promosi, periklanan serta acara public relation dengan customer
- Pengembangan
Breadstory terus – menerus menciptakan
produk baru serta mengembangkan pelayanannya untuk memuaskan keinginan customer.
- Training
Untuk semua calon pegawai
Breadstory mulai dari manager, baker hingga SPG
- Bantuan untuk memulai usaha
Franchisee akan diberi
bimbingan mulai dari pemilihan lokasi hingga pembukaan outlet baru.
- Bantuan Lanjutan
Kunjungan yang dijadwalkan
untuk membantu menyelesaikan masalah, mengembangkan usaha dan training pegawai
Cara Memiliki Hak Franchise Breadstory
- Download formulir aplikasi dai website breadstory, isi secara lengkap dan kirimkan via email ke franchise@breadstory.com
- Perwakilan franchise breadstory akan menghubungi pemohon untuk pertemuan serta interview
- Selama sesi diskusi, perwakilan franchise akan memberikan presentasi serta mengadakan tanya jawab
- Perwakilan franchise akan mengunjungi kegiatan bisnis pemohon franchisee dan lokasi Breadstory yang diusulkan pemohon
- Jika memuaskan pihak Breadstory, persetujuan franchisee akan didiskusikan dan ditanda – tangani
- Pelatihan karyawan Breadstory langsung dari pusat mulai dari cara memberikan pelayanan hingga cara memanggang roti sesuai dengan kriteria Breadstory
- Perencanaan untuk desain outlet, renovasi, kebutuhan peralatan hingga pembukaan outlet
0 komentar:
Posting Komentar