Latar
belakang masalah
Pada era globalisasi ini
kemampuan berbahasa Inggris merupakan kemampuan standar yang harus dimiliki
oleh para pekerja yang berkecimpung baik dalam perusahaan berskala nasional
maupun multinasional. Banyak perusahaan yang menjadikan kemampuan berbahasa
asing sebagai nilai tambah yang akan diperhitungkan dalam perekrutan karyawan.
Dengan melihat fakta yang ada di lapangan, seharusnya para generasi muda (dalam
hal ini adalah mahasiswa) seharusnya menyadari pentingnya menguasai bahasa asing
khususnya bahasa Inggris.
Akan tetapi kenyataan yang
terjadi justru sebaliknya, banyak mahasiswa yang belum menyadari hal ini akan mempengaruhi masa
depan mereka di persaingan dunia kerja. Banyak mahasiswa fresh graduate belum
mendapatkan pekerjaan atau menunggu cukup lama untuk memperoleh pekerjaan hanya
karena terganjal oleh persyaratan tersebut. Oleh karena itu diperlukan adanya
kerja sama antara lembaga pendidikan, sumber daya manusia, serta pihak terdidik
agar dapat memenuhi permintaan pasar dunia kerja saat ini.
Banyak
hal yang harus dibenahi agar para mahasiswa yang sudah siap bekerja dapat
memenuhi permintaan pasar lowongan pekerjaan. Hal pertama yang harus dilakukan
adalah menggunakan lembaga pendidikan (universitas) sebagai tempat untuk
melatih dan membiasakan para mahasiswa untuk menggunakan bahasa Inggris. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan sumber
daya manusia dalam hal ini adalah para pengajar agar menguasai bahasa Inggris
sehingga para tenaga pengajar ini dapat mengkondisikan situasi di mana
mahasiswa dapat membiasakan menggunakan bahasa Inggris.
Selain langkah di atas,
hal yang paling penting adalah adanya kesadaran dari mahasiswa akan pentingnya
menguasai bahasa Inggris sebagai syarat mutlak yang harus dimiliki untuk
memasuki dunia kerja. Apabila kesadaran ini tidak timbul, maka langkah –
langkah yang telah dilakukan akan menjadi percuma.
Dalam penulisan makalah
ini, penulis memfokuskan ruang lingkup pada mahasiswa Universitas Airlangga
fakultas Ekonomi jurusan Manajemen. Dilihat dari hasil tes TOEFL beberapa tahun
ini yang dilaksanakan saat penerimaan mahasiswa baru terlihat sebagian besar
mahasiswa jurusan Manajemen dinyatakan tidak lulus tes TOEFL yang berarti bahwa
standar nilai TOEFL yang dimiliki oleh mahasiswa jurusan Manajemen kurang dari
450 (standard yang ditetapkan oleh universitas).
Hal ini berbanding
terbalik dengan hasil tes untuk mahasiswa Akuntansi yang memiliki prosentase
kelulusan lebih besar dari mahasiswa Manajemen. Berdasarkan kenyataan ini maka
tidak salah jurusan Akuntansi memiliki kelas khusus yang disebut kelas
internasional yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar
sedangkan jurusan Manajemen belum berani melakukan langkah tersebut karena
belum siapnya para mahasiswa. Padahal dengan dibukanya kelas internasional tersebut
dapat memberikan nilai tambah bagi para lulusan fakultas Ekonomi Airlangga.
Berdasarkan nilai hasil tes TOEFL yang telah dilakukan maka terlihat penurunan
yang cukup signifikan dalam hal kemampuan menggunakan bahasa Inggris tidak
hanya bagi mahasiswa jurusan Manajemen.
Hal ini menimbulkan suatu
ironi yang cukup menggelitik karena seharusnya kemampuan menggunakan bahasa Inggris
lebih penting dimiliki oleh para mahasiswa Manajemen daripada mahasiswa Akuntansi
karena pada saat bekerja nanti para lulusan Manajemen lebih membutuhkan
kemampuan ini untuk berkomunikasi daripada lulusan dari jurusan Akuntansi. Oleh
sebab itu, seharusnya mulai dilakukan pembenahan dalam struktur jurusan Manajemen
agar mahasiswa dari jurusan Manajemen dapat memiliki nilai lebih yaitu dalam
hal menggunakan bahasa Inggris
Langkah
– langkah pengambilan keputusan
Ø Pengakuan terhadap persyaratan keputusan
Adanya penurunan kemampuan
menggunakan bahasa Inggris di kalangan mahasiswa jurusan Manajemen. Hal ini
sangat mempengaruhi kualitas mahasiswa di masa mendatang. Akibatnya adalah
mahasiswa dengan kemampuan berbahasa Inggris rendah akan memerlukan waktu yang
lebih lama untuk mendapatkan pekerjaan.
Ø Diagnosis dan analisis penyebab
Diagnosis adalah salah satu
langkah dalam proses pengambilan keputusan, di mana pemimpin / manajer
menganalisis faktor – faktor sebab akibat yang mendasari dan berhubungan dengan
situasi pengambilan keputusan. Berikut ini adalah serangkaian pertanyaan untuk
menspesifikasikan sebab – sebab yang mendasari kasus tsb :
o Sejak kapan kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa fakultas Ekonomi
jurusan Manajemen menurun ?
o Bagaimana hal ini bisa terjadi ?
o Apa yang menjadikan masalah ini begitu penting ?
o Apakah dampak yang terjadi terkait dengan hal ini ?
o Apakah masalah ini mempengaruhi jangka waktu untuk mendapatkan
pekerjaan ?
Pemimpin / manajer membuat
kesalahan fatal apabila tidak melakukan tahap kedua ini dan langsung ke tahap
selanjutnya karena dengan adanya serangkaian pertanyaan di atas maka kita dapat
menjelaskan permasalahan yang terjadi. Melalui tahap kedua ini seorang pemimpin
/ manajer dapat menganalisis kasus sebelum melangkah ke tahap yang berikutnya
dan dapat membuat kebijakan – kebijakan strategis berdasarkan pemikiran yang
sudah ada.
Ø Pengembangan alternatif
Alternatif solusi yang dapat
dilakukan :
o Menetapkan kemampuan berbahasa Inggris sebagai salah satu prasyarat
kelulusan.
o Membiasakan mahasiswa untuk memakai literatur berbahasa Inggris.
o Mengadakan kegiatan tutorial bahasa Inggris yang diwajibkan bagi
mahasiswa dengan nilai TOEFL kurang dari 450.
o Mengadakan kegiatan kursus bahasa Inggris dengan harga yang
terjangkau.
o Meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya dapat
berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
o Mengadakan sertifikasi TOEFL secara berkala dalam periode setahun.
Ø Pemilihan alternatif yang diharapkan
Berdasarkan kenyataan di
lapangan dan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih terbatas, maka
penulis memilih beberapa solusi dari tahap pengembangan alternatif yang
menyediakan solusi terbaik dengan sasaran menyeluruh dan dengan menggunakan
sumber daya seminimal mungkin tapi dengan tingkat resiko dan ketidakpastian
paling sedikit. Maka penulis memilih solusi sebagai berikut, yaitu :
o Menetapkan kemampuan berbahasa Inggris sebagai salah satu prasyarat
kelulusan.
o Membiasakan mahasiswa untuk memakai literature berbahasa Inggris.
o Mengadakan kegiatan tutorial bahasa Inggris yang diwajibkan bagi
mahasiswa yang nilai TOEFL kurang dari 450.
Ø Implementasi alternatif yang dipilih
Untuk mewujudkan solusi yang
telah dipilih keptusan pertama yang harus diambil adalah membentuk satu tim
baru yang ditugaskan untuk mengimplementasikan solusi yang telah dipilih dan
mempertimbangkan berbagai alternatif untuk meningkatkan kemampuan menggunakan
bahsa Inggris di kalangan mahasiswa jurusan Manajemen. Tim ini akan berisikan
para dosen yang pernah kuliah di luar negeri sehingga dapat dipastikan terbiasa
menggunakan bahasa Inggris baik dalam hal berkomunikasi secara aktif maupun
kemampuan berbahasa Inggris secara pasif dalam memahami literatur Ekonomi
berbasis Inggris. Perubahan pertama yang paling mudah dilakukan adalah
mewajibkan semua dosen yang mengajar menggunakan literatur berbahasa Inggris
walaupun kuliah disampaikan dalam bahasa
Indonesia .
Secara tidak langsung hal ini akan melatih kemampuan menggunakan bahasa Inggris
di kalangan mahasiswa, karena mahasiswa harus memahami literatur berbahasa Inggris
maka secara tidak langsung dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris
secara pasif. Langkah selanjutnya adalah mengadakan kegiatan tutorial bahasa Inggris
yang diwajibkan bagi mahsiswa yang memiliki TOEFL kurang dari 450. kegiatan ini
diharapkan dapat melatih kemampuan berbahasa Inggris secara aktif yang nantinya
akan digunakan untuk berkomunikasi sehari – hari. Diharapkan dengan
dijalankannya kedua progam ini dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris
di kalangan mahasiswa baik secara pasif dalam memahami literatur Ekonomi maupun
secara aktif dalam hal berkomunikasi. Sehingga apabila kedua hal ini dapat
ditingkatkan maka persyaratan TOEFL di atas 450 sebagai standar kelulusan
bukanlah sesuatu yang berat dan sulit diwujudkan.
Ø Evaluasi dan umpan balik
Setelah tim terbentuk dan
progam – progam yang telah ditentukan melalui lima tahapan di atas dijalankan maka semua
hal di atas akan terlihat hasilnya saat mahasiswa mengajukan skripsi dan
melakukan tes TOEFL sebagai prasyarat kelulusan. Melalui tes tersebut akan
terlihat prosentase mahasiswa yang memiliki TOEFL di bawah 450 dan di atas 450.
dari hal tersebut dapat ditarik kesimpulan apakah progam yang dicanangkan telah
berjalan dengan baik atau diperlukannya perbaikan – perbaikan baik di bidang
sumber daya manusia maupun infrastruktur yang ada.
0 komentar:
Posting Komentar