Pages

Senin, 23 Oktober 2006

Kuliah Pengantar Bisnis : Pemilihan Letak Perusahaan.


·       Pentingnya Letak/Lokasi Perusahaan.

-        Letak perusahaan atau Tempat Kediaman perusahaan.

Tempat dimana perusahaan melakukan kegiatan sehari-hari.  


-        Tempat kedudukan perusahaan.

Tempat kantor pusat perusahaan

 

Salah memilih lokasi perusahaan        Kerugian Perush

-        Re Location
-        Kesulitan mengadakan ekspansi.
     kalah bersaing

·       Jenis Letak Perusahaan
Empat jenis letak perusahaan :
1.   Letak perusahaan yang terikat pada alam.
Letak perusahaan yang sangat ditentukan oleh sumber alam. Contoh : pertanian , pertambangan dll.
2.   Letak perusahaan berdasarkan sejarah.
Contoh : -  Batik di Jogja, Surakarta.
-        Sasirangan di Kalimantan Selatan dll.

3.    Letak perusahaan yang ditentukan oleh Pemerintah.
Pemerintah menentukan agar masyarakat sekitar tidak terganggu aktivitas perusahaan.
Contoh ; pabrik senjata / amunisi, perternakan babi, pabrik bahan kimia dll.


4.    Letak Perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi.
Beberapa faktor yang dipertimbangkan:
a.   Dekat dengan bahan baku.
Contoh ; pabrik gula, Semen dll.
b.   Dekat dengan pasar.
Contoh; perusahaan roti, rumah makan, bank dan asuransi.
c.   Dekat dengan pemasok tenaga kerja.
Contoh ; pabrik rokok, kembang gula dll.
d.   Dekat dengan penyedia sumber tenaga/energi.
Contoh; pabrik peleburan biji besi, baja dll
e.   Iklim.
Contoh; pabrik the, jamur dll.
f.      Ongkos transpor.
 Contoh ; pabrik mobil dll.
g.   Besarnya suplai modal.
Contoh; Perusahaan yang membutuhkan modal besar cenderung mendekati tempat penanaman modal yang besar.

·       Cara menentukan letak perusahaan.
Dua macam cara untuk menentukan lokasi perusahaan:
1.   Cara kualitatif
2.   Cara kuantitatif.

1.   Cara Kualitatif.
Penilaian secara kualitatif terhadap faktor-faktor yang relevan pada setiap pilihan lokasi. Ukuran penilaian dalam: baik sekali (bs), baik (b), sedang (s), kurang (k), dan kurang sekali (ks).

Contoh:

Faktor-Faktor

Lokasi

Solo
Yogya
Semarang
Purwokerto
-         bahan baku
-         tenaga kerja
-         listrik
-         transfortasi
-         pasar
b
bs
b
bs
bs
bs
b
b
s
k
b
s
b
b
b
bs
bs
s
k
k
Dari hasil penilaian secar kualitatif yang paling ideal solo

2.   Cara Kuantitatif.
Dengan cara mengkuantitatifkan hasil analisis kualitatif atau memberikan skor  (nilai) pada masing-masing kriteria. Misalnya bs = 5 ; b =4 ; s = 3 ; k = 2 ; ks = 1.
Contoh : 

Faktor-Faktor

Lokasi

Solo
Yogya
Smg

Prwkt

kdd
nilai
kdd
nilai
kdd
nilai
Kdd  nilai
-         bahan baku
-         tenaga kerja
-         listrik
-         transfortasi
-         pasar
b
bs
b
bs
bs
4
5
4
5
5
bs
b
b
s
k
5
4
4
3
2
b
s
b
b
b
4
3
4
4
4
 bs       5
 bs       5
 s          3
 k          2
 k          2
Jumlah nilai
-
23
-
18
-
19
 -          7
Solo mempunyai mempunyai nilai tertinggi

·       Penetapan Lokasi Perusahaan Menurut Teori Weber
Weber mengemukakan ada dua faktor yang mempengaruhi  penetapan lokasi :
-         biaya pengangkutan

-         biaya tenaga kerja.

Apabila suatu industri menganggap biaya pengangkutan menjadi faktor utama dalam penetapan lokasi perusahaan, maka perusahaan akan didirikan pada suatu titik pada garis lurus yang menghubungkan Tempat Bahan Mentah (TBM) dan Daerah Konsumen (DK)

x                                                   x
TBM                                             DK

Untuk dapat menetapkan Tempat Kediaman Perusahaan (TKP) antara TBM dan DK, maka menurut Weber harus dilihat sifat bahan mentah yang digunakan perusahaan dan corak proses produksinya.

Sifat bahan mentah dan corak proses produksinya dapat dibedakan  :
a.   Ubikuitas Mutlak
Yaitu bahan baku yang tersedia dalam jumlah tidak terbatas dan terdapat dimana saja. Misalnya udara bagi pabrik gas.

b.   Ubikuitas Relatif
Yaitu bahan baku yang tersedia dalam jumlah tidak terbatas, tetapi hanya ada di beberapa tempat tertentu saja. Misalnya tanah liat untuk pabrik batu bata. Ubikuitas Relatif ini ada dua jenis:
-        bahan baku seluruhnya habis dipakai dalam proses produksi
-        bahan baku hanya sebagian saja yang dipakai dalam proses produksi atau dapat kemerosotan berat bahan baku

c.   Dibutuhkan berbagai bahan yang tempatnya terpisah-pisah

·       Apabila jenis bahan yang digunakan oleh perusahaan adalah Ubikuitas Mutlak maka tentu saja TKP akan berada di DK sebab jika di luar daerah DK berarti perusahaan harus mengeluarkan biaya pengangkuran hsil produksi ke DK. Jika bahan yang diperlukan perusahaan terdapat juga diKD maka perusahaan cenderung memilih TKP mendekati DK.
·       Apabila seluruh bahan mentah habis digunakan dalam proses produksi yaitu jenis Ubikuitas Relatif, maka TKP akan berada di DK atau pada tiap tiap titik antara TBM dan DK.
·       Jadi disini misalkan digunakan 300 kg bahan mentah yang dimasukkan ke dalam proses produksi maka akan dihasilkan 300 kg barang jadi. Oleh karena mengangkut bahan mentah resikonya lebih kecil dibanding jika mengangkut barang jadi, maka perusahaan cenderung menempatkan TKP di DK.

·       Contoh :
Jarak antara TBM – DK = 200 km
Biaya pengangkutan untuk  kg/200 km = Rp 200,00
Jumlah bahan mentah yang digunakan = 400 kg

Penyelesaian :
Ø Bila TKP berada di DK, maka besarnya biaya pengangkutan yang dikeluarkan hanyalah biaya pengangkutan bahan mentah dari TBM ke DK yaitu sebesar 400 x Rp 200,00 = Rp 80.000,00
Ø Bila TKP berada 100 km dari  TBM dan dari DK (TKP berada di tengah tengah jarak antara TBM-DK), maka biaya pengangkutan yang dikeluarkan ialah untuk mengangkut bahan mentah dari TBM ke TKP serta biaya pengangkutan barang jadi dari TKP ke DK


                                   200
 
                      100km                       100km
TBM                       TKP                        DK

Jadi biaya yang dikeluarkan :
400 kg bahan mentah
                             @ Rp 100,00/100 km =Rp 40.000,00
400 kg bahan jadi 
                            @ Rp 100,00/100 km = Rp 40.000,00
 


Jumlah biaya pengangkutan                    Rp 80.000,00

Apabila hanya sebagian saja dari bahan mentah akan menjadi barang jadi, maka TKP akan berada di TBM.
Contoh :
150 kg bahan mentah yang diproses akan menjadi 90 kg barang jadi.
Biaya pengangkutan barang mentah tiap kg/ tiap km = Rp 100,00
Biaya pengangkutan barang jadi tiap kg/tiap km = Rp 150,00
Jarak TBM – DK = 100 km
TKP antara TBM – DK yang mempunyai biaya pengangkutan paling rendah


TBM
              50 km                                       25 km
                                                                             DK
TKP I                    TKP II                  TKP III
 


                                     100 km

Misal
1.   TKP di TBM, maka biaya pengangkatan bahan mentah dan barang jadi sebesar :
(150 x 0 x Rp 100,00) + (90 x 100 x Rp 150,00) = Rp 1.350.000,00         
2.   TKP II ditengah tengah jarak TBM-DK, maka biaya pengangkutan bahan mentah dan barang jadi:
(150 x 50 x Rp. 100 ) + ( 90 x 50 x Rp 150 ) = Rp1.425.000,-
3.   TKP III. 75 km dari TBM 25 dari DK, maka biaya pengangkutan bahan mentah dan barang jadi:
(150 x 75 x Rp. 100,-) + ( 90 x 25 x Rp. 150 ) = Rp 1.462.500.

Kesimpulan :
-        Biaya pengangkutan paling rendah TKP terletak di TBM.
-        Semakin jauh TKP dari TBM biaya pengangkutan semakin besar.

·       Apabila dibutuhkan berbagai bahan mentah yang tempatnya terpisah, maka TKP akan berada dimana
ax + by + cz adalah terkecil.
 


              x km
  a kg barang mentah
                                  TKP                c kg barang jadi
                                                    z km                DK
             y km
  b kg bahan pembantu

·       Indeks Material
Merupakan hasil bagi antara berat bahan mentah ditambah berat bahan pembantu dibagi berat barang jadi.

Indeks material =  a + b
                                  C
Ketentuan :
-        IM = 1 TKP didirikan dimana saja.
-        IM > 1 TKP  cenderung didirikan di TMB

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blog Archive

Blogroll

Ini adalah aneka tugas kuliah yang saya kerjakan dan saya dapatkan saat kuliah Manajemen tahun 2006 hingga lulus. Hampir sepuluh tahun yang lalu. Koreksilah dahulu, cocokkan dulu dengan bahasannya dan jangan asal kopi-paste, karena bisa saja edisi bukunya berbeda sehingga soal-soalnya berbeda dan akhirnya jawabannya juga berbeda. Adanya gini, jangan minta lebih. Kalau mau perfect ya kerjakan sendiri. Tugas-tugas saya ini hanya sebagai penunjang yang fungsinya supporting, bukan sebagai tulang punggungnya. Gunakan dengan bijak, semoga bermanfaat.

About