Pages

Jumat, 07 September 2007

ILMU BUDAYA DASAR (IBD)


IBDàSalah satu komponen MKU (Mata Kuliah Umum).
IBD identik àBasic humanities.
Humanities àdari kata Latin àhumanus” = manusiawi, berbudaya, dan halus (refined).

Dengan mempelajari IBD à Seseorang diharapkan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus.

Basic Humanities tidak identik dengan the humanities / pengetahuan budaya yang mencakup keahlian filsafat dan seni yang dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian seperti seni sastra, seni tari, dan seni rupa.

IBD bukanlah ilmu tentang berbagai budaya, melainkan pengertian dasar dan pengertian umumnya tentang konsep-konsep dan teori-teori budaya yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah kebudayaan.


Secara spesifik program MKU bertujuan:
1.            Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengamalan nilai-nilai Pancasaila.
2.            Taqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya dan tenggang rasa terhadap agama lain.
3.            Memiliki wawasan komprehensip dan pendekatan internal di dalam menyikapi permasalahan kehidupan baik social, ekonomi, politik, pertahanan keamanan maupun kebudayaan.
4.            Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan berperan serta meningkatkan kualitas, lingkungan alamiah dan pelestariannya.

Tujuan IBD

            Pembentukan dan pengembangan kepribadi-an serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungan, khususnya gejala-gejala yang berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran budaya dapat diperhalus.

LATAR BELAKANG IBD


Latar belakang (dasar hukum) IBD diberikan di perguruan tinggi. Selain melihat konteks budaya Indonesia, juga sesuai dengan program pendidikan di PT.
1.             Rapat rektor Universitas/Institut negeri se-Indonesia 11-13 Oktober 1971 di Tugu menyim-pulkan pentingnya pemberian mata kuliah Basic Social Science (ISD) dan Basic Humanities (IBD).
2.             Rapat kerja pengajar 25-28 Oktober 1971 yang diselenggarakan Dirjen Dikti Departemen P & K diputuskan ISD dan IBD akan diberikan di semua fakultas dalam lingkungan universitas/institut negeri di seluruh Indonesia yang kemudian ditegaskan dalam Surat Direktur Pendidikan Tinggi No. 1338/DPT/A/71.
3.             Surat Keputusan Dirjen Dikti Depdikbud RI No. 32/DJ/Kep/1983.

Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sbb.:
1.            Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman kebudayaan.
2.            Proses pembangunan menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusia pun terpengaruh.
3.            Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya.
Catatan: Keresahan manusia muncul akibat adanya benturan-benturan nilai teknologi modern dengan nilai tradisional.

KEBUDAYAAN


Menurut Antropologi kebudayaan:                             
Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

Kuntjaraningrat: Kebudayaan (culture) berasal dari bahasa Sansekerta buddayah à budi/akal.
Jadi kebudayaan: Hal-hal yang bersangkut paut dengan akal.

J.J. Honigman à “The World of Man” membedakan adanya  tiga gejala kebudayaan:
1.            Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide (gagasan), nilai-nilai/norma dan peraturannya.
2.            Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3.            Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Ki Sarino Mangun Pranotoà Budaya manusia itu terwujud karena adanya perkembangan norma hidupnya atau lingkungannya.
Norma hidup terwujud dalam bentuk:
1.      Alam pikir
2.      Alam budi
3.      Alam karya
4.      Alam tata susila
5.      Alam seni.

Ki Hajar Dewantaraà Manusia pada hakikatnya makhluk budaya.

UNSUR-UNSUR UNIVERSAL KEBUDAYAAN

1.        Bahasa
2.        Sistem pengetahuan
3.        Organisasi sosial
4.        Sistem peralatan hidup dan teknologi
5.        Sistem mata pencaharian hidup
6.        Sistem religi
7.        Kesenian


KEBUDAYAAN BERSAHAJ/TRADISIONAL PRIMITIF

Bersahaja à saha=dengan + ja=lahir à tabiat dari lahir
Primitif + asal yang pertama/yang dahulu sekali (bentuk & sifat-sifat makhluk sebelum manusia modern sekarang).

Dari segi kebudayaan:
Corak kebudayaan pada bangsa yang terpencil sekali yang belum mengenal teknologi modern dan belum mencapai tingkat perkembangan dalam agama, ilmu, dan seni.

CIRI-CIRI KEBUDAYAAN BERSAHAJA

1.        terpencil
2.        bergantung pada alam
3.        statis
4.        kurang dan kabur deferensiasi

CIRI-CIRI KEBUDAYAAN MODERN

1.        hubungan yang ramai
2.        bergantung pada ilmu dan teknik                       
3.        sifat progresif/dinamis
4.        banyak dan beragam deferensiasi
   

PERUBAHAN KEBUDAYAAN


1.        PRUBAHAN ALAM
Alam selalu berubah. Lingkungan berubah membawa perubahan cara berpikir, hubungan antarindividu dan status sosial.

2.        PROSES SOSIAL
Gerak perubahan manusia dalam kehidupannya membawa kepada gerak masyarakat dan kebudayaan. Kebudayaan dari dalam disebut evolusi.


CARA-CARA PERUBAHAN KEBUDAYAAN

1.        KONGRUENSI        
Suatu unsur budaya asing masuk dalam suatu budaya tertentu untuk mengisi kekosongan, karena unsur budaya yang dimasuki belum ada. Misalnya budaya teknologi dan elektronika.

2.        FUSI
Apabila unsur budaya asing dan sejenis diterima oleh budaya tertentu membentuk unit baru. Contoh: keroncong

3.        SIMBIOSIS
Bila unsur budaya asing dengan unsur budaya penerima sejenis dapat hidup berdampingan. Misalnya: Dalam istilah-istilah keagamaan.

4.        SINKRITISME
Bila dua unsur budaya saling bertemu, unsur budaya asing dengan unsur budaya tertentu menjadi satu kesatuan yang sebenarnya unsur-unsur budaya tersebut saling berlawanan. Contoh: terkun, Nduslam.

5.        AKULTURASI
Unsur budaya asing diterima disesuaikan dengan unsur budaya penerima. Contoh: Sistem pendidikan di Indonesia.

6.        ASIMILASI
Bila unsur budaya asing yang diterima  diserap menjadi bagian yang integral dari budaya penerima sehingga tidak dirasakan lagi sebagai unsur budaya asing. Misalnya: jagung, lombok, tembakau.

PROSES PENERIMAAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN

1.         Terbiasanya masyarakat memiliki hubungan (kontak) dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2.         Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan ditentukan oleh nilai agama, maka penerimaan unsur baru disensor dulu.
3.         Corak struktur sosial masyarakat (sistem otoriter).
4.         Suatu unsur diterima jika sebelumnya sudah ada unsur kebudayaan itu.
5.         Apabila unsur yang baru memiliki skala kegiatan yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya.

ISI HUMANIORA INDONESIA


Manusia Indonesia modern nanti di samping menguasai semua alat dan sarana kemajuan untuk pembangunan negara, harus membentuk diri sebagai  manusia pembangunan bermoral dan bermental tinggi serta mempertahankan citra keselarasan dengan alam dunia maju.

UNSUR TERPENTING


Unsur manusia à unsur rasa yang terungkap dalam budi bahasa dan seni.

MANUSIA HUMANIORA SEBAGAI MANUSIA PEMBANGUNAN
Ilmu dan teknik dapat didatangkan dari luar, namun jiwa hanya dapat dibina dari dalam. Kegagalan kemajuan negara barat modern disebabkan karena goyahnya pegangan. Tuhan, manusia, dan bumi merupakan kesatuan yang harmonis.

-          Pada zaman renaissance à manusia mulai melepaskan Tuhan.
-          Pada zaman industri à unsur manusia digeser dengan mesin.
Contoh: Amerika dan Jepang sukses dalam pembangunan, namun mereka tidak dapat mengendalikan senjata atomnya.

Pembangunan RI à Moral Pancasila
Menjamin keselarasan  (trilogi)

-          Selaras dengan Tuhan
-          Selaras dengan manusia
-          Selaras dengan alam sekitarnya.

Sikap kritis ini bila dimiliki dalam pembangunan, dapat menyelamatkan kita dari malapetaka yang mengancam dunia. Ia kritis sebagai konsumen, kritis membaca, melihat film, mendengarkan musik, karena inilah justru khas latihan humaniora.HUMANIORA DALAM KONFLIK KEBUDAYAAN

            Dalam konflik kebudayaan, nilai-nilai kebudayaan yang satu ditentang oleh cita-cita kebudayaan yang lain. Hal ini perhatian orang kembali pada unsur-unsur manusiawi yang paling hakiki dan abadi sifatnya. Orang selalu menggali lagi dasar humaniora. Memilih mana yang lebih sesuai untuk mempertinggi martabat manusia.
Contoh:
1.         Pada abad sebelum Kristus dalam kebudayaan Yunani Romawi ada konflik antara falsafah dan sastra.
2.         Pada zaman Gereja purba ada konflik antara ilmu pengetahuan dengan dasar “kafir” dengan dasar Kristen.
3.         Pada abad 17-18 yaitu orang modern memerangi orang kolot.
4.         Pada abad 19 pertentangan antara agama dan ilmu.
5.         Sekarang timbul konflik antara ilmu eksata yang bergelora dalam super teknik modern dengan tenaga atomnya menghadapi himbauan ilmu-ilmu sosial.

Keunggulan sains membuat jurang kaya-miskin di sluruh dunia. Teknik yang menciptakan .

Keunggulan sains membuat jurang kaya-miskin di sluruh dunia. Teknik yang menciptakan lombaan senjata  mengancam dunia dengan kepunahan. Teknik tanpa etik menjadi bahaya.

HUMANIORA MELANGSUNGKAN NILAI MANUSIA ABADI
Negara kita adalah negara agraris yang juga mempunyai cita-cita keharmonisan, keakraban, kekeluargaan, dan persatuan dengan alam yang terungkap dalam paham:
Keselarasan à selaras dengan alam-kosmos, dengan sesama, dan dengan Tuhan penguasa segala.
         Orang barat à bahasa, sejarah, dan falsafah membentuk moral dan mental.

PEMBINAAN HUMANIORA LEWAT SENI SASTRA – MUSIK – DRAMA

Pendidikan humaniora tidak mengarah pada kejuruan, pada keterampilan tertentu, melainkan menuju pada pendewasaan pribadi sebagai manusia dan warga negara, bukannya sebagai pekerja pada bidang tertentu. Maka dari itu pendidikan humaniora memusatkan perhatian pada kelangsungan dan perkembangan seni-seni dan keahlian, yang pada nilai-nilai paling tinggi bagi umat manusia.
Muluk, namun tidak praktis untuk mencari pekerjaan. Sebaliknya perguruan tinggi yang hanya mempersiapkan siswanya untuk mencari pekerjaan, tidak akan sampai “mendewasakan” orang menjadi pribadi sebagai manusia dan warga negara akan menjadi robot dan kerdil.

MANUSIA DAN KEPRIBADIAN

Kepribadian  à pribadi: watak, diri manusia, karakter (personality, character self)
Macam : 1. menarik, halus
                    2. kasar, keras
Konsep kepribadian:
1.      Corak tingkah laku sosial
a.         tampak
      - cara berjalan
                     - cara berbicara
b.        tidak tampak
- nilai-nilai
                        - norma-norma
                        - pandangan hidup          
2.      Corak gerak-gerik badan manusia
3.      Tingkah laku manusia terhadap alam
4.      Totalitas psikophisik yang kompleks
5.      Organisasi psikophisik yang dinamik à penyesuaian diri dengan lingkungan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN

Faktor:
o   dalam à bawaan
o   luar    à lingkungan

Aliran-aliran:
1.        Nativisme (J.J. Rousseau,  Schoupen Hour)
      Kepribadian seseorang dipengaruhi dari unsur bawaan atau bakat sejak lahir.
2.        Empirisme ( John Locke)
Kepribadian seseorang dipengaruhi oleh pengalaman setelah manusia lahir.
Teorià Tabularasa à manusia lahir seperti kertas putih.
3.        Convergensi (W. Stern)
Kepribadian seseorang dipengaruhi dari dalam dan dari luar.
bakat seni + fasilitas ada à seniman

MANUSIA DAN CINTA KASIH

Pengertian kasih sayang
Kasih sayang à perasaan sayang/ cinta/suka kepada seseorang.

Rumah tangga à kasih sayang à kasih mengasihi bukan lagi                                                                  bercinta-cintaan.

Dalam kasih sayang masing-masing pihak dituntut:
1.        tanggung jawab
2.        pengorbanan
3.        kejujuran
4.        saling percaya
5.        saling pengertian
6.        saling terbuka

Apabila salah satu unsur kasih sayang hilang maka retaklah keutuhan rumah tangga.

PROSES PEMBERIAN CINTA KASIH ORANG TUA  KEPADA ANAK

1.        Orang tua bersifat aktif à anak pasif.
Orang tua memberikan kepada anak beberapa moral dan material sebanyaknya, sedangkan anak menerimanya saja (manja)

2.        Orang tua pasif à anak aktif.
Anak berlebihan memberikan kasih sayang sedangkan orang tua tidak memberikan perhatian (anak nakal/frustrasi)

3.        Orang tua pasif à anak pasif.
Keduanya tanpa saling memperhatikan dan membawa hidup sendiri-sendiri ( orang tua memberi materi saja).

4.        Orang tua aktif à anak aktif.
      Orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang             sebanyaknya.
Hubungan intim, mesra, saling mencintai dan saling menghargai.


DAFTAR PUSTAKA


Dison, L. 1999. Ilmu Budaya Dasar: Surabaya: Bina Ilmu.
Habib Mustopo, M. 1983. Ilmu Budaya Dasar. Surabaya. Usaha Nasional.
Hartoko, Dick. 1987. Memanusiakan Manusia Muda, Tinjauan Humaniora. Yogyakarta: Kanesius.
Kuntjaraningrat.1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta:  Aksara Baru.

Spicer,E.H. (Edit.).1952. Human Problems in Technological Change. New York: Russel Sage Foundation.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blog Archive

Blogroll

Ini adalah aneka tugas kuliah yang saya kerjakan dan saya dapatkan saat kuliah Manajemen tahun 2006 hingga lulus. Hampir sepuluh tahun yang lalu. Koreksilah dahulu, cocokkan dulu dengan bahasannya dan jangan asal kopi-paste, karena bisa saja edisi bukunya berbeda sehingga soal-soalnya berbeda dan akhirnya jawabannya juga berbeda. Adanya gini, jangan minta lebih. Kalau mau perfect ya kerjakan sendiri. Tugas-tugas saya ini hanya sebagai penunjang yang fungsinya supporting, bukan sebagai tulang punggungnya. Gunakan dengan bijak, semoga bermanfaat.

About