Pages

Sabtu, 08 September 2007

Laporan Kunjungan Pengantar Bisnis Business Visit 2007 : Jawa Pos

1.      Profil Perusahaan
Jawa Pos adalah surat kabar yang paling banyak dibaca di Jawa Timur dan Indonesia bagian timur. Koran daerah yang menasional ini  berpusat di Surabaya, Jawa Timur merupakan salah satu harian dengan oplah terbesar di Indonesia. Sirkulasi Jawa Pos menyebar di seluruh Jawa Timur, Bali, dan sebagian Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Jawa Pos mengklaim dirinya sebagai "Harian Nasional yang Terbit dari Surabaya".
Awalnya, harian ini didirikan oleh Chung Shen alias Suseno Tejo dengan nama Djawa Post yang didirikan dan pertama kali terbit 1 Juli 1949. Saat itu The Chung Shen hanyalah pegawai bagian iklan sebuah gedung bioskop di Surabaya. Karena setiap hari dia harus memasang iklan bioskop di surat kabar, lama-lama dia tertarik bikin surat kabar. Setelah sukses dengan Jawa Pos- nya, The Chung Shen yang kelahiran 1904 ini mendirikan pula koran berbahasa Mandarin dan Belanda . Seperti air laut, bisnis The Chung Shen di bidang surat kabar juga mengalami pasang surut. Akhir 1970-an Jawa Pos mengalami kemerosotan yang tajam. Tahun 1982, oplahnya tinggal 6800 eksemplar. Koran-korannya yang lain sudah lebih dulu mati. Ketika usianya menginjak 80 tahun, The Chung Shen memutuskan untuk menjual Jawa Pos. Dia merasa tidak mampu lagi mengurus perusahaannya, sementara tiga orang anaknya lebih memilih tinggal di London. Pada usia ke-85, beliau pun wafat di tahun 1989.
Maka di tahun 1982, Eric FH Samola yang ketika itu menjabat Direktur Utama PT Grafiti Pers (penerbit Majalah Tempo) mengambil alih Jawa Pos. Pria yang lahir pada tahun 1937 inilah yang kemudian meletakkan dasar-dasar manajemen baru Jawa Pos. Akhirnya dia memilih Dahlan Iskan, Kepala Biro Tempo di Surabaya untuk menjalankan ide-idenya itu untuk memimpin Jawa Pos. Tahun 1990 Eric Samola menderita sakit yang amat panjang dan akhirnya meninggal dunia di tahun 2000. Dahlan Iskan, Chairman Jawa Pos saat ini, selalu mengatakan Eric Samola bukan saja sebagai seniornya tapi juga bapaknya.

1 . 1 .  Profil Dahlan Iskan
Lahir 17 Agustus 1951 di Magetan. Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.800 eksemplar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah diatas 360.000 eksemplar. Dahlan memulai karirnya sebagai calon reporter di surat kabar kecil di kota kecil Samarinda (Kaltim) tahun 1975. Setahun kemudian, mantan mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya ini menjadi wartawan majalah terkemuka Indonesia, TEMPO. Sampai akhirnya dia menjadi Kepala Biro TEMPO di Surabaya. Tahun 1982 mulai memimpin Jawa Pos hingga sekarang menjadi CEO Jawa Pos yang bermarkas di Surabaya.
Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia.
Tahun 1996, Dahlan Iskan dinobatkan sebagai salah satu dari Tiga CEO Terbaik Indonesia dan menerima penghargaan dari Ernst & Young 2002 sebagai Entrepreneur of The Year dan menjadi orang indonesia pertama yang menjadi finalist Entrepreneur of The Year Contest di Monaco.
Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta. Pada tahun 2002, ayah dari Azrul Ananda ini mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.
Di Graha Pena Surabaya, markas Grup Jawa Pos, Dahlan Iskan lebih akrab disapa Pak Bos. Pria kelahiran Magetan 17 Agustus 1951 ini memang bos Grup Jawa Pos. Di masthead koran-koran di lingkungan Grup Jawa Pos, jabatan resmi Dahlan Iskan adalah chairman.
Yang menarik, berbeda dengan bos-bos media lainnya, Dahlan Iskan ini tetap menulis. Bikin reportase, kolom, analisis berita, dan sebagainya. Menulis kapan saja dia suka. Menulis dan membaca sudah menjadi darah daging tokoh pers nasional itu. Kalau sudah ada ide, di mana pun, kapan pun... Dahlan Iskan menulis. Dia membahas masalah katering, muasasah, kebijakan Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni. Begitu membaca tulisan Pak Bos, kita dapat langsung paham apa yang menimpa sekitar 200 ribu jemaah haji kita di Arab Saudi akhir Desember 2006 lalu.
Ketika Dahlan Iskan belum sesibuk sekarang, dia selalu berjalan keliling ke meja wartawan. Membaca sekilas berita wartawan di layar komputer. Sasaran pertama adalah Lead alias Teras alias Intro alias Pembuka alias Alinea pertama tulisan. Bila dia mengevaluasi, “Lead-mu 6. Cepat diperbaiki sampai 8. Kalau belum 8, nggak bisa dimuat. Lead harus sembilan” katanya usai membaca beberapa baris berita salah satu reporter. Lalu wartawan itu cepat-cepat memperbaiki lead-nya. “Coba saya lihat. Hmm.. lumayan, sudah 7, belum 8. Coba lagi, “ kata Dahlan, bekas wartawan majalah TEMPO, itu.
Kursus menulis berita macam ini dilakukan Dahlan Iskan, dulu, terus-menerus di newsroom kami. Sambil kasih kursus, tak lupa Dahlan Iskan membagi-bagi permen atau kacang goreng: tiap-tiap wartawan satu atau dua biji. Sedikit tapi merata. Dahlan suka lead yang spontan, unik, tidak klise. Pembaca sejak awal harus dibuat tertarik membaca sampai selesai. Dan itu ada teknik tersendiri. Pak Bos menulis pendek, sederhana, logis, cespleng. Cukup satu artikel pendek, Dahlan Iskan berhasil memberi gambaran seputar persoalan haji. “Kalau bisa disederhanakan, kenapa harus rumit-rumit?” begitu kira-kira salah satu jurus menulis Pak Bos.
Pak Bos ini punya talenta lebih. Dus, sulit ditiru wartawan lain, meskipun dulu beliau sering memberikan bengkel atau latihan menulis kepada wartawan JAWA POS dan beberapa koran anak perusahaan. Karena tulisannya enak, selalu ditunggu, redaktur selalu menempatkannya di halaman muka.
Daya tarik tulisan Dahlan Iskan memang luar biasa,.
1 . 2  . Riwayat Singkat

1 Juli 1949 -    Didirikan oleh The Chung Shen dengan nama Djawa Post yang berkantor di Jl. Kembang Jepun Surabaya dengan oplah 6800 eksemplar per hari.

1982       - Beralih manajemen ke PT. Grafiti Pers yang dipimpin langsung oleh Dahlan Iskan dan berkembang hingga saat ini.
1997         - Jawa Pos pindah ke gedung yang baru berlantai 21, Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya. Tahun 2002 dibangun Graha Pena di Jakarta. Dan, saat ini bermunculan gedung-gedung Graha Pena di hampir semua wilayah di Indonesia.
1998       - Tampil dengan format baru, yakni Broadsheet Muda dengan lebar 7 kolom dari yang sebelumnya 9 kolom seperti koran-koran luar negri.
2000       - Diluncurkannya DetEksi, rubrik khusu anak muda yang menyajikan polling-polling yang membahas masalah palig aktual dalam kehidupan yang dicerminkan dalam aktivitas kawula muda yang dipimpin oleh Azrul Ananda, putra Dahlan Iskan yang didapuk untuk menggantikan ayahnya suatu saat nanti..
2001       - Penerbitan koran bahasa mandarin, Guo Ji Ri Bao yang merupakan hasil  kerja sama dengan penerbit koran berbahasa mandarin di Los Angeles , Mr. Ted Siong.
Salah satu edisi harian Jawa Pos.   Menerbitkan ekspansi berupa Tabloid Nurani tepatnya 3 November 2000 atau 1 Ramadhan 1420 H yang terbit tiap hari Kamis. Tabloid mingguan ini membidik wanita muslimah khususnya sebagai target pasar dengan 40 halaman dengan komposisi 50 warna dan 50 hitam putih.
2002       - Selesai membangun Graha Pena Jakarta berlantai 10 yang menjadi lambang ‘Jawa Pos mulai masuk ke ibukota negara’.
    Jawa Pos Group juga membangun pabrik kertas koran yang kedua dengan kapasitas dua kali lebih besar dari pabrik yang pertama. Kini pabrik itu, PT Adiprima Sura Perinta, mampu memproduksi kertas koran 450 ton/hari. Lokasi pabrik ini di Kabupaten Gresik, hanya 45 menit bermobil dari Surabaya.
2002         - Jawa Pos Grup mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam, Riau TV di Pekanbaru, FMTV di Makassar, PTV di Palembang, Parahiyangan TV di Bandung.
2003       - Jawa Pos Group merambah bisnis baru : Independent Power Plant. Proyek pertama adalah 1 x 25 MW di Kab. Gresik, yakni dekat pabrik kertas. Proyek yang kedua 2 x 25 MW, didirikan di Kaltim, bekerjasama dengan perusahaan daerah setempat.
2 .  Bentuk Kepemilikan dan Manajemen Perusahaan
2 . 1 . Bentuk Perusahaan
Dilihat dari namanya, dapat diketahui bahwa  PT. Jawa Pos sendiri adalah perusahaan yang berbentuk usaha swasta yang bergerak di bidang media massa dan komunikasi berbentuk PT. Jawa Pos adalah perusahaan yang berdiri saat Indonesia benar-benar masih muda. Dan menjadi koran kedua terbesar di Indonesia. Pengembangan perusahaan yang tak henti-hentinya membuat perusahaan ini mampu bertahan dan berekspansi serta berani berslogan Selalu ada yang Baru!!.
2 . 2 . Manajemen Perusahaan
Berikut ini adalah profil manajemen perusahaan :
Chairman
Dahlan Iskan
Direktur Utama
Ratna Dewi Wonoatmojo,
Lahir di Surabaya, Ratna Dewi Wonoatmojo adalah direktur Keuangan Jawa Pos,juga direktur Pabrik Kertas PT Adiprima. Dia memulai karirnya di Jawa Pos ketika masih sangat remaja, yakni ketika baru lulus dari SMA Kristen Petra Surabaya. Pekerjaan pertamanya di Jawa Pos adalah pegawai rendahan di bagian umum. Lalu meningkat menjadi kepala bagian dan karena kemauan belajarnya yang kuat, dia bisa pindah ke income center, sebagai Kepala Bagian Iklan. Keberhasilannya di bagian yang baru itu meroketkan karirnya hingga akhirnya menjadi direktur group.
Direktur
Margiono,


Lahir di Tulungagung, 31 Desember 1960. Margiono adalah direktur Jawa Pos yang berkedudukan di ibukota negara. Di Jakarta, Margiono melahirkan koran pertama Jawa Pos di ibukota, “ Rakyat Merdeka” yang dalam waktu singkat menjadi koran terkemuka. Sukses dengan Rakyat Merdeka, Margiono kemudian melahirkan koran populer ” Lampu Merah ” yang juga berkembang pesat dalam waktu singkat. Dari tangannya kelihatannya masih akan lahir beberapa jenis media lagi di Jakarta. Margiono memulai karirnya sebagai wartawan Jawa Pos tahun 1984. Karirnya terus menanjak hingga dalam waktu enam tahun sudah mencapai puncak karir jurnalistiknya sebagai Pemimpin Redaksi Jawa Pos. Ketika ia harus memberikan jalan kepada generasi baru untuk menjadi pemimpin redaksi di Jawa Pos, Margiono memilih tantangan baru mengembangkan jaringan Jawa Pos di Jakarta.
Direktur
Nani Wijaya,
Lahir di Surabaya, Nany Wijaya menjadi direktur setelah 15 tahun berkarir di Jawa Pos. Ia masuk ke Jawa Pos ketika masih sangat remaja yakni ketika baru lulus SMU. Meski awalnya adalah pembantu sekretaris redaksi, namun bakatnya menulis menonjol sehingga dialihkan ke tugas-tugas reporter. Dari tangannya muncul banyak sekali berita eksklusif yang membuat Jawa Pos cepat terkenal. Ketika ditugaskan selama enam bulan di Manila (1986, menjelang kejatuhan Presiden Marcos), 40 hari nonstop headline Jawa Pos adalah karyanya. Dalam waktu 40 hari itu, oplah Jawa Pos naik dua kali lipat dari 80.000 menjadi 160.000. Sejak itu, tidak sulit bagi Jawa Pos mencapai oplah lebih dari 360.000/hari. Di Manila, Nany mendapatkan medali yang disematkan langsung oleh Presiden Qorazon Thomas Aquino : The People Power Medal Heroes. Dikenal sebagai pengambil resiko yang berani, Nany juga sering ditugaskan ke medan yang berat seperti Perang Teluk dan Rally Paris Dakkar.
Direktur
Zainal Muttaqin,
Lahir di Surabaya, 15 Juni 1961, Zainal Muttaqin sejak Januari 2006 mendapat tugas sebagai salah satu direktur Jawa Pos. Tercatat sebagai karyawan Jawa Pos sejak September 1982, Zainal memulai bekerja dari bagian yang paling bawah di persuratkabaran ketika itu, yakni sebagai korektor. Pertemuannya setiap hari dengan CEO Jawa Pos Dahlan Iskan menjadikan Zainal mengerti tentang jurnalistik. Sejak Maret 1983 Zainal ditugaskan sebagai reporter, dengan tetap menjalankan tugas sehari-harinya sebagai korektor pada malam hari. Tampaknya ada bakat yang cukup kuat pada diri Zainal sebagai jurnalis, dan melihat ketekunannya bekerja, sembilan bulan kemudian Pak Dahlan menugaskan Zainal sebagai redaktur senior bidang olahraga. Karier Zainal terus berkembang. Sejak 1 Januari 1990 dia ditugaskan Pak Dahlan mengurusi perusahaan-perusahaan anak Jawa Pos di luar Jawa dengan home base di Balikpapan, sekaligus memimpin Kaltim Post. Sejak tahun 1996 Kaltim Post telah menjadi surat kabar dengan tiras terbesar di pulau Kalimantan, hingga sekarang.
Pimpinan Redaksi
Rohman Budijanto,
Lahir di Magetan 21 September 1968, Rohman Budijanto mengawali karirnya dibidang jurnalis pada tahun 1993 sebagai Reporter Jawa Pos di Surabaya, dan beberapa kota lainnya seperti Jakarta, Madura, Lamongan, Denpasar. Pada tahun 1997 Rohman Budijanto ditugaskan sebagai Redaktur Pelaksana pada Suara Indonesia (Jawa Pos Group). Beliau juga termasuk salah satu pendiri Radar Bali pada tahun 2000 dan ditugaskan sebagai General Manager Radar Bali. Sejak tahun 2001 Rohman Budijanto diberikan tugas sebagai Redaktur pada Jawa Pos Surabaya sampai dengan tahun 2006 dan pada tahun 2007 terhitung mulai bulan Januari beliau ditugaskan sebagai General Manager dan Pimpinan Redaksi pada Radar Malang (Jawa Pos Group). Dan terhitung mulai bulan Juni 2007 Rohman Budijanto ditunjuk sebagai Pimpinan Redaksi pada Harian Jawa Pos
Azrul Ananda
Pria muda yang sukses ini adalah pendiri DetEksi, rubrik khusus anak muda di salah satu bagian yang melengkapi Jawa Pos. Dia adalah putra Dahlan Iskan yang digadang-gadang untuk menggantikan tahta ayahnya suatu saat nanti. Darinya, berbagai tulisan dannartikel tentang F1 pun muncul, tak heran, suami dari Hanifa Ratih ini adalah seorang penggila F1 sejak masih bangku sekolah. Dia berhasil mewujudkan cita-citanya bertemu dengan para pembalap ajang jet darat tersebut dan akhirnya juga menjadi wartawan, pengamat maupun pakar balap Indonesia khususnya balapan F1 dari Jawa Pos.
3 . Visi dan Misi serta Tujuan Perusahaan
Jawa Pos adalah koran yang selalu bertujuan untuk memberikan pembacanya sesuatu yang baru dan teraktual seperti layaknya koran umunya. Namun, untuk memberi diferensiasi perusahaan, Jawa Pos membuat spesialisasi dengan meliput berita-berita berupa features yang menjadikan koran ini cukup populer. Features yang dimaksud adalah sesuatu yang diberitakan maupun diceritakan dibalik cerita utama yang menjadi sorotan paling penting.
Features specification dipilih untuk menjadi diferensiasi Jawa Pos karena perusahaan melihat peluang bisnis yang ada pada perusahaan dengan melakukan sesuatu yang tidak disajikan oleh surat kabar sejenis. Selain itu, disesuaikan pula dengan kultur dan budaya masyarakat Jawa khususnya dan Indonesia umumnya yang telah bosan dengan informasi kelas berat dan sedang menggandrungi berita ringan namun dengan kemasan yang tetap menarik.
4 . Kinerja dan Operasional Perusahaan
Jawa pos merupakan induk dari puluhan anak perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan adanya afiliasi dan puluhan anak perusahaan tersebut mengakibatkan Jawa Pos harus pandai-pandai mengatur waktu dan menyusun koordinasi maupun manajemen yang mampu menjaga stabilitas perusahaan dan pengembangan maupun ekspansi ke arah yang lebih luas dan positif.
Seperti contohnya, salah satu anak perusahaannya, Jawa Pos Group membangun pabrik kertas koran yang kedua dengan kapasitas dua kali lebih besar dari pabrik yang pertama. Kini pabrik itu, PT Adiprima Sura Perinta, mampu memproduksi kertas koran 450 ton/hari. Lokasi pabrik ini di Kabupaten Gresik, hanya 45 menit bermobil dari Surabaya.
4 . 1 . Strategi Promosi Perusahaan
Selain dengan mensponsori berbagai acara yang berhubungan dengan media, Jawa Pos juga melakukan banyak promosi dengan menggelar even tahunan yang secara teratur diselenggarakan dengan peningkatan jumlah peserta maupun responden tiap tahun pelaksanaannya. Acara-acara tersebut diantaranya adalah “Untukmu guru favoritku”, “Surabaya Green and Clean”, “Safety Riding” dan masih banyak lagi.
4 . 2 . SDM Perusahaan
Jawa Pos berusaha selalu melakukan pengembangan dan ekspansi perusahaan tanpa henti. Namun menurut salah satu sumber, mereka belum berencana untuk merambah dunia internasional dengan mencoba menyaingi koran kelas dunia semacam New York Times ataupun Times. Hal itu dikemukakan di sela-sela acara kunjungan bisnis ini, walaupun ketika ditanya tentang adanya keinginan untuk menuju ke arah tersebut mereka tak mengelak.
Kebanyakan, Jawa Pos suka merekrut tenaga muda yang dianggap lebih kompeten dan aktual. Semua itu dilakukan karena tuntutan aktualitas yang ingin diberikan Jawa Pos sebagai surat kabar yang selalu ingin menyajikan yang baru dan diinginkan konsumen yang selalu butuh yang baru.
4 . 3 . Keuangan Perusahaan
Dari Jawa Pos sendiri kebanyakan didanai oleh iklan yang dipasang di rubrik khusus, yaitu iklan jitu. Bahkan sempat beredar kabar dari beberapa kalangan, dari arus pendanaan iklan saja, koran kedua terbesar di Indonesia ini mampu tegak berdiri walaupun dengan pembagian koran secara gratis sekalipun.
5 . Output Perusahaan

5 . 1 . Seksi

Sirkulasi Jawa Pos menyebar hingga ke seluruh provinsi Jawa Timur, Bali, dan sebagian Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Jawa Pos terbit dalam beberapa edisi.

5 . 1 . 1 . Jawa Pos edisi Surabaya

Jawa Pos edisi Surabaya beredar di daerah Kota Surabaya dan sekitarnya (Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik), terbit dengan tiga seksi utama:
  • Jawa Pos (utama), berisi berita-berita utama, politik, ekonomi/bisnis, Jawa Timur, nasional, internasional, dan rubrik-rubrik tematik lainnya.
  • Metropolis, berisi berita Kota Surabaya dan sekitarnya (Sidoarjo dan Gresik), Deteksi (halaman untuk remaja, salah satunya berisi polling harian), hiburan, kesehatan, teknologi, dan rubrik-rubrik "ringan" lainnya serta rubrik mingguan
  • Olahraga, berisi berita-berita olahraga, terutama ulasan mengenai sepak bola dan balap (Formula 1, MotoGP). Seksi ini juga berisi iklan baris.
  • DetEksi berisi berita tentang kehidupan remaja, mulai dari otomotif, style, techno, hingga anime. terdiri dari 3 halaman yang disisipkan pada bagian Metropolis. Hingga kini detEksi Jawa Pos aktif mengadakan event seperti DetEksi Party (6 kali), DetEksi Basketball League, dan Mading Championship. Halaman ini kini telah menjadi bacaan wajib bagi remaja di Surabaya. Seksi ini semua crew-nya masih berstatus mahasiswa, mulai dari reporter, editor, hingga fotografer.

5 . 1 . 2 . Jawa Pos edisi luar Surabaya

5 . 1 . 2 . 1 . Kawasan Jawa Timur dan Bali

Hal yang membedakan Jawa Pos edisi Surabaya dan luar Surabaya adalah seksi "Metropolis" diganti dengan seksi yang lebih regional, dengan sebutan "Radar". Seksi "Radar" berisi berita-berita lokal yang lebih banyak. Rubrik-rubrik Metropolis (seperti di Jawa Pos edisi Surabaya) sebagian masih dipertahankan. Seksi Jawa Pos utama dan Seksi Olahraga sama persis dengan edisi Surabaya.
Saat ini Jawa Pos memiliki 15 "Radar", yang masing-masing memiliki redaksi sendiri di kotanya yakni:
Redaksi "Radar"-"Radar" ini berada di sejumlah kota. Isi berita "Radar" bersifat lokal, dan memuat iklan yang juga bersifat lokal, serta seksi olahraga lokal.

5 . 1 . 2 . 2 . Kawasan Jawa Tengah dan DIY

Jawa Pos edisi Jawa Tengah/DIY sedikit berbeda dengan edisi Jawa Timur. Meski headline dan sebagian besar isi beritanya adalah sama, Jawa Pos edisi Jawa Tengah/DIY berisi rubrik tambahan yang bersifat lokal seperti rubrik Ekonomi Bisnis, di Jawa Tengah, serta tidak termasuk iklan baris yang mana hanya beredar di Jawa Timur.
Jawa Pos di Jawa Tengah dan DIY juga terdiri atas sejumlah "Radar", yakni:

5 . 2 . Grup Jawa Pos

Selain sisipan "Radar" yang terbit menyatu dengan Jawa Pos, Jawa Pos juga memiliki puluhan surat kabar di daerah yang berada dalam naungan bendera "Jawa Pos Grup". Seluruh media ini merupakan bagian dari Jawa Pos News Network, dimana beritanya dapat diakses oleh seluruh media Jawa Pos Grup lainnya.
6 . Pangsa Pasar Perusahaan
Target market Jawa Pos adalah kalangan menengah keatas. Opsi ini dipilih karena Jawa Pos menyadari mayoritas kalangan di Indonesia dan ingin merangkul semua kalangan serta menjadi koran nomor satu di Indonesia yang berasal dari dan memahami daerah.
Basis pemasaran terkuat saat ini jelas dipegang oleh Jawa Timur sebagai asal mula Jawa Pos sendiri, disusul oleh Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT hingga Papua dengan orientasi menengah keatas yang telah disebutkan sebelumnya.
7 . Strategi, Ekspansi dan Pengembangan Produk
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa Jawa Pos mengembangkan JPNN atau Jawa Pos News Network, terbesar di Indonesia merupakan salah satu jaringan surat kabar memiliki lebih dari 80 koran, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di seluruh Indonesia. JPNN sangat berperan dan makin mempermudah akses seluruh media Jawa Pos Group.
Untuk meningkatkan kualitas layanan pembaca Jawa Pos melakukan cetak jarak jauh (SCJJ) di Bali, Banyuwangi, Nganjuk, Solo, Jakarta, Balikpapan, Banjarmasin dan saat ini sedang dipersiapkan beberapa kota lain di Indonesia.

Surat Kabar Daerah

Sumatera

Jakarta

Banten dan Jawa Barat

Jawa Tengah dan DIY

Jawa Timur

Bali dan Nusa Tenggara

Kalimantan

  • Pontianak Pos (Pontianak)
  • Harian Equator (Pontianak)
  • Kapuas Pos (Kapuas)
  • Metro Pontianak (Pontianak)
  • Kalteng Pos (Palangkaraya)
  • Radar Banjarmasin (Banjarmasin)
  • Samarinda Pos (Samarinda)
  • Kaltim Post (Balikpapan)
  • Post Metro Balikpapan (Balikpapan)
  • Radar Tarakan (Tarakan)
  • Radar Sampit (Sampit)

Sulawesi

Maluku

Papua

  • Cendrawasih Pos (Jayapura)
  • Radar Timika (Timika)
  • Radar Sorong (Sorong)

Ekspansi

Tabloid

·         Tabloid nyata

·         Tabloid posmo

·         Tabloid cantiq

·         Tabloid bunda

·         Tabloid koki

·         Tabloid tunas

·         Tabloid modis

·         Tabloid hikmah

·         Tabloid Nurani

Nama tabloid nurani. motto, bacaan keluarga muslim, penerbit pt Nurani Media Teduh, kedudukan di surabaya, mulai terbit 3 November 2000/1 ramadhan 1420 H, terbit tiap hari kamis, mingguan' 40 halaman dengan komposisi 50 colour dan 50 hitam putih. visi Nurani"' kebenaran sejati ada pada hati nurani, namun tak semua manusia mampu berbuat dan bersikap sesuai hati nurani. adalah tugas nurani untuk mengasah kepekaan hati nurani semua pembacanya, agar bisa melihat mendengar dan merasakan segala sesuatu yang telah terjadi. misi nurani : mendidik masyarakat agar berfikir modern dan islami. memotivasi masyarakat agar giat memihka pada kebenaran. Lihat website resminya, www.tabloidnurani.com

Majalah

Stasiun televisi

  • JTV (Surabaya)
  • Batam TV (Batam)
  • Riau TV (Pekanbaru)
  • FMTV (Makassar)
  • PTV (Palembang)
  • Padjadjaran TV (Bandung)
8 . Inovasi Terhadap Kompetitor
Di samping koran-koran berbahasa indonesia, sejak tahun 2001 Jawa Pos Group juga menerbitkan koran berbahasa mandarin yaitu Guo Ji Ri Bao. Ini merupakan kerja sama dengan Mr. Ted Siong, penerbit koran berbahasa mandarin di Los Angeles.
Reformasi Politik di Indonesia 1998 membuat pemerintah membuat lebih banyak larangan dan memperketat undang-undang untuk menjadi sebuah persyaratan untuk diterima. Sebagai contoh, surat kabar dengan bahasa mandarin boleh diterima. Lalu dalam waktu singkat, banyak koran berbahasa mandarin menjamur bak di musim hujan. Dalam waktu kurang dari tiga tahun, lebih dari 15 koran bahasa mandarin diterbitkan di Indonesia. Mr. Ted Siong, adalah salah satu pionirnya, dia adalah publisher Gou Ji Ri Bao di USA dimana mereka membutuhkan sebuah joint venture di Jawa Pos Group untuk mengembangtkan koran di Indonesia. Akhirnya Guo Ji Ri Bao Indonesia menjadi sangat tangguh karena hasil kerja sama dengan Wen Wei Po Hongkong dan Ren Mi Ri Bao Beijing. Saat dimana banyak koran mandarin melemah dan bagkrut, Guo Ji Ri Bao Inonesia menjadi makin kuat, berkembang pesat, dan sekarang menjadi slaah satu yang terbesar di Indonesia. Dari Guo ji Ri Bao, 4 koran mandari lahir di 4 kota besar Indonesia yaitu :
·         Si Shui Chen Bao di Surabaya,
·         Mei Lain Chen Bao di Medan
·         Gun Tian Ri Bao di Pontianak,
·         Shou Tou Zhao Gan di Jakarta.
Dibawah naungan Wen Wei Bao Hongkong, Guo Ji Ri Bao Indonesia saat ini menyelesaikan perusahaan Publishing besarnya sendiri, yang diharapkan mampu memberikan dukungan untuk Jawa Pos Group di masa mendatang.
Saat ini pun, Jawa pos mulai diminati warga Indonesia yang tinggal di Malaysia dan Arab Saudi. Bagi pembaca luar negri lainnya, biasanya dapat mengakses lewat situ resmi Jawa Pos.
9 . Quality Insurance dan Sertifikasi Perusahaan
Dalam situasi krisis ekonomi yang dimulai tahun 1997, Jawa Pos terus berkembang, bahkan menyabet banyak penghargaan. Salah satunmya adalah The Best Customer Satisfaction, The Best Brand.
Saat ini, Jawa Pos memiliki seratus wartawan lebih yang ditampatkan di berbagai kota penting di dalam dan luar negri. Jawa Pos pernah menempatkan di Frankfurt, London, Roma, Hongkong, Washington, Sao Paulo dan Belgrade. Karena pertimbangan efesiensi, kini penempatan wartawan di luar negri sangat dipertimbangkan, terutama jika ada acara-acara khusus.
Tak Hanya itu, saat ini Jawa Pos pun mengadakan even pemberian penghargaan yang dihelat saat-saat penting. Sejak Orde Baru, Jawa Pos selalu berjuang untuk kebutuhan otonomi daerah dengan harapan Indonesia dapat meminimalkan sentralisasi. Jawa Pos memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk menyambut Otonomi Daerah 2000 dengan membangun institut Pro-Otonomi. Institut ini harus mengevaluasi proses otoomi di daerah, menyusun peringkat dari progres daerah, dan memberikan penghargaan pada yang terbaik.
10 . Lokasi Perusahaan
Saat  ini Jawa Pos berkedudukan di Graha Pena di wilayah Kota Surabaya yang memiliki segala yang dibutuhkan oleh sebuah koran daerah yang menasional. Selain itu, Surabaya juga merupakan kota kedua terbesar di Indonesia dan nomor satu di Indonesia bagian timur. Kota Pahlawan ini pun semakin berkembang pesat dan semakin padat penduduknya, tidak lagi dikelilingi hutan belantara, tetapi telah berubah dan berkembang menjadi kota yang besar dengan industri sebagai sandaran utamanya. Ibukota Jawa Timur ini pulalah adalah cikal bakal Jawa Pos sejak awal dan yang akhirnya berkembang saat ini.
Berada di jantung kota Surabaya yang sangat strategis karena dekat dengan berbagai pusat kegiatan masyarakat, bersebelahan area mahasiswa yang diwakili Universitas Bhayangkara dan berseberangan dengan mantan alamater Dahlan Iskan sendiri, IAIN Sunan Ampel Surabaya. Tidak jauh dari Polwil Jatim dan GIANT Hypermarket sehingga makin memudahkan segala urusan internal maupun eksternal yang ada di dalamnya.
Dari gedung Graha Pena di Jalan A.Yani 88 Surabaya inilah, grup Jawa Pos dikendalikan. Gedung dengan 21 tingkat ini selesai dibangun tahun 1997, tepat saat krisis ekonomi melanda Indonesia dan karena itu menjadi salah satu simbol keberhasilan Jawa Pos melewati masa sulitnya.
Pada tahun 2002, berdiri pula Graha Pena Jakarta. Gedung berlantai 10 yang selesai dibangun akhir tahun 2002 ini akan menjadi lambang ‘Jawa Pos mulai masuk ke ibukota negara’ setelah berhasil membangun jaringan media cetak di hampir seluruh daerah di Indonesia.

BIBLIOGRAFI


Hurek, Lambertus L., 21 Januari 2007, Kiat Menulis Enak ala Dahlan Iskan.17 Desember 2007
Jawa Pos Dotcom. 2007. The Former . http://www.jawapost.com. 15 Desember 2007
Jawa Pos Dotcom. 2007. Dahlan Iskan . http://www.jawapost.com. 15 Desember 2007
Jawa Pos Dotcom. 2007. Sejarah . http://www.jawapost.com. 15 Desember 2007
Jawa Pos Dotcom. 2007. Jawa Pos . http://www.jawapost.com. 15 Desember 2007
Jawa Pos, PT. 2005. “Saya Pilih Jawa Pos Saja!. Surabaya : PT Jawa Pos.
Wikipedia. 2007. Jawa Pos. http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Pos. 12 Desember 2007

Wikipedia. 2007. Dahlan Iskan . http://id.wikipedia.org/wiki/Dahlan_Iskan. 12 Desember 2007

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blog Archive

Blogroll

Ini adalah aneka tugas kuliah yang saya kerjakan dan saya dapatkan saat kuliah Manajemen tahun 2006 hingga lulus. Hampir sepuluh tahun yang lalu. Koreksilah dahulu, cocokkan dulu dengan bahasannya dan jangan asal kopi-paste, karena bisa saja edisi bukunya berbeda sehingga soal-soalnya berbeda dan akhirnya jawabannya juga berbeda. Adanya gini, jangan minta lebih. Kalau mau perfect ya kerjakan sendiri. Tugas-tugas saya ini hanya sebagai penunjang yang fungsinya supporting, bukan sebagai tulang punggungnya. Gunakan dengan bijak, semoga bermanfaat.

About