Pages

Selasa, 20 Februari 2007

Tugas Makalah PPKn : Prostitusi Penyakit Masyarakat

ABSTRAKSI

            Dewasa ini, banyak sekali pendapat di sekitar kita yang menyerukan bahwa Indonesia sedang mengalami krisis dalam segala bidang. Mulai dari krisis ekonomi, moneter, kepercayaan, dan lebih tragisnya lagi adalah krisis moral. Dalam makalah ini, kami mengangkat krisis moral yang sedang dialami oleh bangsa Indonesia, tidak hanya dialami oleh “angkatan senior”, akan tetapi juga oleh generasi muda. Yang perlu digarisbawahi dalam hal ini adalah betapa berbahayanya krisis tersebut jika menggerogoti angkatan muda. Karena mereka adalah generasi unggul calon pemimpin bangsa, sehingga jika mereka terkontaminasi keburukan-keburukan yang mereka dapat dari luar, tentunya akan sangat berbahaya bagi kelagsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
             Hal ini diperparah dengan terbuka lebarnya keran informasi dari dunia luar. Dalam hal ini teknologi yang telah sangat maju juga memiliki peran penting dalam penyebaran informasi, tidak hanya dari dalam saja, tetapi juga dari luar, bahkan dari seluruh dunia.
            Akan tetapi, mentalitas bangsa Indonesia yang belum siap untuk menerima masukan-masukan dari luar membuat informasi-informasi yang seharusnya berharga tersebut akhirnya hanya menjadi sampah, sehingga dituding menjadi salah satu penyebab utama dari kebobrokan mental yang kini terjadi di Indonesia.
            Kemudian, dalam era globalisasi ini pula, dengan bebasnya kebudayaan dari luar dapat masuk ke dalam benak masyarakat Indonesia. Sehingga, mereka yang tidak dapat mengontrol dan menyaring informasi tentunya justru akan terjerumus ke dalam lembah kenistaan. Apalagi, diperburuk dengan lemahnya pengawasan orang tua terhadap anak-anaknya yang beranjak dewasa, misalnya adalah minimnya pendidikan seks sejak dini dari orang tua. Sehingga, dalam usia remaja, yang notabene merupakan usia di mana sedang labilnya emosi seseorang serta merupakan proses pencarian jati diri. Banyaknya kebudayaan dari luar negeri yang tidak tersaring mengakibatkan banyak remaja-remaja bergaya hidup seperti kebudayaan luar negeri. Padahal kita semua tahu, bahwa tidak semua budaya luar negeri berdampak positif. Salah satunya adanya sex bebas dikalangan masyarakat yang mengakibatkan banyaknya prostitusi. Bahkan mungkin pada masa sekarang ini, prostitusi seolah-olah dilegalkan. Tidak semua masyarakat tahu mengapa prostitusi ini menjadi semakin marak. Oleh sebaba itu, akan dibahas lebih lanjut pada makalah ini.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Pembuatan Makalah
Prostitusi yang semakin berkembang di Indonesia, membuat kami ingin lebih mengetahui mengapa prostitusi itu menjadi semakin marak. Bahkan mungkin seolah-olah dilegalkan. Pemerintah sendiri pun tidak mau ambil pusing tentang masalah prostitusi ini. Bahkan mungkin secara terang-terangan, para pemerintah mengijinkan prostitusi berkembang di daerah mereka. Padahal kita semua tahu bahwa dampak negatif dari prostitusi itu tidaklah sedikit. Mungkin bagi para pelakunya, prostitusi membawa banyak sekali kesenangan, dan mereka tidak menyadari efek dari yang perbuatan mereka lakukan, terutama bagi diri mereka sendiri. Tapi memang begitulah sikap mental bangsa Indonesia sekarang ini. Hanya memikirkan kesenangan sesaat dan tidak memikirkan efek apa yang terjadi di belakang hari.

1.2  Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan kami bahas lebih lanjut tentang prostitusi yang terjadi di Indonesia, terutama prostitusi yang dikomersilkan. Oleh sebab itu, semua permasalahan akan dirumuskan dalam poin-poin sebagai berikut :
1.2.1  Latar belakang terjadinya prostitusi
1.2.2  Mengapa prostitusi seolah-olah dilegalkan
1.2.3  Apa dampak positif dan negatif adanya prostitusi
1.2.4  Cara menanggulangi prostitusi agar tidak semakin berkembang

1.3  Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menunjukkan betapa telah meluasnya praktek prostitusi di Indonesia, sehingga dengan membaca makalah ini, diharapkan masyarakat dapat melakukan tindakan preventif dalam menyikapi merebaknya komersialisasi prostitusi, bahkan, jika memungkinkan, masyarakat beserta pejabat yang berwenang seharusnya bisa melakukan tindakan pemberantasan hingga ke akar-akarnya. Sehingga bisa melindungi generasi muda Indonesia selanjutnya dari degradasi moral.

1.4  Manfaat Penulisan
Dibuatnya makalah ini, agar kita terutama masyarakat lebih mengetahui masalah prostitusi yang terjadi Indonesia. Selain itu, dapat dicari solusinya bagaimana cara menanggulangi prostitusi yang sekarang sudah dianggap tidak tabu lagi. Semua itu bertujuan agar masyarakat Indonesia sadar dan dapat kembali lagi ke kultur Indonesia yang sebenarnya.
  
BAB II
TELAAH PUSTAKA

            Untuk dapat menempatkan suatu permasalahan secara proporsional, perlu kiranya kita memahami terlebih dahulu tinjauan ilimiah akan masalah terkait sehingga pembahasan pada tahapan selanjutnya memiliki landasan dengan demikian dapat menjadi pembahasan yang terarah dan tepat sasaran. Berikut merupakan tinjauan ilmiah berkaitan dengan wacana yang berupaya kami hadirkan.

Definisi “Fallacy of Retrospective Determinism”

A. ‘Fallacy of Retrospective Determinism’ merupakan salah satu bentuk ‘Intellectual Cul-de-sac’.
B. ‘Intellectual Cul-de-sac’ sendiri berarti kesalahan persepsi/pola pikir mengenai suatu permasalahan.
C. ‘Fallacy of Retrospective Determinism’ merupakan bentuk kesalahan persepsi/pola pikir yang membenarkan asumsi/persepsi bahwa suatu permasalahan sosial yang tengah terjadi merupakan permasalahan sosial histories/klasik yang berarti dahulu-saat ini-maupun selamanya, permasalahan tersebut akan terjadi secara terus-menerus dan tajjan pernah dapat dibenahi.
Adanya Prostitusi merupakan salah satu bentuk ‘Fallacy of Retrospective Determinism’ karena pengabaian yang dilandasi oleh persepsi/pola pikir yang sebenarnya perlu ditelaah lebih lanjut tersebut telah berlangsung dalam kurun waktu yang panjang dan diperkirakan akan terus berlangsung bila upaya revitalisasi tidak segera dilaksanakan.

BAB III
METODE PENULISAN

III.1. Sumber Data
            Sumber data primer diperoleh dari materi yang telah diberikan oleh pelajaran PPKn sejak pendidikan dasar hingga pendidikan tingkat perguruan tinggi. Selain itu sumber data sekunder didapat dari berbagai media informasi, khususnya internet.

III.2. Pendekatan Masalah
            Pendekatan masalah yang digunakan dalam penulisan makalah ini dengan Pendekatan Konseptual dengan menjelaskan konsep-konsep yang berkaitan dengan permasalahan, sehingga pemahaman akan permasalahan secara holistic dan terintegrasi dapat berupaya untuk diwujudkan. Selain itu, sistem penulisan makalah ini adalah Argumentatif (merupakan hasil diskusi dari kelompok kami yang berpendapat tentang permasalahan ini)

III.3. Analisis Data
            Mengingat jenis data merupakan data kualitatif yang terangkum dalam penulisan Argumentatif, maka analisis yang digunakan berbentuk DESKRIPSI ANALITIK dengan harapan akan dapat mengetengahkan suatu wacana yang terdiri atas penjabaran beragam informasi dan ulasan yang tersusun secara sistematis.

BAB IV
PEMBAHASAN

            Berdasarkan Data-data yang telah diperoleh, dapat kami rumuskan permasalahan prostitusi kedalam empat hal diantaranya, Latar Belakang, alasan mengapa seolah-olah prostitusi dilegalkan, dampak-dampak Prostitusi, dan Cara mengendalikan prostitusi.

IV.1. Latar Belakang Terjadinya Prostitusi
                        Pada dasarnya timbulnya masalah prostitusi sudah ada sejak zaman pemerintahan kerajaan-kerajaan di Indonesia dimana seorang raja mempunyai banyak selir. Seiring perubahan zaman fungsi selir tersebut bergeser menjadi wanita penghibur, dimana mereka hanya menjadi pemuas nafsu kaum adam.

                        Sketsa tersebut menunjukkan bahwa masalah pelacuran/prostitusi adalah masalah yang multi-kompleks, yang tidak berhenti pada masalah ekonomi, namun juga kelonggaran “Kultur” masyarakat sekitarnya, pengaruh gaya hidup, “Tradisi” setempat, juga persepsi para pelacur dan keluarganya terhadap profesi tersebut.

                        Ditinjau dari sudut seorang Wanita Tuna Susila, fenomena global yang telah terjadi sekarang merupakan hal yang wajar. Seperi yang telah kita ketahui bahwa negara Indonesia kita sampai saat ini belum memiliki lapangan pekerjaan yang cukup untuk menampung penduduknya, bahkan sebagian besar penduduk Indonesia yang tidak mendapatkan lapangan pekerjaan di Indonesia, memilih untuk menjadi PSK dan TKI. Selain itu, mereka juga tidak didukung dengan adanya kemampuan yang cukup (unskilled).

                        Hal diataslah yang menjadi alasan mengapa sampai saat ini prostitusi sulit dihilangkan. Alasan lain yang menyebabkan mengapa prostitusi sulit dihilangkan adalah : (1) mayoritas PSK seringkali menggunakann identitas palsu, sehingga mempersulit upaya untuk mengungkap identitasnya secara pasti, (2) hamper tidak ada keluhan dari WTS / PSK dan pengguna menyangkut aktivitas seksual yang dilakukan, (3) mobilitas WTS/PSK begitu tinggi sehingga mempersulit pelacakan, (4) adanya korelasi antara subyek atau pembeli jasa dengan obyek atau penjual jasa. Selama keduanya tetap ada, praktik yang melanggar norma agama dan social tersebut  tidak bisa dihilangkan, (5) Pada faktanya, seringkali para penegak hukum tidak tegas dalam menghukum calo, germo, mucikari dan pengguna jasanya tapi hanya menjatuhkan hukuman pada WTS / PSK nya saja.


IV.2. Mengapa Prostitusi Seolah-olah dilegalkan

            Sekarang banyak warga Indonesia mendapati bahwa aktivitas di daerah lokalisasi merupakan hal yang wajar, seolah – olah hal itu telah dilegalkan. Sebenarnya dengan menyebut para Wanita Tuna Susila sebagai PSK ( Pekerja Seks Komersial ), secara otomatis berdasarkan konotasinya seperti melegalkan WTS seperti pekerja pada umumnya.
            Alasan mengapa banyak orang menganggap bahwa prostitusi adalah hal yang lumrah atau wajar karena mereka berpendapat bahwa prostitusi itu bukan perbuatan asosial, tetapi merupakan kesenangan seksual yang merupakan hak asasi setiap orang. Sehingga hal itu menjadikan mental bangsa kita bobrok, karena seolah nilai moral tidak berlaku lagi.
            Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, bahwa tidak dapat dipungkiri lagi jika pajak dari tempat lokalisasi mendapat tempat dalam pendapatan pajak setiap pemerintah daerah, sehingga jika daerah lokalisasi dihilangkan, maka secara langsung akan merugikan daerah yang bersangkutan. Daya tarik prostitusi mendapat perhatian khusus dari setiap pemerintah daerah, karena secara tidak langsung “memang”  pemerintah berharap pada pemasukan melalui daerah lokalisasi. Hal inilah yang menggelitik kami untuk mengungkap lebih jauh mengenai masalah prostitusi yang secara implisit dianggap legal.


IV.3 Apa dampak positif dan negatif adanya prostitusi
            Dampak positif:
1.      Meningkatkan pendapatan daerah
2.      Meningkatkan pendapatan di sektor pariwisata
3.      Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar
Dampak negative:
1.      Bisa menyebarkan penyakit kelamin dan AIDS
2.      Rawan terjadi perpecahan dalam rumah tangga dan perselingkuhan
3.      Penurunan moral dan mental bangsa
4.      Banyaknya anak di bawah umur dipekerjakan sebagai PSK

           
IV.4 Cara Menaggulangi Prostitusi Agar tidak Berkembang
            Praktik prostitusi memang sulit untuk diberantas. Meski berbagai upaya pembinaan terhadap para Pekerja Seks Komersial (PSK) dan mucikari terus dilakukan. Razia yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) lewat operasipun tampaknya tak membuat para wanita malam itu jera.
            Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi prostitusi agar tidak berkembang di antaranya, tidak hanya menertibkan para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang “mangkal” di pinggiran jalan saja, tetapi juga para PSK yang “mangkal” di diskotek atau pub, klub malam eksklusif,dan hotel berbintang terselubung. Dan sebaiknya aparat penegak hukum mengambil tindakan tegas tidak hanya pada para PSK, tetapi juga menindak tegas para lelaki yang menggunakan jasa para PSK tersebut.
            Berkaitan dengan usaha pembinaan terhadap para PSK tersebut, dinas terkait berupaya memotivasi peran serta masyarakat sekitar karena biar bagaimanapun aktivitas yang dilakukan, mereka tetap seorang manusia. Penyuluhan terhadap masyarakat di sekitar lokasi prostitusipun dilakukan. Tidak hanya sebatas melakukan pembinaan terhadap PSK dan memotivasi masyarakat sekitar, petugas dari Dinas Kesejahteraan Sosial juga mengimbau lembaga swadaya masyarakat (LSM), tokoh agama dan tokoh masyarakat peduli dan bisa menjadi relawan untuk mencegah terjadinya praktek prostitusi. Upaya pembinaan yang dilakukan Dinas Kesejahteraan Sosial  ada dua system yaitu upaya pembinaan yang dilakukan di dalam dan di luar panti.  


BAB V
PENUTUP

            Berdasar seluruh uraian informasi dan ulasan yang telah tersaji pada bab-bab terdahulu, berikut merupakan simpulan dan saran permasalahan terkait:

V.1. Simpulan

Apapun latar belakang dibalik timbulnya praktek-praktek prostitusi baik yang terselubung maupun yang tidak terselubung,itu semua merupakan hal yang terlarang baik dipandang dari segi agama maupun dari segi moral Pancasila yang dianut oleh bangsa Indonesia yang kita cintai

V.2. Saran

a.       Menghadapi dunia globalisasi seperti sekarang ini setiap individu hendaknya membekali dirinya dengan pembinaan mental dan spiritual yang kuat agar mampu menyaring setiap budaya yang masuk yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
b.      Hendaknya diperlukan hukum yang tegas mengenai praktek-praktek prostitusi dimana sekarang ini banyak sekali PSK yang masih berada di bawah umur.
c.       Diperlukan pembinaan mental dan spiritual sejak dini,agar ke depannya generasi muda bangsa Indonesia mampu membawa bangsa ini kearah  yang lebih baik.
d.      Pembukaan lapangan kerja yang lebih luas agar para PSK dapat tertampung untuk mengembangkan diri dalam lingkup ruang yang lebih positif 



0 komentar:

Posting Komentar

 

Blog Archive

Blogroll

Ini adalah aneka tugas kuliah yang saya kerjakan dan saya dapatkan saat kuliah Manajemen tahun 2006 hingga lulus. Hampir sepuluh tahun yang lalu. Koreksilah dahulu, cocokkan dulu dengan bahasannya dan jangan asal kopi-paste, karena bisa saja edisi bukunya berbeda sehingga soal-soalnya berbeda dan akhirnya jawabannya juga berbeda. Adanya gini, jangan minta lebih. Kalau mau perfect ya kerjakan sendiri. Tugas-tugas saya ini hanya sebagai penunjang yang fungsinya supporting, bukan sebagai tulang punggungnya. Gunakan dengan bijak, semoga bermanfaat.

About