Bab 19
Kerja
Sama Tim dalam Organisasi
Tim
adalah satu unit yang terdiri
atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mengkoordinasi kerja mereka
untuk mencapai tujuan tertentu.
Kelompok
|
Tim
|
Ë Memiliki pemimpin yang ditunjuk.
Ë Akuntabilitas individual.
Ë Tujuan kelompok dan organisasi yang sama.
Ë Hasil kerja individual.
Ë Mengadakan pertemuan-pertemua yang efisiean.
Ë Efektiovitas secara tidak langung diukur oleh
pengaruh bisnis (seperti kenrja keuangan).
Ë Mendiskusikan, memutuskan, mendelegasikan
pekerjaan untuk individu.
|
Ë Berbagi dan menggilur peran kepemimpinan.
Ë Akuntabilitas mutual dan individual (tanggung
jawab terhadap satu sama lain).
Ë Visi atau tujuan khusus tim.
Ë Pertemuan-pertemuan mendorong diskusi terbuka
dan pemecah masalah.
Ë Efektivitas secara langsung diukur dengan menilai
kerja kolektif.
Ë Mendiskusikan, memutuskan, berbagi pekerjaan.
|
Jenis
Tim
Í Tim
Formal
Ö Tim
Vertikal
Tim formal yang terdiri atas seorang
manajer pada bawahannya dalam rantai komando formal organisasi.
Ö Tim
Horizontal
Tim formal yang terdiri atas karyawan-karyawan
dari tingkat hierarki yang hampir sama tetapi dari bidang keahlian yang
berbeda.
Komite – Tim yang bertahan lama,
terkadang permanen dalam struktur oeganisasi yang diciptakan untuk menangani
tugas-tugas yang muncul kembali secara teratur.
Í Tim dengan
Kepemimpinan Mandiri
Tim yang terdiri dari 5 sampai 20
orang dengan keterampilan lebih dari satu yang menggilir pekerjaan untuk
menghasilkan produk atau layanan yang menyeluruh, sering kali diawasi oleh
seorang anggota yang dipilih.
Tim Pemecahan Masalah – Biasanya terdiri
dari 15-20 karyawan per jam dari departemen yang sama yang bertemu untuk
mendiskusikan cara-cara peningkatan kualitas, efisiensi dan lingkungan kerja.
Tim di
Lingkungan Kerja Baru
Tim
Virtual
|
Tim
Global
|
Tim yang menggunakan kemajuan teknologi
informasi dan telekomunikasi sehingga para anggota yang terpisah secara
geografis dapat berkolaborasi dalam proyek dan mencapai tujuan bersama.
|
Tim kerja yang terbentuk dari anggota-anggota
dengan kebangsaan yang berbeda aktivitasnya menjangkau banyak negara;
mungkin beroperasi sebagai tim virtual atau
bertemu dengan berhadapan secara langsung.
|
Karakteristik
Tim
´ Ukuran
ï Tim kecil
(2-4 anggota)
Menunjukkan lebih banyak persetujuan,
mengajukan lebih banyak pertanyaan, bertukar lebih banyak opini.
ï Tim Besar
(12 orang atau lebih)
Cenderung memiliki lebih banyak
perselisihan pendapat dan perbedaan opini.
´ Peran
Anggota
Peran
Spesialis Tugas
X Peran dimana individu tersebut mencurahkan waktu
dan energi untuk membantu tim dan menyelesaikan tugas.
X Fokus pada penyelesaian tugas melebihi kebutuhan
manusia.
X Peran yang penting, tetapi jika digunakan oleh
setiap orang kebutuhan sosial tim tidak akan terpenuhi.
|
Peran
Ganda
X Peran dimana seorang iondividu memberikan
kontribusi pada tugas tim dan mendukung kebvutuhan emosional para anggota.
X Fokus pada tugas dan orang-orang
X Mungkin merupakan seorang pemimpin tim
X Peran yang penting, tetapi tidak perlu jika para
anggota menggunakan peran spesialis tugas dan peran sosioemosional.
|
Peran
Non Partisipan
X Peran dimana seorang individu memberikan sedikit
kontribusi pada tugas ataupun kebutuhan sosioemosiona para anggota.
X Memberikan sedikit kontribusi untuk tugas atau
kebutuhan orang-orang dalam tim
X Bukan merupakan peran yang penting – jika
digunakan oleh terlalu banyak orang, tim akan bubar.
|
Peran
Sosioemosional
X Peran dimana seorang individu memberikan
dukungan untuk kebutuhan emosional para anggota tim dan kesatuan sosial.
X Fokus pada kebutuhan orang-orang dalam tim
melebihi tugas.
X Peran yang penting, tetapi jika digunakan oleh
setiap orang, tugas tim tidak akan selesai.
|
Proses
Tim
Tingkat Perkembangan Timan tim yang diberi ciri dengan
orientasi dan pengenalan.
1.
Pembentukan
Tingkat perkembangan tim yang
diberi ciri dengan orientasi dan pengenalan.
2.
Prahara
Tingkat
perkembangan tim dimana kepribadian dan peran individual serta konflik-konflik
muncul.
3.
Pembentukan Norma
Tingkat
perkembangan tim dimana konflik-konflik yang berkembang selama tingkat prahara
diselesaikan, serta keharmonisan dan kesatuan tim muncul.
4.
Pelaksanaan
Tingkat
pembangunan tim dimana para anggota berfokus pada pemecahan masalah dan
penyelesaian tugas yang diberikan untuk tim
5.
Pembubaran
Tingkat
perkembangan tim dimana para anggota mempersiapkan pembubaran tim.
Kekompakan
Tim
Sejauh mana
para anggota tim tertarik pada tim dan termotivasi untuk tinggal di dalamnya.
Norma
Tim
Standar
operilaku yang sama-sama dimiliki oleh para anggota tim dan membimbing perilaku
mereka.
Mengatur Konflik Tim
Konflik adalah interaksi antagonistis di mana satu pihak
berusaha untuk menghalangi maksud atau tujuan pihak lain.
Gaya Menangani Konflik
1. Gaya Berkompetisi
Mencerminkan
ketegasan untuk mendapatkan yang diinginkan dan harus digunakan untuk tindakan
yang cepat dan tegas.
2. Gaya Menghindar
Tidak
mencerminkan ketegasan atau kekooperatifan, tepat digunakan ketika isu yang
dihadapi sepele.
3. Gaya Berkompromi
Mencerminkan
jumlah ketegasan dan kekooperatifan yang cukup, tepat digunakan ketika ada
kesamaan tujuan kedua pihak.
4. Gaya Mengakomodasi
Mencerminkan
tingkat kekooperatifan yang tinggi, cocok digunakan ketika orang-orang sadar
bahwa mereka salah.
5. Gaya Berkolaborasi
Mencerminkan
tingkat ketegasan dan kekooperatifan yang tinggi.
Tujuan paling utama
yaitu tujuan yang tidak dapat dicapai satu pihak.
Mediasi adalah proses penggunaan pihak
ketiga untuk menyelesaikan perselisihan.
0 komentar:
Posting Komentar