A. Pendapat Klasik dan Revolusi Keynesian
Ahli ekonomi klasik berdasar pada
Hukum Pasar Say, yang menyatakan bahwa penawaran menciptakan permintaannya
sendiri. Dalam bahasa modern, pendekatan klasik berarti upah dan harga
fleksibel dengan cepat menghapus kelebihan permintaan atau penawaran dan mengembalikan
kesempatan kerja penuh dan pemanfaatan kapasitas penuh. Dalam sistem klasik
kebijakan makroekonomi tidak memiliki peran dalam menstabilkan ekonomi nyata,
namun ia tetap menentukan jalan harga. Perubahan dalam AD mempengaruhi tingkat
harga tapi tidak punya dampak berlanjut pada output dan kesempatan kerja.
Fleksibilitas harga dan upah
menjamin bahwa tingkat pengeluaran riil cukup untuk mempertahankan full
employment.
Revolusi Keynesian mempostulatkan
ketakfleksibelan harga dan upah, sehingga output dan pengangguran ditentukan
oleh interaksi kekuatan penawarandan permintaan. Kebijakan moneter dan fiskal
mempengaruhi baik harga dan output nyata. Tidak ada mekanisme koreksi diri harga
dan karenanya ekonomi dapat mengalami depresi atau inflasi yang panjang. Dalam
sudut pandang Keynesian modern, kebijakan moneter dan fiskal bisa mengganti
harga dan upah fleksibel, merangsang ekonomi dalam resesi, dan melambatkan AD
selama ledakan untuk menghambat kecenderungan inflasi.
Debat antara ahli ekonomi Keynesian
dan Klasik berputar secara fundamental pada apakah perekonomian mempunyai
kekuatan koreksi diri yang kuat dalam harga dan upah fleksibel yang membantu
memelihara full employment. Pendekatan klasik umumnya menekankan pertumbuhan ekonomi
jangka panjang dan melupakan kebijakan stabilisasi siklus usaha. Ahli ekonomi
Keynesian ingin mendukung kebijakan pertumbuhan dengan kebijakan moneter dan
fiskal sesuai untuk menahan dampak siklus usaha.
B. Pendekatan Monetaris
Monetarisme menyatakan bahwa penawaran
uang adalah penentu utama dari pergerakan jangka pendek GDP nominal dan nyata
dan juga pergerakan jangka panjang GDP nominal. Monetarisme berdasar pada
analisis tren kecepatan uang untuk memahami dampak uang pada ekonomi. Kecepatan
pendapatan dari uang (V) didefinisikan sebagai rasio dari dollar GDP yang
mengalir pada stok M:
V = PQ = GDP
M M
V bukanlah konstanta – karena akan naik bersamaan suku
bunga – monetaris menganggap pergerakannya reguler dan dapat diperkirakan. Dari
definisi kecepatan muncul teori kuantitas dari harga:
P = kM dimana k = V
Q
Teori kuantitas dari harga menganggap P
hampir proporsional pada M.
Aliran monetaris mengacu pada 3
prorosisi utama (a) pertumbuhan penawaran uang adalah penentu utama dari
pertumbuhan GDP nominal (b) harga dan upah relatif fleksibel (c) ekonomi swasta
stabil. Ketiga proposisi ini menunjukkan fluktuasi makroekonomi berasal dari
pertumbuhan penawaran uang.
Inti dari monetarisme dalam pemikiran
makroekonomi berpusat pada pentingnya uang dalam menentukan permintaan agregat
dan pada fleksibilitas relatif harga dari upah dan harga.
C. Makroekonomi Klasik Baru
Mkroekonomi klasik baru berdasar pada
dua hipotesa: harapan orang yang dibentuk secara efisien dan rasional, dan
harga dan upah adalah fleksibel.Kritik pada makroekonomi klasik baru
berpendapat bahwa harga dan upah tidak fleksibel dalam jangka pendek. Dan bahwa
ramalan, terutama bahwa siklus usaha disebabkan oleh mispersepsi dan bahwa
pengangguran siklus ada ketika orang kebingungan berhenti dari pekerjaan
mereka, tampak tidak tepat sebagai penjelasan penurunan ekonomi serius.
0 komentar:
Posting Komentar