BAB II
DASAR-DASAR
HISTORIS ORGANISASI PEMBELAJAR
KASUS UNTUK ANALISIS KRITIS
Latar Belakang :
Superjuice adalah sebuah perusahaan berbasis di Florida
yang membuat jus dan minuman jus yang dipasarkan ke sekolah-sekolah kanjutan
dan restoran di negara bagian tenggara. Selama hampir dua dekade, Superjuice
merupakan pembuat minuman jus yang paling sukses di daerah itu.
Manajemen
Superjuice selalu membanggakan dirinya pada susunan sistem perusahaan yang
efisien, baik di pabrik maupun di kantor pusat. Hampir semua karyawan berjumlah
200 orang telah bergabung dengan Superjuice begitu keluar dari sekolah atau
universitas dan menyukai cara perusahaan beroperasi. Mereka muncul di tempat
kerja tepat waktu, melakukan pekerjaan mereka dengan efisien, serta jarang mengeluh.
Peraturan dan prosedur yang telah lama ada, digabungkan dengan sebuah budaya
organisasi yang mencerminkan latar belakang tradisional dan berorientasi pada
keluarga dari pendiri Superjuice yang lahir di Kuba, memberi andil pada sebuah
tingkat kesopanan dan peradaban di perusahaan yang kadangkala tampak seperti
kembali ke era 1950-an.
Masalah yang dihadapi:
1. Laba perusahaan belum
naik selama 4 tahun berturut-turut.
2. Beberapa pesaing baru
terus mencuri pangsa pasar, 2 orang mantan karyawan Superjuice yang
meninggalkan perusahaan karena ide mereka akan campuran minuman eksotis baru
atau pendekatan pemasaran baru terus-menerus ditolak oleh perusahaan.
3. Para kompetitor lebih
kreatif dalam memsarkan produk mereka, yang akhirnya menggeser selera konsumen
terutama para remaja.
4. Perusahaan akan runtuh
dibawah kepemimpinan Luisa (CEO baru Superjuice) jika tidak menunjukkan reaksi
pada perubahan-perubahan lingkungan.
Pertanyaan:
1. Apakah kekuatan-kekuatan sosial, politik, dan
ekonomi yang mempengaruhi
Superjuice
dan meminta sebuah pendekatan manajemen baru?
Jawab:
- Kekuatan sosial:
a.
Pemberlakuan budaya organisasi tradisional dan berorientasi pada
keluarga pendiri Superjuice yang lahir di
Kuba.
b.
Kondisi karyawan yang menginginkan perubahan-perubahan dalam
perusahaan.
c.
Keinginan karyawan mengenai kebebasan agar dapat mencapai ide
yang lebih kreatif dan mencapai
produktivitas yang tinggi.
d.
Kebutuhan karyawan untuk menyalurkan ide-ide kreatif yang
mereka miliki.
- Kekuatan Politik:
a.
Pemberlakuan peraturan dan prosedur yang telah lama ada dan
tidak mengikuti perubahan-perubahan yang
terjadi (tidak fleksibel).
b.
Perusahaan menganggap karyawan-karyawan yang memiliki ide
kreatif (dalam hal ini penciptaan empat rasa
minuman baru) itu
bersalah.
c.
Perusahaan menggunakan sistem pemasaran konvensional tanpa
menghiraukan ide-ide yang diajukan oleh
karyawan mereka.
Sehingga karyawan merasa tidak ada pelimpahan
kekuasaan atau
paling tidakpengakuan terhadap ide-ide
karyawan.
- Kekuatan ekonomi:
a. Adanya kecenderungan
laba perusahaan yang terus menurun. Hal
ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa laba
perusahaan yang belum
naik selama empet tahun berturut-turut.
b.
Munculnya pesaing-pesaing baru yang mencuri pangsa pasar.
c.
Tidak adanya pendekatan pemasaran yang baru.
d.
Dilarangnya ide-ide dari karyawan untuk menciptakan produk-
produk baru yang kreatif, inovatif, dan
sesuai dengan selera
konsumen.
0 komentar:
Posting Komentar