1. Dapat kita ketehui
bersama bahwa yang dimaksud dengan “warm heart” adalah suatu sikap yang
tetap memperhatikan kepentingan orang lain yang masih dapat kesulitan dalam
bidang ekonomi.Bila kita uraikan
lebih jauh lagi “warm heart” adalah sikap yang selalu memikirkan kesusahan dan penderitaan orang lain.
Berbeda dengan istilah “cool heads”disini
dapat saya asumsikan sebagai suatu sikap yang menggunakan analisis untuk
memecahkan suatu permasalahan ekonomi yang dihadapi. Dengan begitu dia dalam memecahkan
suatu permasalahan ekonmi selalu dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang
dan selalu ditinjau dari segala sudut
pandang yang ada sehingga menghasilkan suatu keputusan yang dapat diandalkan
dan terpercaya.
Bila
kita lihat pendapat dari Alfred Marshall disini dia berharap ekonom-ekonom yang ada tidak hanya memakai
“cool heads” yang kebanyakan mereka
pakai tetapi mereka diharuskan agar juga memakai warm heart”. Yang dimaksud
disini adalah ekonom diharuskan selain menggunakan analisis yang akurat dan
selalu berprinsip pada hukum ekonomi yang selau mengambil untung tetapi juga harus memikirkan dampak keputusan
tersebut terhadap masyarakat yang sedang kesulitan di bidang ekonomi.
Hal
ini dapat dicontoh seperti berikut ini :
Ada
seorang manajer produksi yang menginginkan laba yang paling maksimal dengan
menekan biaya produksinya ketitik palang minimum. Tetapi hal tersebut memaksa
manejer tersebut mengganti bahan baku yang ada dengan kualitas rendah.Seperti
dia mengurangi bahan baku susu untuk pembuatan kue tart. Sehingga disini nilai
gizi kue tersebut menurun.disini dapat kita katakana bahwa manejer tersebut
memakai “cool heads” tetapi tidak memakai “warm heart”-nya.
Bila
saya ditanya apakah anda sependapat dengan pendapat A.Marshall saya akan menjawab setuju. Hal ini dikarenakan
kita sebagaipengusaha bukan hanya
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ada tetapi juga membantu mereka yang
sedang kesulitan ekonomi dengan cara tetap memegang teguh pada kualitas barang
yang kita produksi.
2. Menurut saya pendapat dari George S. tersebut termasuk
dalam ekonomi positif. Hal ini
dikarenakan pendapat tersebut adalah suatu fakta yang dapat dibuktikan dalam
hukum PRODUCTION-POSSIBILITY
FRONTIER(PPF). Didalam teori tersebut mengatakan bahwa bila kita menambah
produksi suatu barang tertentu(progresif) maka secara otomatis kita pasti
mengurangi produksi barang lain. Maka dalam hal ini proses produksi kita akan tidak
efisien hal ini dikarenakan kita hanya memenuhi satu kebutuhan saja dan tidak
berusaha tidak memenuhi kebutuhan secara merata. Hal ini dapat dibuktikan dalam
hukum Gossen yang mengatakan nilai dari suatu kebutuhan akan selalu menurun
kepuasannya bila di penuhi secara terus menerus sehingga dalam hal ini tidak
akan terjadi “PPF”.
Bila kita berusaha menghubungkan pendapat George S.
dengan pendapatnya A.Marshall pada
pertanyaan no 1, menurut saya hanya ada sedikit hubungan antar dua pendapat
tersebut. Menurut saya kita akan berhasil mencapai suatu progresif(kenaikan)
tanpa mengurangi efesiensi bila kita menambah input kita berupa teknologi untuk
pengolahan sumber daya alam yang ada
lebih besar lagi. Dan proses diatas hanya bisa dilakukan dengan “cool heads”
yang diimbangi oleh “warm heart”. Singkatnya pendapat dari A.Marsahll mendukung
pendapat dari George S.
3. PPF adalah jumlah maximum produksi yang dapat dicapai
oleh suatu perekonomian, asalkan pengetahuan teknologi dan jumlah inputsnya
tersedia.
Contoh:
Alternatif Kemungkinan
Produksi
Kemungkinan
|
Shirt
|
Haircut
|
A
|
194
|
60
|
B
|
190
|
100
|
C
|
182
|
180
|
D
|
150
|
500
|
E
|
100
|
1000
|
Catatan: Pada kemungkinan “C” terjadi PPF
Scarcity adalah sebuah situasi dimana
barang terbatas jumlahnya dengan jumlah
kebutuhan yang harus terpenuhi yang tidak terbatas. Jadi bila dirinci ulang
maka jumlah alat pemuas kebutuhan yang
terbatas yang berupa barang atau jasa dengan jumlah kebutuhan yang harus
dipenuhi yang tidak terbatas.
Contoh: Bangsa Indonesia mempunyai stok beras
untuk kebutuhan dalam negeri sejumlah 10 juta ton beras selama satu tahun ini.
Tetapi jumlah kebutuhan untuk
memenuhi masyarakat sejumlah 200juta jiwa lebih
kurang dengan kebutuhan 20 juta ton beras. Dalam hal ini Indonesia akan
mengalami scarcity beberapa bulan
terakhir pada tahun ini
Efisiensi Produksi adalah suatu keadaan dimana suatu perekonomian
tidak dapat memproduksi suatu barang tanpa mengurangi produksi barang lain
Contoh: Dengan banyaknya sumber daya alam sebanyak
100 unit yang di pergunakan untuk
memproduksi senjata dan makanan dengan keadaan
PPF-nya sebesar 50 unit untuk senjata dan 50 unit untuk makanan. Tetapi Negara ini mau perang dengan negara lain maka Negara tersebut memperbanyak memproduksi
senjata dengan mengambil sebagian sumber daya alam untuk makanan dipergunakan untuk
membuat senjata sehingga di peroleh senjata 70 unit dan makanan 30 unit. Keadaan tersebutlah yang menurut saya
sebagai Efesiensi Produksi.
Inputs adalah komoditi atau jasa yang berguna
untuk memproduksi barang atau jasa.
Contoh: Sumber daya alam(SDA), Sumber daya
manusia(SDM), dan skill.
Outputs adalah berbagai barang atau jasa yang
berguna yang dihasilkan dari
proses produksi.
Contoh: Output dapat berupa barang dan jasa.
Outputs barang seperti barang kebutuhan sehari-hari(minyak goreng, gula, garam ddl),pakaian,
dan papan. Sedangkan outputs dalam bentuk jasa dapat berupa jasa taxi, bemo,
dll.
4. Perbedaan yang paling terlihat antara orang kaya yang
selalu sibuk dengan pekerjaannya dengan orang miskin yang tidak ada pekerjaan
dan selalu menganggur dirumah tanpa melakukan apa-apa adalah cara mereka
memanfaafkan waktu yang mereka punya dalam sehari untuk dimanfaatkan melakukan
hal-hal yang berguna seperti mengerjakan pekerjaannya.
Seperti contoh: A adalah seorang pengusaha yang
sukses dan ia seorang direktur
sekaligus pemilik modal terbesar dalam suatu perusahaan tersebut. Sehingga dia
mempunyai tanggung jawab yang besar dalam perkembangan perasahaannya. Disini A
selalu berusaha mencipkan suatu ide-ide
baru untuk produk barang perusahaan. Dia selalu
menciptakan ide-ide tersebut sewaktu ruang senggangnya dirumah. Sedangkan B
adalah seorang tukang berjualan pangsit yang daerah pemasarannya hanya berdiam
diri saja disuatu tempat saja. Dan dia hanya menunggu pelanggan disuatu tempat
itu saja tanpa mencarinya ditempat lainnya. Bila kita tinjau dari kedua orang tersebut
ada perbedaan yang sangat mencolok bukan karena yang satu direktur dan yang
satu berjualan pangsit tetapi disini ada perbedaan dan penggunaan efeksitas
waktu dalam hidupnya.Si A mempunyai pengaturan penggunaan efektifitas waktu
yang lebih baik dari pada si B. Hal ini dikarenakan si A lebih baik
memanfaatkan waktunya untuk memikirkan kemajuan usahanya sedangkan si B dia
hanya berdiam diri dan tidak memikirkan
bagaimana cara untuk mengembangkan usahanya.
Seharusnya bila si B dapat memanfaatkan efektifitas penggunaan waktunya dengan
cara berjualan berkeliling dar pada hanya berualan di satu tempat saja. Bila
saja si B menerapkan efektifitas waktunya maka dia akan lebih banyak
mendapatkan pelanggan dan lebih
mengembangkan usahanya.
Itulah contoh orang dalam menggunakan efektifitas
waktunya dalam sehari. Dalam kasus si A disini dia akan mempunyai waktu sedikit
untuk istirahat dan berkumpul dengan keluarganya sehingga dalam kasus si A
mengalami Kelangkaan(scarcity) dalam
waktunya dalam sehari. Oleh sebab
itu Si A harus pandai-pandai mencari cara untuk lebih mengekonomiskan waktunya
agar dapat melakukan hal lainnya dalam hidupnya.
Mungkin ada beberapa cara yang dapat Si A lakukan untuk lebih mengekonomiskan waktunya
yaitu:
a) Mereka
harus lebih mengefektifkan penggunaan waktu mereka dengan cara mengatur
sedamikian rupa jadwalnya agar dalam sehari itu tidak ada waktu yang terbuang
sia-sia. Sehingga dia akan mempunyai waktu sisa untuk melakukan hal lainnya.
b) Mereka harus dapat memanfaatkan waktunya
dengan melakukan hal-hal yang berguna dan mereka harus mempunyai prinsip tidak
menunda-tunda pekerjaan yang ada. Sehingga di kemudian hari tidak ada tumpukan
tugas dihari sebelumnya.
c) Sebaiknya mereka tidak melakukan semua
pekerjaan sendirian. Mereka seharusnya menunjuk orang yang dapat dipercaya
untuk membantu pekerjaanmu. Dengan begitu terdapat pembagian tanggung jawab dan
beban pekerjaan dengan orang tersebut. Dan dengan begitu ada sisa waktu yang
dapat dipegunakan untuk melakukan hal lainnya
5. Dengan sumberdaya waktu yang tersedia sebanyak 1000 jam. Dengan outputnya untuk membuat 1 buah
baju(shirt) dengan waktu 5 jam dan
dengan memotong rambut(haircut) 1 orang dengan waktu 0,5 jam.
Alternatif Kemungkinan
Produksi
Kemungkinan
|
Shirt
|
Haircut
|
A
|
194
|
60
|
B
|
190
|
100
|
C
|
182
|
180
|
D
|
150
|
500
|
E
|
100
|
1000
|
Catatan: Pada kemungkinan “C”
terjadi PPF
6.
7.
Keterangan: “B” adalah
kurva dimana masih ada banyak persediaan sumber daya alam yang tersedia untuk
melakukan proses produksi. “A” adalah
kurva dimana jumlah sumber daya alam menurun dari kurva “B” karena dipakai
secara terus menerus dalam proses produksi tanpa adanya penambahan jumlah sumber daya alam yang disebakan tidak
berkembangnya teknologi untuk menunjang penambahan tersebut.
“C” adalah kurva dimana disini terdapat peningkatan dari
batas PPF dari kurva semula “B”.hal ini dikarenakan pada kurva berikut ini
terdapat penambahan sumber daya alam
untuk proses produksi dengan
didukung oleh adanya teknologi yang secara terus menerus berkembang.
0 komentar:
Posting Komentar