Teori Motivasi
Motivasi
karyawan dipengaruhi oleh kepuasan pekerjaan, atau tingkat dimana karyawan puas
dengan pekerjaanya. Perusahaan mengenali kebutuhan kepuasan dari para
karyawannya.
Pada tahun 1943, Abraham Maslow, seorang
psikolg mengembangkan teori Hierarki Kebutuhan. Teori ini menyarankan manusia
dibagi dalam lima
kategori umum, yaitu
1.
kebutuhan fisiologis
2.
kebutuhan akan rasa aman
3.
kebutuhan akan kepemilikan
4.
kebutuhan akan penghargaan
5.
kebutuhan akan aktualisasi diri (self-actualization needs).
Studi kepuasan Herzberg menyarankan bahwa faktor faktor
pencegah ketidakpuasan pekerjaan adalah berbeda dengan faktor faktor pendorong
kepuasan pekerjaan. Imbalan yang layak dan kondisi kerja mencegah
ketidakpuasan, sementara tanggung jawab dan pengakuan mendorong kepuasan pekerjaan.
Teori X dan Y
Teori X dan Y McGregor menyatakan jika para pengawas
percaya bahwa karyawan tidak menyukai
pekerjaan dan tanggung jawab (Teori X), mereka tidak mendelegasikan tanggung
jawab dan karyawan tidak termotivasi ; namun jika pengawas percaya bahwa
karyawan memilih tanggung jawab (teori
Y), mereka memotivasi karyawan dengan mendelegasikan tanggung jawab
lebih banyak.
Teori Z
Teori z menganjurkan bahwa karyawan akan lebih puas jika
mereka terlibat langsung dalam pengambilan keputusan, dan kemudian akan levih
termotivasi.
Teori Pengharapan
Teori pengharapan menyarankan bahwa karyawan akan lebih
termotivasi jika kompensasi sesuai dengan tujuan yang dapat dicapai dan
memberikan penghargaan
Teori Ekuitas
Menyarankan bahwa karyawan akan akan lebih termotivasi jika
kompensasi mereka sesuai dengan kontribusi relatif pada total output perusahaan
Teori Pemaksaan
Menyarankan bahwa karyawan lebih termotivasi untuk
berkinerja lebih baik jika mereka dihargai untuk kinerja yang tinggi (pemaksaan
positif) dan hukuman untuk kineja yang buruk (pemaksaan negatif)
Perusahaan
dapat mendorong kepuasan pekerjaan dan kemudian memotivasi karyawannya dengan
memberikan :
1. program kompensasi yang
dapat berupa bonus karena telah melakukan pekerjaan dengan baik ataupun dengan
kenaikan gaji
2. keamanan pekerjaan
3. jadwal kerja yang
fleksibel
4. program keterlibatan
karyawan
Pemerimaan, Pelatihan, dan
Evaluasi Karyawan
1. peramalan sumber daya
manusia
2. analisis pekerjaan,
analisis pekerjaan mengizinkan pengawas dari posisi pekerjaan tersebut untuk
mengembangkan spesifikasi pekerjaan dan
deskripsi kerja, diman spesifikasi pekerjaan adalah mencakup persyaratan yang
diperlukan untuk melakukan kualifikasi pekerjaan tersebut dan deskripsi
pekeraan adalah mencakup tugas tugas dan dan tanggung jawab dari posisi
pekerjaan tersebut
3. Penerimaan karyawan,
perekrutan dibagi menjadi dua yaitu perekrutan internal dan eksternal, ada
beberapa langkah yang harus diperhatikan apabila kita akan merekrut tenaga
kerja , diantaranya adalah penyaringan pelamar,menentukan keputusan penerimaan
karyawan
Paket kompensasi diberikan oleh perusahaan meliputi gaji, opsi saham,
komisi, bonus, pembagian keuntungan, tunjangan karyawan, tunjangan jabatan.
Setelah perusahaan memperkerjakan karyawan biasanya mereka memberikan
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis, kemampuan pengambilan keputusan,
kemampuan pengambilan keputusan, kemampuan pelayanan pelanggan, keterampilan
keamanan, dan kemampuan dalam hubungan manusia.
Kinerja karyawan dapat dievaluasi dengan membagi
evaluasi ke dalam beberapa kriteria berbeda, yang menilai suatu peringkat
evaluasi untuk setiap ukuran dan
membobot setiap ukuran. Peringkat kinerja keseluruhan adalah jumlah bobot semua
kriteria yang diberikansebuah peringkat setelah pengawas mengevaluasi karyawan,
mereka harus mendiskusikan evaluasi tersebut dengan karyawan dan
mengidentifikasikan setiap kelebihan tertentu, jugs setiap kelemahan tertentu
yang harus diperbaiki
Sangat edukatif terimakasih ulasanya.
BalasHapusmy blog