1 . a.
Skedul atau kurva permintaan adalah suatu hubungan pasti antara harga suatu
barang di pasar dengan kuantitas yang diminta terhadap barang tersebut aslkan
hal-hal yang lain tidak berubah.
Hukum
permintaan berlereng menurun :
Apabila harga suatu
komoditas naik, maka pembeli cenderung membeli sedikit barang tersebut.
Sebaliknya apabila harga komoditas tersebut turun, maka pembeli akan membeli
barang tersebut lebih banyak. Hal itu terjadi apabila hal-hal lain tidak
berubah.
Hukum permintaan ini
berlereng menurun karena permintaan bersifat negatif atau keadaan
sebaliknya.
Faktor
– Faktor yang memperngaruhi Permintaan yaitu :
Ø
Harga barang yang diminta, seperti yang telah disebutkan
sebelumnya. Apabila harga naik permintaan turun, apabila harga turun permintaan
naik.
Ø
Adanya barang Subtitusi. Barang yang dimaksud adalah barang
subtitusi maupun barang komplementer. Mislanya jika barang A dan barang B
memiliki hubungan subtitusi, maka kenaikan harga barang B akan menyebabkan
kurva permintaan barang A bergeser ke kanan.
Ø
Intensitas kebutuhan, jika kebutuhan akan suatu barang tidak
mendesak maka permintaan akan berkurang. Jika kebutuhan itu benar-benar
mendesak, maka permintaan akan naik.
Ø
Tingkat pendapaant, apabila pendapatan bertambah maka daya
beli akan meningkat. Masyarakat akan cenderung berbelanja lebih apabila
memiliki pendapatan yang lebih.
Ø
Selera Konsumen, Selera konsumen setiap saat dapat berubah sesuai
dengan perkembangan zaman dan perubahan mode. Apabila suatu saat selera
konsumen terhadap suatu barang menurun, maka permintaan akan barang tersebut
juga menurun.
Ø
Jumlah Penduduk, Jika jumlah penduduk bertambah maka secara
otomatis barang yang dibutuhkan akan semakin banyak pula. Sehingga permintaan
juga akan bertambah.
Ø
Perkiraan harga masa depan. Masyarakat dapat juga memperkirakan
harga barang tertentu akan naik, sehingga mereka akan membeli barang tersebut
sebelum harganya naik.
Ø
Distribusi Pendapatan. Pendapatan masyarakat dapat
didistribusikan misalnya dengan menaikkan pajak dari golongan yang
berpendapatan tinggi dan memberi subsudi mereka yang berpendapatan rendah. Hal
ini berpengaruh terhadap permintaan akan barang yang biasa dibeli oleh kedua
golongan tadi.
Kasus-
Kasus yang saya alami :
Ë Pada saat musim buah manggis, harga buah
manggis menjadi murah karena membanjirnya pasokan buah manggis di pasaran. Saya
dapat dengan leluasa membeli dan memilih mana buah manggis yang besar, baik
kualitasnya dan murah. Bahkan terkadang saya juga memborongnya. Tetapi apabila
saya menginginkan buah manggis saat tidak musimnya, maka saya akan sangat
kesulitan mendapatkannya. Apabila dapat pun, maka harganya akan sangat mahal. Karena
begitu inginnya, sehingga mau tak mau harus membayar agak mahal dengan jumlah
yang sedikit.
Ë The Body Shop adalah salah satu produsen
kosmetik terbaik yang populer di pasaran. Kualitas produk kosmetik buatan
mancanegara ini tidak diragukan lagi, sehingga barangnya cukup mahal. Selain
Aromanya yang alami, lembut untuk tubuh, dan bahan-bahan yang terbuat dari
bahan-bahan yang natural membuat harganya cukup membuat dompet kita agak tipis
setelah membeli salah satu produknya. Karena harganya yang cukup mahal, maka
saya harus menabung atau menyisihkan dana yang saya miliki untuk dialokasikan
pada pembelian produk ini. Biasanya saya membeli hanya satu atau dua buah dari
produk ini. Tetapi ketika ada obral dari salah satu itemnya, maka saya akan
membeli lebih banyak, dua atau tiga, sebelum harganya mulai naik lagi.
b . Skedul atau Kurva Penawaran adalah
suatu hubungan kuantitas yang ditawarkan dari sebuah baraang dengan harga
pasarnya, sementara hal-hal lain tidak berubah.
Kurva penawaran berkonsep hukum penambahan yang semakin berkurang.
Suatu peningkatan dalam penwaran berarti suatu ergeseran ke arah kanan dan
ke arah bawah dari kurva penewaran. Maksudnya terjadi lebih banyak penewaran
atas barang produksi yang dilakukan oleh produsen, sehnggakonsumen dapat
tertarik untuk membeli barang tersebut.
Kurva penawaran bersifat positif. Semakin rendah tingkat harga, semakin
sedikit jumlah barang yang ditawarkan dan sebaliknya makin tinggi harga makin
banyak jumlah barang yang ditawarkan.
2. Hamburger dapat meningkat permintaannya
apabila :
Ë Harga hamburger turun
Bisa saja
bermunculan banyak produsen hamburger baru yang inovatif dan siap meramaikan
persaingan penjualan hamburger di pasaran. Produsen itu menawarkan hamburger
yang mirip dengan produk populer sebelumnya dengan harga yang lebih murah.
Membanjirnya hamburger di pasaran juga membuat harga hamburger menurun,
sehingga masyarakat dapat membeli lebih dari satu hamburger.
Ë Selera masyarakat terhadap hamburger
meningkat.
Misalnya
produsen hamburger mengeluarkan inovasi yang kreatif dengan harga yang cukup
terjangkau, produk tersebut akhirnya populer dan disukai oleh masyarakat.
Ë Pendapatan Masyarakat meningkat
Karena
perekonomian meningkat, pendapatan meningkat. Apabila pendapatan masyarakat
meningkat, maka daya belinya juga meningkat. Masyarakat yang memiliki
pendapatan lebih cenderung membelanjakan uangnya untuk membeli lebih banyak
barang seperti pada kasus hamburger ini. Apabila masyarakat memiliki kelebihan
uang, bisa saja masyarakat yang biasanya hanya membeli satu hamburger saja mungkin
akhirnya membeli dua atau bahkan tiga sekaligus.
Ë Kebutuhan akan Hamburger mendesak
Misalnya saat
masyarakat terlalu sibuk untuk sekedar makan dan enggan memakan makanan yang
berat, hamburger bisa menjadi pilihan pengganti makanan untuk sekedar
mengganjal perut. Hamburger mudah dibawa dan ringkas, sehingga msyarakat yang
sibuk lebih membutuhkan hamburger untuk dimakan daripada makanan berat lainnya.
Yang meningkatkan penawaran terhadap hamburger adalah biaya produksi yang
menurun atau perkembangan teknologi dari hamburger itu sendiri.
Biaya produksi yang ditekan serendah mungkin memberikan laba yang lebih
besar pada produsen yang dapat dialokasikan untuk promosi. Penawaran yang lebih
banyak, variatif dan inovatif akan membantu peningkatan penjualan hamburger itu
sendiri.
Sedangkan perkembangan teknologi membantu proses pembuatan hamburger lebih
cepat, lebih banyak atau bahkan lebih kreatif. Sehingga persediaan hamburger
tidak akan cepat habis. Perkembangan teknologi juga memungkinkan penurunan
jumlah input dengan output yang sama. Kemajuan-kemajuan tersebut mencakup
segala terobosan ilmiah hingga aplikasi yang lebih baik kedepannya.
Namun, menurunnya biaya-biaya produksi dan perkembangan teknologi bukan
unsur satu-satunya dalam peningkatan penawaran. Penawaran juga dipengaruhi oleh
barang-barang terkait, khususnya barang-barang yang merupakan output alternatif
dari proses produksi.
Sedangkan tentang pizza dan hamburger, mereka sama-sama merupakan makanan
pengganti yang cukup populer dan digemari di Amerika Serikat. Tetapi Pizza dan
hamburger bukanlah sebuah makanan yang sama, baik rasa maupun bentuknya. Mereka
memiliki banyak perbedaan yang dengan mudah dapat kita amati secara visual
saja.
Pizza beku yang murah tidak berpengaruh sama sekali terhadap ekuilibrium
pasar untuk hamburger. Pizza beku tidak laku dijual di pasaran. Kalaupun memang
ada pembelinya, maka permintaan akan pizza beku akan sangat kecil di pasaran.
Penjualan pizza beku tidak ada pengaruhnya dengan penjualan hamburger, karena
permintaan hamburger (yang empuk dan masih hangat) masih sangat tinggi bila
dibandingkan dengan penjualan pizza beku (yang tidak bisa dimakan) notabene
kurang memiliki arti atau nilai cita rasa makanan sama sekali. Untuk apa
membeli pizza beku (yang tidak bisa) murah, ada hamburger hangat (dan nikmat
walaupun harganya lebih mahal daripada pizza beku) yang siap dimakan ‘kan ???
Tetapi ada beberapa kalangan masyarakat yang lebih memilih pizza beku yang
bisa mereka hangatkan sendiri di rumah. Permintaan akan beberapa kalangan
masyarakat ini yang mungkin akan naik dan menggeser permintaan akan hamburger
hangat.
Upah para remaja yang bekerja di McDonald’s bisa tetap tenang terhadap
penjualan pizza beku yang murah, karena sama sekali tidak terpengaruh terhadap
penjualan pizza beku. Hamburger yang hangat dan nikmat akan tetap menjadi
pilihan pertama daripada pizza beku yang tidak bisa dimakan. Permintaan akan
hamburger yang hangat tidak akan menurun dan upah para remaja tetap terjaga.
3. Harga dalam pasar persaingan dapat menjadi tenang saat ekuilibrium
perpotongan penawaran dan permintaan karena saat itu keadaan stabil. Titik
ekuilibrium menunjukkan kondisi seimbang antara permintaan dan penawaran,
sehingga tidak ada kelebihan ataupun kekurangan pada kedua belah pihak.
Pada Keadaan ini, kuantitas
yang ingin dibeli pembeli sama dengan kuantitas yang ingin dijual penjual,
sehingga tidak ada alasan bagi harga untuk naik ataupun turun. Harga Ekuilibrium
disebut juga harga pengosongan pasar yang menunjukkan bahwa seluruh penawaran
dan permintaan terpenuhi. Pembeli tidak akan risau kehabisan barang dan penjual
pun tidak akan risau barangnya tidak laku. Semua akan berjalan seimbang.
Jika
harga Pasar terlalu tinggi maka,
Masyarakat
cenderung mengurungkan niatnya untuk membeli barang atau setidaknya mengurangi
kuantitas barang yang dibeli. Kecenderungan untuk membelanjakan uangnya untuk
membeli sebuah barang disebabkan harganya yang mahal. Sesuai hukum permintaan
yang negatif, bahwa apabila harga barang naik, maka permintaan
menurun selama hal yang lain tidak berubah. Penurunan permintaan akhirnya
menyebabkan kelebihan pasokan barang karena barang yang dijual kurang laku di
pasaran sehingga lama kelamaan akan terjadi penumpukan pasokan barang.
Penumpukan pasokan barang akhirnya memaksa penjual berpikir untuk menurunkan
harga kembali supaya barangnya laku.
Jika
harga Pasar terlalu rendah maka,
Akan
terjadi lonjakan permintaan yang sangat besar. Harga yang murah menarik masyarakat
untuk membelanjakan uangnya dengan membeli sebanyak-banyaknya sebuah barang
yang harganya terlalu murah. Sesuai hukum permintaan yang negatif bahwa apabila harga
barang turun, maka permintaan meningkat selama hal yang lain tidak berubah. Peningkatan
permintaan memaksa para penjual untuk menyediakan pasokan barang. Lama kelamaan
pasokan barang akan menipis dan penjual pun kesulitan memenuhi kebutuhan
permintaan. Hal itu akan membuat barang tersebut menjadi langka dan memaksa
penjual untuk membatasi penjualan barang tersebut. Pembatasan pasokan barang
yang terlalu lama bisa membuat harga barang tersebut akhirnya meningkat
kembali. Tetapi sesuai dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi dapat
menutupi kekurangan dalam pasokan barang. Pihak penjual nila kehabisan pasokan
barang mau tak mau akan melakukan sesuah evaluasi dan perbaikan terhadap
produksinya. Sehingga produksi dapat semakin meningkat dan selalu mampu
mencukupi permintaan pasar.
4 . Hal-hal berikut tidak benar karena :
a. Udara yang sangat dingin di wilayah
penghasil kopi di Brazil akan menurunkan harga kopi
Udara yang
dingin dapat merangsang masyarakat untuk selalu menghangatkan diri. Selain
permintaan pemanas ruangan yang semakin meningkat, permintaan kopi juga dapat
menjadi alternatif pemanas tubuh. Kopi bagi sebagian orang, dapat menghangatkan
tubuh. Kebutuhan akan kehangatan menyebabkan permintaan kopi meningkat,
walaupun di wilayah penghasil kopi sekalipun. Hal itu disebabkan karena
masyarakat yang kedinginan membutuhkan kehangatan yang diberikan oleh kopi.
Daerah penghasil kopi tidak akan khawatir harga kopi turun karena permintaan
akan kopi tidak akan menurun selama udara tetap dingin.
b. Perlindungan yang diberikan terhadap
produsen tekstil Amerika terhadap Impor pakaian jadi Cina akan menurunkan harga
pakaian jadi Amerika Serikat
Produk dari
Cina memang terkenal murah di pasaran. Selain kualitasnya yang cukup baik,
harganya pun dapat dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat. Karena harganya
yang murah, maka masyarakat Amerika bisa saja lebih tertarik membelinya
daripada produk lokal sendiri. Perlindungan yang diberikan
pemerintah Amerika terhadap impor pakaian jadi dari Cina belum tentu akan
menurunkan pakaian jadi di Amerika Serikat. Tetapi perlindungan tersebut paling
tidak bisa memberikan celah bagi produsen tekstil dari Amerika supaya bisa
bersaing harga dengan produk tekstil dari Cina. Akhirnya kedua pihak bisa
saling bersaing dengan seimbang.
c. Peningkatan yang pesat dalam biaya
perkuliahan akan menurunkan permintaan jasa pendidikan tinggi
Merupakan sebuah fakta bila
biaya perkuliahan saat ini begitu tinggi. Tidak hanya biaya perkuliahan saja,
biaya hidup saat kuliah juga semakin tinggi. Misalnya kita ambil contoh di
Jerman. Jerman merupakan salah satu atau bahkan “Surga Pendidikan” saat ini. Julukan
ini layak disandang oleh Jerman karena negara Hitler ini memiliki
universitas-universitas yang cukup bergengsi di dunia yang diselenggarakan
secara gratis. Walaupun gratis sekalipun, tetapi biaya hidup di negri yang
sempat hancur karena Perang Dunia II ini tidaklah sedikit. Biaya hidup di
Jerman terkenal sangat mahal, apalagi biaya hidup di Jerman yang dekat dengan
sungai Rhein dan dataran Bavaria. Pada tahun 2003 saja, 1 liter bensin di
Jerman mecapai 1,3 Euro atau sekitar Rp. 13.000,00 rupiah kurs saat itu.
Bandingkan dengan sekarang ketika harga minyak dunia yang melambung tinggi dan
kurs Euro yang melampaui Dollar Amerika sekalipun.
Karena perkembangan zaman,
akhirnya pemerintah Jerman yang dipimpin oleh Kanselir Wanita Angela Merkel
kesulitan menyisihkan dananya untuk pendidikan. Kemudian dibuatlah suatu
keputusan pada sekitar tahun 2007 Jerman akan memberlakukan biaya kuliah di
setiap pendidikan tinggi. Bayangkan, bahkan negri pendidikan sekelas Jerman saja
menetapkan biaya kuliah yang tidak sedikit, kemudian bagaimana dengan negara
lain ? Lalu Indonesia ?
Untuk mendapatkan
pendidikan, memang diperlukan dana yang tidak sedikit seperti contoh di Jerman
saat ini. Masyarakat modern semakin sadar bahwa pendidikan sangat penting untuk
masa depan. Biaya perkuliahan yang mahal tidak akan menjadi masalah karena
kebutuhan akan ilmu semakin meningkat. Dunia Kerja semakin ketat dan penuh
persaingan, maka dari itu masyarakat memerlukan sebuah pendidikan yang lebih tinggi
ataupun sebuah ketrampilan lebih. Kebutuhan ini memaksa masyarakat untuk selalu
menyediakan uang untuk dialokasikan pada biaya pendidikan. Biaya yang semakin
tinggi memacu masyarakat untuk bekerja lebih keras, sehingga uang yang
dihasilkan semakin banyak dan dapat digunakan untuk membiayai pendidikan tinggi
yang semakin mahal.
d. Perang melawan narkotika, dengan
peningkatan larangan terhadap impor kokain, akan menurunkan harga mariyuana
yang diproduksi di dalam negri.
Narkotika
seperti kokain, mariyuana atau sejenisnya merupakan salah satu komoditas ilegal
apabila diperjualbelikan tanpa surat atau dokumen yang sah. Tingkat penjualan
dan permintaannya belum dapat diketahui secara pasti kecuali bila kita salah
satu pengedar atau pemakainya.
Bahan-bahan
narkotika adalah salah satu benda yang tidak mengikuti hukum permintaan. Hal
ini disebabkan karena keadaannya tidak ceteris
paribus.
Narkotika dan
sejenisnya dapat menimbulkan kecanduang apabila pemakainya teralu sering
menkonsumsinya. Semakin sering mengkonsumsi, maka semakin sering pemakainya
butuh akan barang tersebut. Saat pemakainya kehabian uang untuk membelinya,
maka mereka akan melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkannya. Kebutuhan
karena kecanduan kokain dapat dimanfaatkan para pengedar untuk mengeruk
keuntungan sebanyak-banyaknya dengan menaikkan harga jualnya. Tetapi, dengan
meningkatnya harga jual, tidak menyurutkan para pemakai untuk membelinya.
Harga
mariyuana tidak akan turun semudah itu, karena kebutuhan para pecandu yang
benar-benar mendesak sehingga walaupun harganya benar-benar mahalpun., mereka
tetap mengkonsumsinya.
5 . Empat hukum penawaran dan permintaan ;
a. Peningkatan dalam permintaan secara umum
akan meningkatkan harga dan meningkatkan kuantitas yang diminta.
b. Penurunan dalam permintaan secara umum
akan menurunkan harga dan menurunkan kuantitas yang diminta.
c. Peningkatan dalam penawaran secara umum
akan menurunkan harga dan meningkatkan kuantitas yang diminta.
d. Penurunan dalam penawaran secara umum akan
menurunkan harga dan menurunkan kuantitas yang diminta.
6 . Kasus
- Sebagai akibat dari penurunan belanja
militer, harga sepeatu lars tentara turun = Pergeseran Permintaan
Kebijakan penurunan belanja
militer menyebabkan penurunan alokasi dana untuk pembelian peralatan tentara
termasuk belanja sepatu tentara. Sepatu tentara menjadi kurang laku. Demi
terjualnya output sepatu tentara, produsen sepatu tentara menurunkan harga
sepatu tersebut.
- Harga
ikan turun setelah paus mengizinkan orang Katolik makan daging pada hari
Jumat = Pergeseran Permintaan
Setelah Paus mSaat Paus mengizinkan orang makan
daging, maka orang-orang pun berbondong-bondong untuk membeli daging.
Permintaan akan daging pun meningkat. Ikan, yang selama ini sebagai barang
subtitusi pengganti daging akhirnya ditinggalkan sementara oleh masyarakat
untuk makan daging. Masyarakat yang selama ini selalu makan ikan, karena
pelarangan makan daging tidak mau kehilangan kesempatan untuk menikmati
kelongaran yang tidak setiap hari diberikan oleh Paus. Karena diperbolehkannya
daging, orang-orang biasanya membeli ikan pun akhirnya beralih ke daging, dan
permintaan ikan pun turun.
Permintaan ikan turun akibat suatu pergeseran permintaan. Pergeseran itu disebabkan pemberian izin
oleh Paus.
- Peningkatan
pajak bahan bakar minyak menurunkan konsumsi bahan bakar = Perubahan Harga
Pajak bahan bakar minyak
menyebabkan harga semakin melambung. Keadaan seperti ini memicu peningkatan
harga barang pokok dan barang lainnya, karena semua barang membutuhkan jasa
transportasi untuk mendistribusikan produknya supaya sampai ke tangan konsumen.
Hampir semua barang harganya meningkat, sehingga masyarakat merasa dirinya
lebih miskin dari sebelumnya. Akhirnya masyarakat memutuskan untuk lebih
berhemat di segala bentuk transaksi. Karena masyarakat kebanyakan memutuskan
untuk lebih berhemat, maka permintaan akan barang-barang pun menurun. Penurunan
permintaan akan barang-barang menyebabkan pasokan barang-barang juga menurun
dan akhirnya menurunkan kebutuhan akan jasa transportasi. Penurunan jasa
transportasi menyebabkan penurunan konsumsi bahan bakar.
Sesuai hukum permintaan yang negatif, apabila harga meningkat maka permintaan turun. Pajak meningkatkan
harga bahan bakar, sehingga permintaaan akan bahan bakar juga menurun.
- Setelah
Black Death (wabah penyakit pes) yang melanda Eropa abad ke-14, upah meningkat
= Pergeseran Pemintaan
Wabah penyakit pes yang
melanda Eropa pada abad ke-14 membawa dampak buruk di segala bidang. Wabah ini
membuat lebih dari ratusan ribu warga Eropa meninggal. Seperti peristiwa lain,
apabila terjadi bencana yang melanda suatu daerah, maka perekonomian daerah
tersebut akan menurun.
Karena banyak masyarakat yang
meninggal ataupu terjangkit penyakit tersebut, tenaga kerja yang didapat
menjadi semakin sulit ditemui. Tenaga kerja menjadi jarang, padahal kebutuhan
akan tenaga kerja meningkat. Karena itu, para majikan berani membandrol mahal
untuk menggaji para tenaga kerja. Dengan memberi upah yang lebih, diharapkan
para tenaga kerja yang telah ditimpa bencana mau bekerja lagi.
Peningkatan upah para tenaga kerja disebabkan oleh
kelangkaan tenaga kerja, sedangkan kebutuhan tenaga kerja semakin mendesak.
Kelangkaan yang dipicu oleh wabah penyakit membuat kegiatan ekonomi masyarakat
menurun, karena masyarakat lebih terfokus pada kelangsungan hidup dirinya dan
keluarganya. Untuk memulai kembali kegiatan perekonomian, demi menarik minat
para tenaga kerja, para majikan akhirnya mau memberi upah yang cukup tinggi.
Hal ini sesuai hukum
permintaan, akibat kelangkaan maka harga pun meningkat.
7 . Grafik Halam 53, Figur 3-1 :
Diperkirakan
Kurvanya seperti ini :
- Perbaikan
– perbaikan transportasi menurunkan biaya impor minyak ke Amerika Serikat
pada tahun 1960-an
Perbaikan biaya transportasi
menyebabkan efisiensi dana pengiriman minyak. Teknologi yang berkembang menghemat
penggunaan bahan bakar sehingga memajukan kegiatan transportasi dan menurunkan
ongkos transportasi menjadi lebih murah. Karena ongkos transportasi menurun,
maka harga minyak juga menurun. Sehingga harga jual di pasaran juga menurun.
Seperti tampak pada grafik,
terjadi penurunan harga minyak secara terus-menerus dari angka 175 ke angka kurang
dari 150 sampai era tahun 1970-an. Sesuai hukum penawaran yang positif, apabila
penawaran menurun, maka harga minyak juga menurun.
- Sesudah
perang 1973, para produsen minyak memotong produksi secara tajam.
Perang pada 1973 menyebabkan
kebutuhan akan minyak meningkat. Karena pasokan minyak belum bisa mengiringi
permintaan secara seimbang, para produsen akhirnya memotong pasokan secara
tajam. Pengurangan itu dilakukan untuk menghemat bahan bakar supaya tidak cepat
atau banar-benar habis.
Karena pemotongan pasokan
produksi, maka terjadi kelangkaan bahan bakar. Kelangkaan tersebut dibarengi
dengan kebutuhan masyarakat yang benar-benar mendesak sehingga jumlah minyak
yang dibutuhkan pun meningkat, sedangkan pasokannya dikurangi. Akibatnya harga
minyak meningkat.
- Setelah
tahun 1980, mobil-mobil yang lebih kecil dapat menempuh jarak yang lebih
jauh per galon.
Kemajuan perkembangan
teknologi menyebabkan kemudahan dalam transportasi. Mobil-mobil kecil menjadi
lebih fleksibel dan berdaya guna. Akibat kemajuan tersebut, konsumsi akan bahan
bakr pun meningkat. Dengan meningkatnya konsumsi tersebut, maka kebutuhan akan
bahan bakar juga semakin meningkat. Kebutuhan meningkat, sedangkan kelangkaan
masih saja menjadi masalh utama, sehingga harga bahan bakar meningkat tajam
dari angka 150 menjadi lebih dari 250. Hal ini menujukkan kebutuhan akan bahan
bakar dapat mengalahkan harga yang tinggi sekalipun.
- Sebuah
musim dingin yang memecahkan rekor pada tahun 1955-1956 secara tak terduga
meningkatkan permintaan akan minyak pemanas.
Setiap musim dingin akan
menyebabkan peningkatan permintaan akan minyak pemanas. Terlebih lagi apabila
musim dingin yang memecahkan rekor di negara-negara barat yang suhunya
jelas-jelas diatas rata-rata. Kebutuhan akan pemanas dan kehangatan pada
masyarakat yang kedinginan menyebabkan peningkatan permintaan akan pemanas dan
barang-barang pelengkapnya.
- Pemulihan
ekonomi global pada tahun 1999-2000 menyebabkan kenaikan tajam harga
minyak.
Krisis Ekonomi yang melanda
sebagian negara-negara di dunia termasuk Indonesia menyebabkan penurunan
kegiatan perekonomian. Sekitar tahun 1999-2000, masyarakat bersiap untuk
menyongsong era globalisasi. Seperti contohnya Eropa yang bersiap menyambut
mata uang baru, Euro, pada tahun 2002.
Pemulihan kegiatan
perekonomian ini memberikan dampak positif dengan memberi peningkatan pada
kegiatan-kegiatan lainnya. Kegiatan lainnya menyebabkan peningkatan aktivitas
dalam produksi dan transportasi yang akhirnya membuat suatu kenaikan permintaan
akan minyak. Peningkatan akan minyak yang merupakan sumber daya yang tidak
dapat diperbarui membuat sebuah kelangkaan yang belum bisa dicari solusinya
sampai saat ini. Akhirnya harga minyak kembali melambung akibat sebuah
kebutuhan yang dihadapkan dengan sebuah kelangkaan.
8 . Pada figur 3-3 di halaman 56, harga kuantitas lebih tampak seperti
kurva pemintaan yang negatif. Tampak pada grafik tersebut, pada tahun 1972
harga mendekati 100, sedangakan keluaran komputer tidak lebih dari 0,10 . Ini
menunjukkan bahwa komputer masih merupakan barang langka yang kebutuhannya
belum terlalu tinggi di masyarakat. Hanya pihak-pihak tertentu yang membutuhkan
komputer saat itu, sehingga harga komputer masih sangat tinggi. Tingginya harga
komputer membuat masyarakat enggan untuk membelinya.
Sedangkan pada tahun 2000,
kebutuhan masyarakat awam akan komputer semakin tinggi. Kebutuhan ini juga
dipicu dengan perkembangan teknologi yang juga memunculkan komputer yang bisa
dibawa kemanapun seperti laptop. Karena banyaknya kebutuhan akan komputer,
selama era 1972-2000 produsen komputer meningkatkan produksi komputernya.
Dengan membanjirnya komputer, sehingga benda ini tidak lagi menjadi barang
langka. ‘ Penurunan derajat ‘ terhadap komputer ini menyebabkan turunnya gengsi
memiliki benda ini, karena hampir semua orang telah memilikinya. Tidak seperti
dulu pada tahun sebelum 1970-an ketika kompuer benar-benar dianggap sebagai barang
yang benar-benar langka.
Peningkatan produksi komputer dan menjamurnya komputer di pasaran membuat
harga komputer pun semakin hari semakin turun, karena komputer sudah tidak
dianggap barang mewah lagi. Terlihat pada grafik pada era 1999-2000 keluaran
komputer mencapai lebih dari angka 300, sedangkan harganya hanya mencapai
sekitar 0,5. Bandingkan dengan era
1970-an dimana harga mendekati 100, sedangakan keluaran komputer tidak lebih
dari 0,10 . Benar-benar keadaan yang berbalik 180 derajat. Harga komputer
benar-benar turun lebih dari 100 kali sejak 1972.
Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi penurunan
harga komputer tetapi meningkatkan produksinya :
Ø
Pendapatan masyarakat yang meningkat
Penurunan harga komputer
bersamaan dengan peningkatan perekonomian dunia dewasa ini. Pendapatan
masyarakat meningkat sehingga masyarakat telah mampu membeli komputer yang
dianggap sebagai barang mewah saat itu. Akhirnya, komputer yang dulu dianggap
sebagai barang mewah kemudian tidak lagi. Saat ini Masyarakat telah mampu
membeli komputer dan mapu membeli barang yang lebih mewah dari komputer
sekalipun.
Ø
Jumlah penduduk
Seirng dengan meningkatnya
jumlah penduduk, sehingga kebutuhan akan komputer semakin meningkat. Pada era
70-an, penduduk dunia tidak sebanyak sekarang. Saat ini penduduk dunia
berjumlah lebih dari 6 milyar orang dan lebih dari 2 milyarnya berada di Asia.
Hampir setiap orang membutuhkan komputer, sehingga diperkirakan hampir 6 milyar
orang membeli komputer.
Ø
Selera Masyarakat
Di era globalisasi sekarang,
teknologi semakin maju. Selera masyarakat pun berubah-ubah sesuai zamannya.
Saat ini, era komputerisasi melanda masyarakat. Selera masyarakat akan hal-hal
yang digital atau apapun yang menggunakan komputer meningkat, sehingga komputer
semakin dibutuhkan untuk berbagai macam kegiatan. Misalnya dalam desain baju
atau bahkan pembuatan film.
Ø
Tuntutan Perkembangan zaman
Komputerisasi dan internet
semakin menguasai dunia di berbagai bidang. Berbagai macam bidang sekarang
dikembangkan dan diaplikasikan dengan komputer. Berbagai transaksi telah dapat
dilakukan via internet. Apabila masyarakat tidak mengikuti perkembangan ini,
mereka akan semakin (merasa) tertinggal. Zaman modern saat ini menutut hal itu.
Begitu juga
pendidikan modern saat ini menutut para pelajar unutk menggunakan komputer
mulai dari pengerjaan tugas sampai pengumpulan tugas lewat internet.
Pergeseran-pergeseran
kurva penawaran komputer dipengaruhi oleh :
v Menurunnya biaya produksi Komputer
Apabila biaya produksi barang rendah, maka
relatif terhadap harga pasar. Hal ini akan menguntungkan produsen karena
lebihan dana produksi tersebut dapat digunakan untuk penawaran yaang lebih
banyak. Apabila penawaran lebih banyak, maka pembelian komputer juga meningkat
dan akhirnya laba pun meningkat. Karena kebutuhan komputer yang semakin
meningkat, maka produksi komputer semakin ditingkatkan.
v Kemajuan Teknologi
Harga komputer yang menurun pada tiga dasawarsa terakhir, bisnis-bisnis
makin sering menggangti input lain dengan komputerisasi yang lebih praktis,
efisien, dan akurat. Mislanya dalam daftar gaji, operasi akuntansi ataupun
daftar absen.
Kemajuan teknologi juga memberikan efisiensi dalam produksi berupa
perubahan-perubahan yang menurunkan jumlah input-input yang dibutuhkan untuk
menghasilkan jumlah oputput yang sama. Kemajuan-kemajuan seperti itu mencakup
segala sesuatu dari terobosan – terobosan ilmiah hingga aplikasi yang lebih
baik dari teknologi yang telah ada sebelumnya. Kemajuan ini memungkinkan para
produsen mobil dapat memproduksi lebih banyak mobil dengan biaya yang sama.
9 . Data Penawaran dan permintaan akan pizza :
Penawaran dan Permintaan akan Pizza
|
||
Harga
($ Per Pizza)
|
Kuantitas yang Diminta (Pizza per
Semester)
|
Kuantitas yang Ditawarkan (Pizza per
Semester)
|
10
|
0
|
40
|
8
|
10
|
30
|
6
|
20
|
20
|
4
|
30
|
10
|
2
|
40
|
0
|
0
|
125
|
0
|
Apabila
permintaan Pizza menjadi tiga kali lipat pada tiap tingkat harga maka produsen
pizza akan kewalahan menyediakan pizza untuk setiap permintaan. Produsen
diperkirakan kesulitan memenuhi kebutuhan akan pizza karena permintaan melebihi
jumlah penawaran. Harga Pizza akan melambung tinggi seiring dengan kelangkaan
pizza. Sementara harga membumbung tinggi maka produsen pizza akan berpikir
semakin keras supaya bisa menghasilkan pizza lebih banyak dalam waktu yang
lebih singkat dan input yang lebih rendah. Dalam keadaan tersebut biasanya
muncullah inovasi baru dari sebuah perkembangan teknologi pembuatan pizza.
Jika harga
pada awalnya ditentukan pada $ 4 per Pizza maka permintaan akan pizza tidak
akan sebesar itu (125). Ketika permintaan mencapai 125, harga masih gratis.
Saat promosi , maka penjual cenderung memberikan gratis produknya untuk menarik
konsumen sekadar merasakan bagaimana rasa pizzanya. Tetapi, ketika mulai
diberlakukan harga sebesar $2, maka permintaan menurun drastis menjadi 40. Sesuai
hukum permintaan, apabila harga naik maka permintaan turun. Dari gratis ke $2
membuat penurunan yang begitu drastis.
makasiiiih kakak cantik
BalasHapusjaminan KEPERCAYAAN
BalasHapusSaya Nyonya Maria Pedro, Apakah Anda perlu pinjaman mendesak untuk melunasi utang Anda atau Anda membutuhkan pinjaman untuk Meningkatkan bisnis Anda? Apakah Anda membutuhkan pinjaman konsolidasi atau Mortgage atau keperluan lainnya? Apakah Anda pernah ditolak oleh bank dan lembaga keuangan lainnya? Mencari lagi karena kita berada di sini untuk membuat semua masalah keuangan Anda sesuatu dari masa lalu !!! kami memberikan pinjaman kepada perusahaan, badan swasta dan individu pada tingkat bunga rendah dan terjangkau dari 2% untuk jangka waktu tetap 1-20 tahun dan masa tenggang enam bulan sebelum dimulainya angsuran bulanan. Anda dapat menghubungi kami melalui e-mail melalui: c
APLIKASI DATA
1) Nama:
2) Negara:
3) Alamat:
4) Jenis Kelamin:
5) Status perkawinan:
6) PEKERJAAN:
7) Nomor Telepon:
8) posisi di tempat kerja:
9) Pendapatan Bulanan:
10) Jumlah Pinjaman:
11) durasi pinjaman:
12) Tujuan pinjaman:
13) Tanggal Lahir:
Terima kasih