1.
Profil Perusahaan
Jawa Pos adalah surat kabar yang paling banyak dibaca di Jawa Timur dan Indonesia
bagian timur. Koran daerah yang menasional ini berpusat di Surabaya,
Jawa
Timur merupakan salah satu harian dengan oplah terbesar di Indonesia.
Sirkulasi Jawa Pos menyebar di seluruh Jawa
Timur, Bali,
dan sebagian Jawa Tengah dan DI
Yogyakarta. Jawa Pos mengklaim dirinya sebagai "Harian Nasional yang Terbit dari Surabaya".
Awalnya, harian ini didirikan oleh Chung Shen alias Suseno Tejo dengan nama
Djawa Post yang didirikan dan pertama kali terbit 1 Juli 1949. Saat itu
The Chung Shen hanyalah pegawai bagian iklan sebuah gedung bioskop di Surabaya.
Karena setiap hari dia harus memasang iklan bioskop di surat kabar, lama-lama
dia tertarik bikin surat kabar. Setelah sukses dengan Jawa Pos- nya, The Chung
Shen yang kelahiran 1904 ini mendirikan pula koran berbahasa Mandarin dan
Belanda . Seperti air laut, bisnis The Chung Shen di bidang surat kabar juga
mengalami pasang surut. Akhir 1970-an Jawa Pos mengalami kemerosotan yang tajam.
Tahun 1982, oplahnya tinggal 6800 eksemplar. Koran-korannya yang lain sudah
lebih dulu mati. Ketika usianya menginjak 80 tahun, The Chung Shen memutuskan
untuk menjual Jawa Pos. Dia merasa tidak mampu lagi mengurus perusahaannya,
sementara tiga orang anaknya lebih memilih tinggal di London. Pada usia ke-85,
beliau pun wafat di tahun 1989.
Maka di tahun 1982, Eric FH Samola yang ketika itu menjabat Direktur Utama
PT Grafiti Pers (penerbit Majalah Tempo) mengambil alih Jawa Pos. Pria yang
lahir pada tahun 1937 inilah yang kemudian meletakkan dasar-dasar manajemen
baru Jawa Pos. Akhirnya dia memilih Dahlan Iskan, Kepala Biro Tempo di Surabaya
untuk menjalankan ide-idenya itu untuk memimpin Jawa Pos. Tahun 1990 Eric
Samola menderita sakit yang amat panjang dan akhirnya meninggal dunia di tahun
2000. Dahlan Iskan, Chairman Jawa Pos saat ini, selalu mengatakan Eric Samola
bukan saja sebagai seniornya tapi juga bapaknya.
1 . 1 . Profil Dahlan Iskan
Lahir 17 Agustus 1951 di Magetan. Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan
Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.800 eksemplar, dalam waktu 5
tahun menjadi surat kabar dengan oplah diatas 360.000 eksemplar. Dahlan memulai
karirnya sebagai calon reporter di surat kabar kecil di kota kecil Samarinda
(Kaltim) tahun 1975. Setahun kemudian, mantan mahasiswa IAIN Sunan Ampel
Surabaya ini menjadi wartawan majalah terkemuka Indonesia, TEMPO. Sampai
akhirnya dia menjadi Kepala Biro TEMPO di Surabaya. Tahun 1982 mulai memimpin
Jawa Pos hingga sekarang menjadi CEO Jawa
Pos yang bermarkas di Surabaya.
Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN),
salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih
dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia.
Tahun 1996, Dahlan Iskan dinobatkan sebagai salah
satu dari Tiga CEO Terbaik Indonesia dan menerima penghargaan dari Ernst &
Young 2002 sebagai Entrepreneur of The Year dan menjadi orang indonesia pertama
yang menjadi finalist Entrepreneur of The Year Contest di Monaco.
Pada tahun 1997 ia
berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar
langit di Surabaya,
dan kemudian gedung serupa di Jakarta.
Pada tahun 2002,
ayah dari Azrul Ananda ini mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya,
yang kemudian diikuti Batam TV di Batam
dan Riau
TV di Pekanbaru.
Di Graha Pena Surabaya, markas Grup Jawa Pos, Dahlan Iskan lebih
akrab disapa Pak Bos. Pria kelahiran Magetan 17 Agustus 1951 ini memang bos Grup
Jawa Pos. Di masthead koran-koran di lingkungan Grup Jawa Pos, jabatan resmi
Dahlan Iskan adalah chairman.
Yang menarik, berbeda dengan bos-bos media lainnya, Dahlan Iskan ini
tetap menulis. Bikin reportase, kolom, analisis berita, dan sebagainya. Menulis
kapan saja dia suka. Menulis dan membaca sudah menjadi darah daging tokoh pers
nasional itu. Kalau sudah ada ide, di mana pun, kapan pun... Dahlan Iskan
menulis. Dia membahas masalah katering, muasasah, kebijakan Menteri Agama
Muhammad Maftuh Basyuni. Begitu membaca tulisan Pak Bos, kita dapat langsung
paham apa yang menimpa sekitar 200 ribu jemaah haji kita di Arab Saudi akhir
Desember 2006 lalu.
Ketika Dahlan Iskan belum sesibuk sekarang, dia selalu berjalan
keliling ke meja wartawan. Membaca sekilas berita wartawan di layar komputer.
Sasaran pertama adalah Lead alias Teras alias Intro alias Pembuka alias Alinea
pertama tulisan. Bila dia mengevaluasi, “Lead-mu 6. Cepat diperbaiki sampai 8.
Kalau belum 8, nggak bisa dimuat. Lead harus sembilan” katanya usai membaca
beberapa baris berita salah satu reporter. Lalu wartawan itu cepat-cepat
memperbaiki lead-nya. “Coba saya lihat. Hmm.. lumayan, sudah 7, belum 8. Coba
lagi, “ kata Dahlan, bekas wartawan majalah TEMPO, itu.
Kursus
menulis berita macam ini dilakukan Dahlan Iskan, dulu, terus-menerus di
newsroom kami. Sambil kasih kursus, tak lupa Dahlan Iskan membagi-bagi permen
atau kacang goreng: tiap-tiap wartawan satu atau dua biji. Sedikit tapi merata.
Dahlan suka lead yang spontan, unik, tidak klise. Pembaca sejak awal harus
dibuat tertarik membaca sampai selesai. Dan itu ada teknik tersendiri. Pak Bos
menulis pendek, sederhana, logis, cespleng. Cukup satu artikel pendek, Dahlan
Iskan berhasil memberi gambaran seputar persoalan haji. “Kalau bisa disederhanakan,
kenapa harus rumit-rumit?” begitu kira-kira salah satu jurus menulis Pak Bos.
Pak Bos ini punya talenta lebih. Dus, sulit ditiru wartawan lain,
meskipun dulu beliau sering memberikan bengkel atau latihan menulis kepada
wartawan JAWA POS dan beberapa koran anak perusahaan. Karena tulisannya enak,
selalu ditunggu, redaktur selalu menempatkannya di halaman muka.
Daya tarik tulisan Dahlan Iskan memang luar biasa,.
1 . 2 . Riwayat Singkat
1 Juli 1949 - Didirikan oleh The Chung Shen dengan nama Djawa Post yang berkantor di Jl.
Kembang Jepun Surabaya dengan oplah 6800 eksemplar per hari.
1982 - Beralih manajemen ke PT. Grafiti Pers
yang dipimpin langsung oleh Dahlan Iskan dan berkembang hingga saat ini.
1997 - Jawa Pos pindah ke gedung yang baru
berlantai 21, Graha Pena, salah satu gedung pencakar
langit di Surabaya.
Tahun 2002
dibangun Graha Pena di Jakarta.
Dan, saat ini bermunculan gedung-gedung Graha Pena di hampir semua wilayah di
Indonesia.
1998 -
Tampil dengan format baru, yakni Broadsheet Muda dengan lebar 7 kolom dari yang
sebelumnya 9 kolom seperti koran-koran luar negri.
2000 -
Diluncurkannya DetEksi, rubrik khusu anak muda yang menyajikan polling-polling
yang membahas masalah palig aktual dalam kehidupan yang dicerminkan dalam
aktivitas kawula muda yang dipimpin oleh Azrul Ananda, putra Dahlan Iskan yang
didapuk untuk menggantikan ayahnya suatu saat nanti..
2001 -
Penerbitan koran bahasa mandarin, Guo Ji Ri Bao yang merupakan
hasil kerja sama dengan penerbit koran
berbahasa mandarin di Los Angeles , Mr. Ted Siong.
Menerbitkan ekspansi berupa Tabloid Nurani
tepatnya 3 November 2000 atau 1 Ramadhan
1420 H yang terbit tiap hari Kamis. Tabloid mingguan ini membidik wanita
muslimah khususnya sebagai target pasar dengan 40 halaman dengan komposisi 50
warna dan 50 hitam putih.
2002 -
Selesai membangun Graha Pena Jakarta berlantai 10 yang menjadi lambang ‘Jawa
Pos mulai masuk ke ibukota negara’.
Jawa Pos
Group juga membangun pabrik kertas koran yang kedua dengan kapasitas dua kali
lebih besar dari pabrik yang pertama. Kini pabrik itu, PT Adiprima Sura Perinta, mampu
memproduksi kertas koran 450 ton/hari. Lokasi pabrik ini di Kabupaten Gresik,
hanya 45 menit bermobil dari Surabaya.
2002 - Jawa Pos Grup mendirikan stasiun
televisi lokal JTV
di Surabaya,
yang kemudian diikuti Batam TV di Batam,
Riau
TV di Pekanbaru, FMTV
di Makassar,
PTV
di Palembang,
Parahiyangan TV di Bandung.
2003 -
Jawa Pos Group merambah bisnis baru : Independent
Power Plant. Proyek pertama adalah 1 x 25 MW di Kab.
Gresik, yakni dekat pabrik kertas. Proyek yang kedua 2 x 25 MW, didirikan di
Kaltim, bekerjasama dengan perusahaan daerah setempat.
2 . Bentuk Kepemilikan dan Manajemen Perusahaan
2 . 1 . Bentuk Perusahaan
Dilihat dari namanya, dapat diketahui bahwa PT. Jawa Pos sendiri adalah perusahaan yang berbentuk
usaha swasta yang bergerak di bidang media massa dan komunikasi berbentuk PT.
Jawa Pos adalah perusahaan yang berdiri saat Indonesia benar-benar masih muda.
Dan menjadi koran kedua terbesar di Indonesia. Pengembangan perusahaan yang tak
henti-hentinya membuat perusahaan ini mampu bertahan dan berekspansi serta berani
berslogan Selalu ada yang Baru!!.
2 . 2 . Manajemen Perusahaan
Berikut ini adalah profil manajemen perusahaan :
Chairman
|
Dahlan Iskan
|
Direktur
Utama
Ratna Dewi
Wonoatmojo,
|
Lahir di Surabaya, Ratna Dewi Wonoatmojo adalah
direktur Keuangan Jawa Pos,juga direktur Pabrik Kertas PT Adiprima. Dia
memulai karirnya di Jawa Pos ketika masih sangat remaja, yakni ketika baru
lulus dari SMA Kristen Petra Surabaya. Pekerjaan pertamanya di Jawa Pos
adalah pegawai rendahan di bagian umum. Lalu meningkat menjadi kepala bagian
dan karena kemauan belajarnya yang kuat, dia bisa pindah ke income center, sebagai
Kepala Bagian Iklan. Keberhasilannya di bagian yang baru itu meroketkan
karirnya hingga akhirnya menjadi direktur group.
|
Direktur
Margiono,
|
Lahir di Tulungagung, 31 Desember 1960. Margiono
adalah direktur Jawa Pos yang berkedudukan di ibukota negara. Di Jakarta,
Margiono melahirkan koran pertama Jawa Pos di ibukota, “ Rakyat Merdeka” yang
dalam waktu singkat menjadi koran terkemuka. Sukses dengan Rakyat Merdeka,
Margiono kemudian melahirkan koran populer ” Lampu Merah ” yang juga
berkembang pesat dalam waktu singkat. Dari tangannya kelihatannya masih akan
lahir beberapa jenis media lagi di Jakarta. Margiono memulai karirnya sebagai
wartawan Jawa Pos tahun 1984. Karirnya terus menanjak hingga dalam waktu enam
tahun sudah mencapai puncak karir jurnalistiknya sebagai Pemimpin Redaksi
Jawa Pos. Ketika ia harus memberikan jalan kepada generasi baru untuk menjadi
pemimpin redaksi di Jawa Pos, Margiono memilih tantangan baru mengembangkan
jaringan Jawa Pos di Jakarta.
|
Direktur
Nani Wijaya,
|
Lahir di Surabaya, Nany Wijaya menjadi direktur
setelah 15 tahun berkarir di Jawa Pos. Ia masuk ke Jawa Pos ketika masih
sangat remaja yakni ketika baru lulus SMU. Meski awalnya adalah pembantu
sekretaris redaksi, namun bakatnya menulis menonjol sehingga dialihkan ke
tugas-tugas reporter. Dari tangannya muncul banyak sekali berita eksklusif
yang membuat Jawa Pos cepat terkenal. Ketika ditugaskan selama enam bulan di
Manila (1986, menjelang kejatuhan Presiden Marcos), 40 hari nonstop headline
Jawa Pos adalah karyanya. Dalam waktu 40 hari itu, oplah Jawa Pos naik dua
kali lipat dari 80.000 menjadi 160.000. Sejak itu, tidak sulit bagi Jawa Pos
mencapai oplah lebih dari 360.000/hari. Di Manila, Nany mendapatkan medali
yang disematkan langsung oleh Presiden Qorazon Thomas Aquino : The People
Power Medal Heroes. Dikenal sebagai pengambil resiko yang berani, Nany juga
sering ditugaskan ke medan yang berat seperti Perang Teluk dan Rally Paris
Dakkar.
|
Direktur
Zainal Muttaqin,
|
Lahir di Surabaya, 15 Juni 1961, Zainal Muttaqin
sejak Januari 2006 mendapat tugas sebagai salah satu direktur Jawa Pos.
Tercatat sebagai karyawan Jawa Pos sejak September 1982, Zainal memulai
bekerja dari bagian yang paling bawah di persuratkabaran ketika itu, yakni
sebagai korektor. Pertemuannya setiap hari dengan CEO Jawa Pos Dahlan Iskan
menjadikan Zainal mengerti tentang jurnalistik. Sejak Maret 1983 Zainal
ditugaskan sebagai reporter, dengan tetap menjalankan tugas sehari-harinya
sebagai korektor pada malam hari. Tampaknya ada bakat yang cukup kuat pada diri
Zainal sebagai jurnalis, dan melihat ketekunannya bekerja, sembilan bulan
kemudian Pak Dahlan menugaskan Zainal sebagai redaktur senior bidang
olahraga. Karier Zainal terus berkembang. Sejak 1 Januari 1990 dia ditugaskan
Pak Dahlan mengurusi perusahaan-perusahaan anak Jawa Pos di luar Jawa dengan
home base di Balikpapan, sekaligus memimpin Kaltim Post. Sejak tahun 1996
Kaltim Post telah menjadi surat kabar dengan tiras terbesar di pulau
Kalimantan, hingga sekarang.
|
Pimpinan Redaksi
Rohman Budijanto,
|
Lahir di Magetan 21 September 1968, Rohman
Budijanto mengawali karirnya dibidang jurnalis pada tahun 1993 sebagai
Reporter Jawa Pos di Surabaya, dan beberapa kota lainnya seperti Jakarta,
Madura, Lamongan, Denpasar. Pada tahun 1997 Rohman Budijanto ditugaskan
sebagai Redaktur Pelaksana pada Suara Indonesia (Jawa Pos Group).
Beliau juga termasuk salah satu pendiri Radar Bali pada tahun 2000 dan
ditugaskan sebagai General Manager Radar Bali. Sejak tahun 2001 Rohman
Budijanto diberikan tugas sebagai Redaktur pada Jawa Pos Surabaya sampai
dengan tahun 2006 dan pada tahun 2007 terhitung mulai bulan Januari beliau
ditugaskan sebagai General Manager dan Pimpinan Redaksi pada Radar Malang (Jawa
Pos Group). Dan terhitung mulai bulan Juni 2007 Rohman Budijanto ditunjuk
sebagai Pimpinan Redaksi pada Harian Jawa Pos
|
Azrul Ananda
|
Pria muda yang sukses
ini adalah pendiri DetEksi, rubrik khusus anak muda di salah satu bagian yang
melengkapi Jawa Pos. Dia adalah putra Dahlan Iskan yang digadang-gadang untuk
menggantikan tahta ayahnya suatu saat nanti. Darinya, berbagai tulisan
dannartikel tentang F1 pun muncul, tak heran, suami dari Hanifa Ratih ini
adalah seorang penggila F1 sejak masih bangku sekolah. Dia berhasil
mewujudkan cita-citanya bertemu dengan para pembalap ajang jet darat tersebut
dan akhirnya juga menjadi wartawan, pengamat maupun pakar balap Indonesia
khususnya balapan F1 dari Jawa Pos.
|
3 . Visi dan Misi serta Tujuan
Perusahaan
Jawa Pos adalah koran yang selalu bertujuan untuk
memberikan pembacanya sesuatu yang baru dan teraktual seperti layaknya koran
umunya. Namun, untuk memberi diferensiasi perusahaan, Jawa Pos membuat
spesialisasi dengan meliput berita-berita berupa features yang menjadikan koran
ini cukup populer. Features yang dimaksud adalah sesuatu yang diberitakan
maupun diceritakan dibalik cerita utama yang menjadi sorotan paling penting.
Features specification dipilih untuk menjadi
diferensiasi Jawa Pos karena perusahaan melihat peluang bisnis yang ada pada
perusahaan dengan melakukan sesuatu yang tidak disajikan oleh surat kabar
sejenis. Selain itu, disesuaikan pula dengan kultur dan budaya masyarakat Jawa
khususnya dan Indonesia umumnya yang telah bosan dengan informasi kelas berat
dan sedang menggandrungi berita ringan namun dengan kemasan yang tetap menarik.
4 . Kinerja dan Operasional Perusahaan
Jawa pos merupakan induk dari puluhan anak
perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan adanya afiliasi dan puluhan
anak perusahaan tersebut mengakibatkan Jawa Pos harus pandai-pandai mengatur
waktu dan menyusun koordinasi maupun manajemen yang mampu menjaga stabilitas perusahaan
dan pengembangan maupun ekspansi ke arah yang lebih luas dan positif.
Seperti contohnya, salah satu anak perusahaannya, Jawa
Pos Group membangun pabrik kertas koran yang kedua dengan kapasitas dua kali
lebih besar dari pabrik yang pertama. Kini pabrik itu, PT Adiprima Sura Perinta, mampu
memproduksi kertas koran 450 ton/hari. Lokasi pabrik ini di Kabupaten Gresik,
hanya 45 menit bermobil dari Surabaya.
4 . 1 . Strategi Promosi Perusahaan
Selain dengan mensponsori berbagai acara yang
berhubungan dengan media, Jawa Pos juga melakukan banyak promosi dengan
menggelar even tahunan yang secara teratur diselenggarakan dengan peningkatan
jumlah peserta maupun responden tiap tahun pelaksanaannya. Acara-acara tersebut
diantaranya adalah “Untukmu guru favoritku”, “Surabaya Green and Clean”,
“Safety Riding” dan masih banyak lagi.
4 . 2 . SDM Perusahaan
Jawa Pos berusaha selalu melakukan pengembangan
dan ekspansi perusahaan tanpa henti. Namun menurut salah satu sumber, mereka
belum berencana untuk merambah dunia internasional dengan mencoba menyaingi
koran kelas dunia semacam New York Times ataupun Times. Hal itu dikemukakan di
sela-sela acara kunjungan bisnis ini, walaupun ketika ditanya tentang adanya
keinginan untuk menuju ke arah tersebut mereka tak mengelak.
Kebanyakan, Jawa Pos suka merekrut tenaga muda
yang dianggap lebih kompeten dan aktual. Semua itu dilakukan karena tuntutan
aktualitas yang ingin diberikan Jawa Pos sebagai surat kabar yang selalu ingin
menyajikan yang baru dan diinginkan konsumen yang selalu butuh yang baru.
4 . 3 . Keuangan Perusahaan
Dari Jawa Pos sendiri kebanyakan didanai oleh
iklan yang dipasang di rubrik khusus, yaitu iklan jitu. Bahkan sempat beredar
kabar dari beberapa kalangan, dari arus pendanaan iklan saja, koran kedua
terbesar di Indonesia ini mampu tegak berdiri walaupun dengan pembagian koran
secara gratis sekalipun.
5 . Output Perusahaan
5 . 1 . Seksi
Sirkulasi Jawa Pos menyebar hingga ke seluruh
provinsi Jawa
Timur, Bali,
dan sebagian Jawa Tengah dan DI
Yogyakarta. Jawa Pos terbit dalam beberapa edisi.
5 . 1 . 1 . Jawa
Pos edisi Surabaya
Jawa Pos edisi Surabaya beredar di daerah Kota
Surabaya dan sekitarnya (Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten
Gresik), terbit dengan tiga seksi utama:
- Jawa Pos (utama), berisi berita-berita utama,
politik, ekonomi/bisnis, Jawa Timur, nasional, internasional, dan
rubrik-rubrik tematik lainnya.
- Metropolis, berisi berita Kota Surabaya dan sekitarnya
(Sidoarjo dan Gresik), Deteksi (halaman untuk remaja, salah satunya berisi
polling harian), hiburan, kesehatan, teknologi, dan rubrik-rubrik
"ringan" lainnya serta rubrik mingguan
- Olahraga, berisi berita-berita olahraga, terutama
ulasan mengenai sepak bola dan balap (Formula
1, MotoGP).
Seksi ini juga berisi iklan baris.
- DetEksi berisi berita tentang kehidupan remaja,
mulai dari otomotif, style, techno, hingga anime. terdiri dari 3 halaman
yang disisipkan pada bagian Metropolis. Hingga kini detEksi Jawa Pos aktif
mengadakan event seperti DetEksi Party (6 kali), DetEksi Basketball
League, dan Mading Championship. Halaman ini kini telah menjadi bacaan
wajib bagi remaja di Surabaya. Seksi ini semua crew-nya masih berstatus
mahasiswa, mulai dari reporter, editor, hingga fotografer.
5 . 1 . 2 . Jawa
Pos edisi luar Surabaya
5 . 1 . 2 . 1 . Kawasan
Jawa Timur dan Bali
Hal yang membedakan Jawa Pos edisi Surabaya dan
luar Surabaya adalah seksi "Metropolis" diganti dengan seksi yang
lebih regional, dengan sebutan "Radar". Seksi "Radar"
berisi berita-berita lokal yang lebih banyak. Rubrik-rubrik Metropolis (seperti
di Jawa Pos edisi Surabaya) sebagian masih dipertahankan. Seksi Jawa Pos utama
dan Seksi Olahraga sama persis dengan edisi Surabaya.
Saat ini Jawa Pos memiliki 15 "Radar",
yang masing-masing memiliki redaksi sendiri di kotanya yakni:
- Radar Banyuwangi (Banyuwangi), beredar di Banyuwangi
dan Situbondo.
- Radar Jember (Jember), beredar di Jember
dan Lumajang.
- Radar Bromo (Kota Pasuruan), beredar di Pasuruan
dan Probolinggo.
- Radar Malang (Kota Malang), beredar di Malang
dan Batu.
- Radar Mojokerto (Kota Mojokerto), beredar di Mojokerto
dan Jombang.
- Radar Kediri (Kota Kediri), beredar di Kediri
dan Nganjuk.
- Radar Tulungagung (Tulungagung), beredar di Tulungagung,
Trenggalek,
dan Blitar.
- Radar Bojonegoro (Bojonegoro), beredar di Bojonegoro,
Tuban,
Lamongan,
dan Blora.
- Radar Madiun (Kota Madiun), beredar di Madiun,
Ngawi,
Magetan,
Ponorogo,
dan Pacitan.
- Radar Madura (Bangkalan), beredar di Pulau
Madura.
- Radar Bali (Bali), beredar di Denpasar
Bali.
Redaksi "Radar"-"Radar" ini berada di sejumlah kota.
Isi berita "Radar" bersifat lokal, dan memuat iklan yang juga
bersifat lokal, serta seksi olahraga lokal.
5 . 1 . 2 . 2 . Kawasan
Jawa Tengah dan DIY
Jawa Pos edisi Jawa Tengah/DIY sedikit berbeda
dengan edisi Jawa Timur. Meski headline
dan sebagian besar isi beritanya adalah sama, Jawa Pos edisi Jawa Tengah/DIY
berisi rubrik tambahan yang bersifat lokal seperti rubrik Ekonomi Bisnis, di Jawa
Tengah, serta tidak termasuk iklan baris yang mana hanya beredar di Jawa Timur.
Jawa Pos di Jawa Tengah dan DIY juga terdiri atas sejumlah
"Radar", yakni:
- Radar Semarang (Kota Semarang), beredar di Semarang,
Salatiga,
Demak,
Kendal,
Batang,
dan Pekalongan.
- Radar Solo (Kota Surakarta), beredar di eks Karesidenan
Surakarta (Surakarta, Boyolali,
Klaten,
Sukoharjo,
Karanganyar,
Sragen,
dan Wonogiri).
- Radar Kudus (Kudus), beredar di Kudus,
Pati,
Jepara,
Grobogan,
Rembang,
dan Blora.
- Radar Jogja (Kota Yogyakarta), beredar di Provinsi DIY,
Magelang,
Temanggung,
dan Wonosobo.
5 . 2 . Grup Jawa Pos
Selain sisipan "Radar" yang terbit
menyatu dengan Jawa Pos, Jawa Pos juga memiliki puluhan surat kabar di daerah
yang berada dalam naungan bendera "Jawa Pos Grup". Seluruh media ini
merupakan bagian dari Jawa Pos News Network, dimana beritanya dapat
diakses oleh seluruh media Jawa Pos Grup lainnya.
6 . Pangsa Pasar Perusahaan
Target market Jawa Pos adalah kalangan menengah
keatas. Opsi ini dipilih karena Jawa Pos menyadari mayoritas kalangan di
Indonesia dan ingin merangkul semua kalangan serta menjadi koran nomor satu di
Indonesia yang berasal dari dan memahami daerah.
Basis pemasaran terkuat saat ini jelas dipegang
oleh Jawa Timur sebagai asal mula Jawa Pos sendiri, disusul oleh Kalimantan, Sulawesi,
NTB, NTT hingga Papua dengan orientasi menengah keatas yang telah disebutkan
sebelumnya.
7 . Strategi, Ekspansi dan
Pengembangan Produk
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa Jawa Pos
mengembangkan JPNN atau Jawa Pos News Network, terbesar di Indonesia merupakan
salah satu jaringan surat kabar memiliki lebih dari 80 koran, tabloid, dan
majalah, serta 40 jaringan percetakan di seluruh Indonesia.
JPNN sangat berperan dan makin mempermudah akses seluruh media Jawa Pos Group.
Untuk meningkatkan kualitas layanan pembaca Jawa
Pos melakukan cetak jarak jauh (SCJJ) di Bali, Banyuwangi, Nganjuk, Solo,
Jakarta, Balikpapan, Banjarmasin dan saat ini sedang dipersiapkan beberapa kota
lain di Indonesia.
Surat Kabar
Daerah
Sumatera
- Riau Pos (Pekanbaru)
- Pekanbaru Pos (Pekanbaru)
- Dumai Pos (Dumai)
- Sumut
Pos (Medan)
- Metro Siantar (Siantar)
- Pos Metro Medan (Medan)
- Padang Ekspres (Padang)
- Pos Metro Padang (Padang)
- Batam Pos (Batam)
- Pos Metro Batam (Batam)
- Sumatera Ekspres
(Palembang)
- Palembang Pos (Palembang)
- Radar Palembang (Palembang)
- Jambi Independent (Jambi)
- Jambi
Ekspres (Jambi)
- Pos Metro Jambi (Jambi)
- Linggau
Pos (Lubuk Linggau)
- Bangka Belitung Pos
(Pangkalpinang)
- Rakyat Bengkulu (Bengkulu)
- Radar Lampung (Lampung)
- Rakyat Lampung (Lampung)
- Rakyat Aceh (Banda Aceh)
Jakarta
Banten dan Jawa Barat
- Harian Banten (Banten)
- Satelit News (Banten)
- Radar
Bandung (Bandung)
- Radar Bogor (Bogor)
- Radar
Cirebon (Cirebon)
- Radar Karawang (Karawang)
- Radar Tasik (Tasikmalaya)
Jawa Tengah dan DIY
- Meteor
(Semarang)
- Radar
Tegal (Tegal)
- Radar Banyumas (Purwokerto)
Jawa Timur
- Radar
Surabaya (Surabaya)
- Malang Pos (Malang)
- Memorandum
(Surabaya)
- Rek Ayo Rek (Surabaya)
Bali dan Nusa Tenggara
- Lombok Post (Mataram)
- Timor Ekspres (Kupang)
Kalimantan
- Pontianak Pos (Pontianak)
- Harian Equator (Pontianak)
- Kapuas Pos (Kapuas)
- Metro Pontianak
(Pontianak)
- Kalteng Pos (Palangkaraya)
- Radar Banjarmasin
(Banjarmasin)
- Samarinda Pos (Samarinda)
- Kaltim Post (Balikpapan)
- Post Metro Balikpapan
(Balikpapan)
- Radar Tarakan (Tarakan)
- Radar Sampit (Sampit)
Sulawesi
- Fajar
(Makassar)
- Berita Kota Makassar
(Makassar)
- Pare Pos (Pare Pare)
- Palopo Pos (Palopo)
- Radar Sulbar (Sulawesi
Barat)
- Ujungpandang Ekspres
(Makkasar)
- Kendari Pos (Kendari)
- Kendari Ekspres (Kendari)
- Radar Sulteng (Palu)
- Manado Post (Manado)
- Posko (Manado)
- Tribun Sulut (Manado)
Maluku
- Ambon Ekspres (Maluku)
- Malut Pos (Ternate)
- Gorontalo Pos (Gorontalo)
Papua
- Cendrawasih Pos (Jayapura)
- Radar Timika (Timika)
- Radar Sorong (Sorong)
Ekspansi
Tabloid
·
Tabloid nyata
·
Tabloid posmo
·
Tabloid
cantiq
·
Tabloid
bunda
·
Tabloid koki
·
Tabloid
tunas
·
Tabloid
modis
·
Tabloid
hikmah
·
Tabloid
Nurani
Nama tabloid nurani. motto, bacaan keluarga muslim,
penerbit pt Nurani Media Teduh, kedudukan di surabaya, mulai terbit 3 November
2000/1 ramadhan 1420 H, terbit tiap hari kamis, mingguan' 40 halaman dengan
komposisi 50 colour dan 50 hitam putih. visi Nurani"' kebenaran sejati ada
pada hati nurani, namun tak semua manusia mampu berbuat dan bersikap sesuai
hati nurani. adalah tugas nurani untuk mengasah kepekaan hati nurani semua
pembacanya, agar bisa melihat mendengar dan merasakan segala sesuatu yang telah
terjadi. misi nurani : mendidik masyarakat agar berfikir modern dan
islami. memotivasi masyarakat agar giat memihka pada kebenaran. Lihat website
resminya, www.tabloidnurani.com
Majalah
- Majalah Mentari (Surabaya)
- Majalah Liberty (Surabaya)
Stasiun televisi
- JTV (Surabaya)
- Batam TV (Batam)
- Riau TV (Pekanbaru)
- FMTV (Makassar)
- PTV (Palembang)
- Padjadjaran TV (Bandung)
8 . Inovasi Terhadap Kompetitor
Di samping koran-koran berbahasa indonesia, sejak tahun 2001 Jawa Pos Group
juga menerbitkan koran berbahasa mandarin yaitu Guo Ji Ri Bao.
Ini merupakan kerja sama dengan Mr. Ted Siong, penerbit koran berbahasa
mandarin di Los Angeles.
Reformasi Politik di Indonesia 1998 membuat
pemerintah membuat lebih banyak larangan dan memperketat undang-undang untuk
menjadi sebuah persyaratan untuk diterima. Sebagai contoh, surat kabar dengan
bahasa mandarin boleh diterima. Lalu dalam waktu singkat, banyak koran berbahasa
mandarin menjamur bak di musim hujan. Dalam waktu kurang dari tiga tahun, lebih
dari 15 koran bahasa mandarin diterbitkan di Indonesia. Mr. Ted Siong, adalah
salah satu pionirnya, dia adalah publisher Gou Ji Ri Bao di USA dimana mereka
membutuhkan sebuah joint venture di Jawa Pos Group untuk mengembangtkan koran
di Indonesia. Akhirnya Guo Ji Ri Bao Indonesia menjadi sangat tangguh karena
hasil kerja sama dengan Wen Wei Po Hongkong dan Ren Mi Ri Bao Beijing. Saat
dimana banyak koran mandarin melemah dan bagkrut, Guo Ji Ri Bao Inonesia
menjadi makin kuat, berkembang pesat, dan sekarang menjadi slaah satu yang
terbesar di Indonesia. Dari Guo ji Ri Bao, 4 koran mandari lahir di 4 kota
besar Indonesia yaitu :
·
Si Shui Chen
Bao di Surabaya,
·
Mei Lain Chen
Bao di Medan
·
Gun Tian Ri
Bao di Pontianak,
·
Shou Tou Zhao
Gan di Jakarta.
Dibawah naungan Wen Wei Bao Hongkong, Guo Ji Ri
Bao Indonesia saat ini menyelesaikan perusahaan Publishing besarnya sendiri,
yang diharapkan mampu memberikan dukungan untuk Jawa Pos Group di masa
mendatang.
Saat ini pun, Jawa pos mulai diminati warga
Indonesia yang tinggal di Malaysia dan Arab Saudi. Bagi pembaca luar negri
lainnya, biasanya dapat mengakses lewat situ resmi Jawa Pos.
9 . Quality Insurance dan
Sertifikasi Perusahaan
Dalam situasi krisis ekonomi yang dimulai tahun
1997, Jawa Pos terus berkembang, bahkan menyabet banyak penghargaan. Salah
satunmya adalah The Best Customer Satisfaction, The Best Brand.
Saat ini, Jawa Pos memiliki seratus wartawan lebih
yang ditampatkan di berbagai kota penting di dalam dan luar negri. Jawa Pos
pernah menempatkan di Frankfurt, London, Roma, Hongkong, Washington, Sao Paulo
dan Belgrade. Karena pertimbangan efesiensi, kini penempatan wartawan di luar
negri sangat dipertimbangkan, terutama jika ada acara-acara khusus.
Tak Hanya itu, saat ini Jawa Pos pun mengadakan
even pemberian penghargaan yang dihelat saat-saat penting. Sejak Orde Baru,
Jawa Pos selalu berjuang untuk kebutuhan otonomi daerah dengan harapan
Indonesia dapat meminimalkan sentralisasi. Jawa Pos memberikan kesempatan
seluas-luasnya untuk menyambut Otonomi Daerah 2000 dengan membangun institut
Pro-Otonomi. Institut ini harus mengevaluasi proses otoomi di daerah, menyusun
peringkat dari progres daerah, dan memberikan penghargaan pada yang terbaik.
Saat ini Jawa Pos berkedudukan di
Graha Pena di wilayah Kota Surabaya yang memiliki segala yang dibutuhkan oleh
sebuah koran daerah yang menasional. Selain itu, Surabaya juga merupakan kota
kedua terbesar di Indonesia dan nomor satu di Indonesia bagian timur. Kota
Pahlawan ini pun semakin berkembang pesat dan semakin padat penduduknya, tidak
lagi dikelilingi hutan belantara, tetapi telah berubah dan berkembang menjadi
kota yang besar dengan industri sebagai sandaran utamanya. Ibukota Jawa Timur
ini pulalah adalah cikal bakal Jawa Pos sejak awal dan yang akhirnya berkembang
saat ini.
Berada di jantung kota Surabaya yang sangat
strategis karena dekat dengan berbagai pusat kegiatan masyarakat, bersebelahan area
mahasiswa yang diwakili Universitas Bhayangkara dan berseberangan dengan mantan
alamater Dahlan Iskan sendiri, IAIN Sunan Ampel Surabaya. Tidak jauh dari
Polwil Jatim dan GIANT Hypermarket sehingga makin memudahkan segala urusan
internal maupun eksternal yang ada di dalamnya.
Dari gedung Graha Pena di Jalan A.Yani 88 Surabaya inilah, grup Jawa Pos
dikendalikan. Gedung dengan 21 tingkat ini selesai dibangun tahun 1997, tepat
saat krisis ekonomi melanda Indonesia dan karena itu menjadi salah satu simbol
keberhasilan Jawa Pos melewati masa sulitnya.
Pada tahun 2002, berdiri pula Graha Pena Jakarta . Gedung berlantai 10 yang selesai
dibangun akhir tahun 2002 ini akan menjadi lambang ‘Jawa Pos mulai masuk ke
ibukota negara’ setelah berhasil membangun jaringan media cetak di hampir
seluruh daerah di Indonesia.
BIBLIOGRAFI
Hurek, Lambertus L., 21 Januari
2007, Kiat Menulis Enak ala Dahlan Iskan.17
Desember 2007
Jawa Pos Dotcom. 2007. The Former . http://www.jawapost.com.
15 Desember 2007
Jawa Pos Dotcom. 2007. Dahlan Iskan
. http://www.jawapost.com. 15 Desember 2007
Jawa Pos Dotcom. 2007. Sejarah . http://www.jawapost.com.
15 Desember 2007
Jawa Pos Dotcom. 2007. Jawa Pos . http://www.jawapost.com.
15 Desember 2007
Jawa Pos, PT. 2005. “Saya Pilih Jawa Pos Saja!”. Surabaya : PT Jawa Pos.
Wikipedia. 2007. Jawa Pos. http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Pos.
12 Desember 2007
Wikipedia. 2007. Dahlan Iskan . http://id.wikipedia.org/wiki/Dahlan_Iskan.
12 Desember 2007
0 komentar:
Posting Komentar