Pages

Senin, 03 November 2014

Tugas Komunikasi Bisnis : Hubungan Kepuasan Konsumen dengan Loyalitas Terhadap Perusahaan


Abstrak
Saat ini perusahaan dituntut menggunakan strategi bersaing yang tepat untuk memenangkan persaingan bisnis. Salah satunya  dengan  memiliki keunggulan strategi pemasaran.  Kunci sukses  meningkatkan  pemasaran  produk  atau jasa adalah dengan mengutamakan kepuasan konsumen. Kepuasan dijadikan tantangan bagi perusahaan untuk menciptakan keloyalan yang berujung pada kesetiaan konsumen terhadap  perusahaan. Melihat pernyataan tersebut bagaimanakah hubungan antara kepuasan dengan loyalitas dan kesetiaan konsumen terhadap perusahaan.  Penelitian  ini  menggunakan  pendekatan  “ costumer expectation “ yang terdiri dari empat hal pokok, yakni : individual need, word of mouth, past experience,  dan  external communication. Selain itu  perusahaan  menerapkan lima tahapan  pemasaran di dalam pencapaian kepuasan konsumen, seperti Sense, Feel, Think, Act, dan Relate. Penelitian ini disebabkan karena pelanggan yang akhir –akhir ini sulit dipuaskan. Mereka lebih cerdas, sadar harga, lebih menuntut, kurang memaafkan dan didekati banyak produsen. Sehingga perusahaan harus berhati –hati dalam memilih tujuan strategi. kepuasan konsumen diharapkan akan berdampak pada peningkatan laba perusahaan dan loyalitas konsumen yang tinggi.

Kata Kunci : Kepuasan, Loyalitas


1.     Pendahuluan

Perusahaan masa kini sedang mengalami persaingan terberat yang pernah mereka hadapi. Munculnya perusahaan-perusahaan baru menghendaki sebuah perusahaan memiliki keunggulan strategi tertentu. Mereka berlomba-lomba mencari cara untuk mandapatkan laba sebesar-besarnya. Strategi perusahaan yang paling penting peranannya untuk menarik banyak pelanggan adalah strategi pemasaran yang tepat.. Seberapa bagus sebuah produk atau jasa tidak akan ada pembelinya jika tidak ada pemasaran. Salah satu strateginya adalah dengan mengutamakan kepuasan konsumen. Dengan kata lain kepuasan pelanggan merupakan sasaran sekaligus alat pemasaran bagi produsen  dalam memenangkan persaingan pasar ( Kotler  2000: 40 ).

Menurut Kotler ( 2000: 42 ), kepuasan pembeli merupakan fungsi dari pandangan terhadap kinerja produk dan harapan pembeli. Karena menyadari bahwa kepuasan     yang tinggi mendorong kesetiaan pelanggan yang tinggi. Sama halnya dengan  Kotler dan Amstrong ( 2001: 38 ). Menurut mereka, pemasaran memiliki peranan penting dalam perusahaan. Namun pemasaran tidak hanya sekedar penjualan atau periklanan, tetapi pemasaran memadukan berbagai berbagai aktivitas riset pasar, pengembangan produk, distribusi, penetapan harga, periklanan, penjualan, personal, dll yang dirancang untukmerasakan, melayani, dan memuaskan kebutuhan konsumen sekaligus mewujudkan tujuan perusahaan.

Untuk itu perlu diketahui perusahaan bahwa salah satu dari nilai utama yang diharapkan oleh pelanggan dari pemasok adalah mutu produk dan jasa yang tinggi. Meningkatkan kualitas produk dan pelayanan sebagai prioritas utama. Hal ini dikarenakan pelanggan yang sekarang ini sulit dipuaskan. Mereka lebih cerdas, sadar harga, lebih menuntut, kurang memaafkan, dan didekati oleh banyak produsen.

Kepuasan konsumen merupakan salah satu strategi pemasaran yang terpenting dalam berbisnis.Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk membahas hubungan antara kepuasan dengan loyalitas konsumen. Adapun kerangka berpikir dari studi ini sebagai berikut : Bagian kedua akan menjelaskan mengenai landasan teori. Sedangkan bagian ketiga akan membahas mengenai penelusuran teori. Selanjutnya bagian keempat akan mendiskusikan hubungan antara kepuasan dengan loyalitas konsumen. Dan kesimpulan akan disajikan pada bagian akhir studi ini.

2.     Dasar - dasar penelitian

2.1  Definisi Pemasaran
Menurut Kotler ( 2002: 9 ), pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mandapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Tujuannya untuk mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan.
Menurut E. Jerome MC dkk ( 1993: 8 ), pemasaran berarti sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh organisasi dan sekaligus merupakan proses social, lebih dari sekedar menjual dan mengiklankan, pemasaran mendorong perbaikan produk dan memberi kesempatan kepada pelanggan untuk memilih. Dengan kata lain pemasaran ada pada tingkat mikro dan makro. Pemasaran mikro adalah sejumlah kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi sedangkan pemasaran makro adalah proses sosial yang mengarahkan arus ekonomi barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, tidak memerlukan biaya yang besar, dikaitkan dengan tujuan perekonomian yang berorientasi pada kepuasan konsumen.
2.2  Definisi Kepuasan Konsumen
Kepuasan pelanggan ( satisfaction ) berasal dari bahasa latin “ satis “ yang    artinya cukup baik, memadai dan “ faction ” yang artinya membuat secara sederhana. Sehingga kepuasan dapat diartikan sebagai membuat secara memadai.
Ø    Menurut Kotler ( 2002: 42 )
Kepuasan pelanggan : Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja membandingkan antara persepsi kesannya terhadap kinerja ( hasil ) suatu produk dan harapannya.
Ø    Menurut Women ( 2001 )
Kepuasan pelanggan : Keseluruhan sikap yang ditunjukkan konsumen atas barang atau jasa setelah mereka memperoleh dan menggunakannya. Ini merupakan evaluatif paska pemilihan yang disebabkan oleh seleksi pembelian khusus dan pengalaman manggunakan atau mengkonsumsi barang atau jasa tersebut.
Ø    Menurut Yamit ( 2004: 78 )
Kepuasan konsumen : Evaluasi purna beli atau hasil evaluasi setelah membandingkan apa yang dirasakannya dengan harapan.

3.     Penelusuran Teori

Kepuasan merupakan fungsi dari  persepsi  atas  kinerja  dan  harapan. Jika kinerja memenuhi harapan maka pelangggan akan puas, begitu pula sebaliknya jika kinerja tidak memenuhi harapan maka ketidakpuasan yang terjadi ( Kotler 2002: 42 ). Harapan – harapan tersebut dikenal dengan istilah “ costumer expectation “ yang terdiri dari empat hal pokok, yakni : individual need, word of mouth, past experience, dan external communication.

Individual Need
Kebutuhan individual ini menjadi factor yang penting untuk diperhatikan oleh seorang produsen. Semakin tinggi kebutuhan individu maka ekspektasimya semakin tinggi pula. Oleh karena itu, jika kebutuhan individu sesuai dengan produk atau jasa yang ditawarkan maka konsumen akan merasa puas.

Word of mouth
Pelangggan bisa mempunyai harapan tertentu karena cerita orang lain. Cerita orang lain dianggap sebagai referensi. Kalau seseorang merasa puas dengan sebuah produk atau jasa maka sangat mungkin dia akan bercerita kepada orang lain.

Past Experience
Konsumen yang sudah mempunyai pengalaman baik di masa lalu akan berharap mendapatkan hal yang minimal sama dengan masa yang dulu. Kepuasan yang dulu akan menjadi standar bagi produk atau jasa berikutnya. Sehingga  konsumen yang memiliki pangalaman yang baik secara terus - menerus akan menjadi loyal dan setia kapada perusahaan.

External Communication
Komunikasi eksternal merupakan usaha sebuah perusahaan untuk berjanji sesuatu pada pelanggan dalam rangka menarik pelanggan. Sehingga konsumen mempunyai harapan dari pernyataan komitmen perusahaan tersebut. Jika harapan sesuai dengan komitmen maka konsumen akan puas.

Menurut Bernd Schmitt, ada lima tahapan Experiential Marketing yang menjadikan kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen:
·         Sense
Menyatakan bahwa panca indera merupakan pintu masuk ke seorang manusaia harus dirangsang secara benae. Kelima indera yang dirangsang ini diharapkan bias membawa masuk suatu pesan yang solid dan terintegrasi. Misalnya jika konsumen masuk ke dalam sebuah supermarket yang bagus, mata, telinga, dan hidung konsumen dirangsang. Mata melihat suatu penataan yang bagus. Telinga mendengar alunan musik yang enak. Dan kadang - kadang hidung mencium aroma makanan yang harum.
·         Feel
Setelah panca indera yang dirangsang,maka diharapkan konsumen mendapatkan feel good . Di dalam mengelola perasaan ini, ada dua hal yang mesti diperhatikan, yaitu mood dan emotion. Seorang experiential marketer yang berhasil bias membuat mood dan emotion si pelanggan sama dengan apa yang diinginkannya.
·         Think
Menyatakan bahwa feeling yang bagus akan membuat pelanggan mampu berpikiran positif.
·         Act
Gabungan dari ketiga faktor tersebut akan menghasilkan sebuah memorable experience dan memberikan pengaruh konsumen dalam bertindak.
·         Relate
Faktor terakhir yang terpenting ini adalah membuat konsumen bangga dan puas setelah menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.

 4. Hubungan antara kepuasan konsumen dangan loyalitas

Berdasarkan dari definisi pemasaran, kepuasan konsumen, dan pendekatan teori, maka kepuasan konsumen mempunyai hubungan yang positif terhadap loyalitas.Dengan kata lain semakin tinggi kepuasan konsumen maka akan semakin tinggi pula loyalitas konsumen.

Seperti halnya pendapat Kotler ( 2002: 42 ), kepuasan yang tinggi  atau kesenangan yang tinggi menciptakan kelekatan emosional terhadap produk atau jasa tertentu, bukan hanya kesukaan rasional. Hasilnya adalah keloyalan pelanggan yang tinggi.           

5.     Kesimpulan
a)      Dengan menggunakan teori “costumer expectation”, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, komitmen, dan kepercayaan konsumen serta dapat meningkatkan laba perusahaan secara signifikan.
b)      Terdapat hubungan yang positif antara harapan dengan kepuasan konsumen.
c)      Kepuasan mempunyai pengaruh terhadap loyalitas apabila disertai komitmen dan kepercayaan.
d)     Komitmen perusahaan mempunyai pengaruh positif terhadap loyalitas
e)      Kepercayaan konsumen mempunyai penaruh positif terhadap loyalitas
f)       Kualitas produk dan jasa mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan
  
Refrensi

MC,  Jerome. 1993. Dasar – Dasar Pemasaran. Ed Bhs Ind. Jakarta: Erlangga.

Winardi. 1981. Manajemen Pemasaran. Bandung: CV Sinar Baru.

Kartajaya, Hermawan. Hermawan Kartajaya On Marketing.: editor, Yuswohadi dkk, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

JEB’S, Vol. 7 No. 2 Januari 2007. Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Merek Keramik Platinum di Surabaya, Prasetyohadi. Fakultas Ekonomi Putra Bangsa Surabaya.

Jurnal Ekonomi Perusahaan, Vol 2 No. 1 Maret 2004. Kesetiaan Pasien Sebagai Pelanggan Rumah Sakit Swasta, Henry Eryanto. STIE IBII.

Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Agustus – Desember 2001. Faktor – Faktor yang Dipertimbangkan Konsumen dalam Memilih Rumah Sakit Umum di Kota Padang, Ratni Prima Lita. Fakultas Ekonomi Universitas Andalas.

Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen, Vol 2 No. 3 September 2002. Hubungan Antara Sikap Terhadap Bukti Fisik, Proses, dan Karyawan Dengan Kualitas Keterhubungan, Serta Perannya dalam Menimbulkan Niat Ulang Membeli dan Loyalitas. Zulganef. Universitas Negeri Widyatama Bandung.

Nuryakin, C. & Warjiyo, P., ‘Perilaku Penawaran Kredit Bank di Indonesia: Kasus Pasar Oligopoli periode Januari 2001 – Juli 2005’, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan 2006, Working paper n. 2: 2-5

JEB’S, Vol. 7 No. 2 Januari 2007.Kepuasan

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogroll

Ini adalah aneka tugas kuliah yang saya kerjakan dan saya dapatkan saat kuliah Manajemen tahun 2006 hingga lulus. Hampir sepuluh tahun yang lalu. Koreksilah dahulu, cocokkan dulu dengan bahasannya dan jangan asal kopi-paste, karena bisa saja edisi bukunya berbeda sehingga soal-soalnya berbeda dan akhirnya jawabannya juga berbeda. Adanya gini, jangan minta lebih. Kalau mau perfect ya kerjakan sendiri. Tugas-tugas saya ini hanya sebagai penunjang yang fungsinya supporting, bukan sebagai tulang punggungnya. Gunakan dengan bijak, semoga bermanfaat.

About