Pages

Kamis, 20 November 2014

TUGAS AKHIR SEMESTER KOMUNIKASI BISNIS : Pengaruh Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Perkembangan Perusahaan Kecil dan Menengah

Abstrak

          Makalah ini membahas tentang efektifitas model manajemen sumber daya manusia di perusahaan kecil dan menengah, juga kaitannya dengan proses menghadapi era globalisasi. Bagaimana prosedur sumber daya manusia dalam suatu manajemen di perusahaan kecil dan menengah itu berjalan, apa perbedaannya dengan perusahaan-perusahaan berskala besar, hal-hal tersebut juga di bahas disini. Bagaimana konflik di perusahaan kecil dapat timbul juga akan dibahas disini.

Kata kunci :  manajemen, ukm, sumber daya manusia
           
1.         Pendahuluan

Era globalisasi ada didepan mata. Indonesia sebentar lagi akan didatangi perusahaan-perusahaan asing yang besar dan sangat banyak, apakah sumber daya manusia Indonesia sudah mampu untuk mengimbangi perkembangan era globalisasi nantinya, itu tergantung dari bagaimana tiap-tiap dari mereka dibina oleh waktu dan pengalaman. Tentunya bagaimana mereka dibina nantinya akan berdampak besar bagi berkembangnya kualitas mereka sebagai sumber daya manusia.

Ekonomi Indonesia sebagian besar dipegang oleh usaha-usaha berskala kecil. Hal tersebut dapat disimpulkan dari perkembangan ekonomi makro di Indonesia yang terdiri dari kegiatan-kegiatan perusahaan-perusahaan berskala kecil yang jauh lebih banyak daripada perusahaan raksasa dan multinasional. Ini sangat menarik untuk diangkat karena perusahaan-perusahaan kecil inilah yang nantinya harus bertahan di era globalisasi. Bagaimana manajemen sumber daya manusia di tiap-tiap perusahaan tersebut berjalan, bagaimana manusia-manusia-nya terdidik oleh pengalaman, dan terbentuk untuk menjadi lebih maju. Tentunya keberhasilan mereka nantinya di era globalisasi, tergantung dari bagaimana sistem mereka berjalan, bagaimana mereka menjalankan manajemen-manajemen dalam departemen yang mereka miliki secara maksimal. Pembelajaran tentang siklus hidup dan pertumbuhan mengindikasikan bahwa kemampuan manajerial internal merupakan faktor yang sangat signifikan dalam pertumbuhan suatu perusahaan.

            Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu departemen yang memegang peranan di dalam suatu perusahaan. Bagaimana tenaga kerja dikembangkan hingga potensi mereka tergali dan kerja mereka menjadi maksimal di dalam perusahaan. Pada bagian berikutnya akan di paparkan bagaimana manajemen sumber daya dalam suatu perusahaan itu berkerja secara efektif, dan kaitannya dengan karakteristik-karakteristik manajemen sumber daya yang berada di perusahaan-perusahaan kecil. Akan dipaparkan bagaimana suatu manajemen sumber daya manusia pada perusahaan kecil memiliki strategi pengembangan yang berbeda dengan perusahaan berskala besar, dan bagaimana suatu  perusahaan menghadapi konflik pesaing dan kunci perusahaan tersebut dalam mengatasinya. Pada bagian akhir akan disajikan kesimpulan dari makalah secara keseluruhan.

2.         Konsep pengembangan sumber daya manusia
           
            Bila membahas tentang konsep pengembangan sumber daya manusia, Steward dan McGoldrick (1996) berpendapat bahwa tidak ada pandangan yang sepenuhnya benar terhadap konstitusi sebuah pengembangan sumber daya alam. Menurut mereka konstitusi tersebut mengandung tidak hanya unsur strategi melainkan juga penerapan, mereka juga berpendapat bahwa pengembangan sumber daya manusia itu implisit dalam proses pengaturan dan pengawasan, pengembangan sumber daya manusia juga mengacu pada kepemimpinan, kebudayaan, pengalaman berorganisasi, pertumbuhan, dan perubahan.

            Pernyataan diatas menurut Hill dan Steward (2000), memberikan pandangan bahwa pengembangan sumber daya manusia di perusahaan berskala kecil tidak efektif. Tetapi bila memberikan dimensi yang lain seperti ketidak pastian yang datang dari lingkungan eksternal perusahaan kepada perusahaan tersebut, kita bisa mengubah sedikit pandangan diatas.

3.         Praktek personal manajemen yang efektif

Praktek personal manajemen yang efektif ialah salah satu kebutuhan bisnis kecil untuk berkembang dan tumbuh seiring dengan meluasnya bisnis. Mayoritas bisnis yang cepat berkembang di Amerika Serikat kini merekrut kurang dari 100 orang, penelitian tentang personil lapangan yang kini di adakan masih terfokus di bisnis yang lebih besar dimana pekerjanya mecapai lebih dari 100 orang. Pekerja-pekerja tersebut adalah orang yang bekerja menurut spesialisasinya secara penuh.(Hornsby and Kuratko, 1990)

            Survey yang di lakukan oleh Hess (1987) memperlihatkan bahwa pelaku bisnis berskala kecil menilai manajemen sebagai hal sekunder. Ini dapat dibuktikan secara konkrit dengan adanya studi tentang fungsi personalia di perusahaan yang menemukan bahwa area yang mencakup akuntansi, keuangan, produksi, dan marketing memegang peranan yang lebih penting dari pada manajemen perusahaan itu sendiri.

Studi Amba-Rao dan Pendse (1985) tentang pengaturan organisasi dari 78 perusahaan kecil yang memiliki rentang pekerja dari 25 orang pekerja hingga 300 orang pekerja, menemukan bahwa sebagian besar dari perusahaan tersebut kurang dalam pendekatan rasional dan sistematis dalam mengatur kerja perusahaan mereka. Studi ini juga menemukan bahwa tipikal pelaku bisnis berskala kecil yang memiliki pegawai hingga 50 orang, memegang sendiri bagian pesonalia perusahaan mereka. Hal ini mengindikasikan bahwa salah satu fungsi penting yang ada pada perusahaan di pegang oleh pemiliknya. Selain itu juga menunjukkan bahwa pemilik sangat tertekan dalam menghadapi situasi diluar jangkauan para personelnya. Ini menunjukkan dibutuhkannya saling pengertian yang lebih antar para karyawan apabila perusahaan ingin mengembangkan manajemen sumber daya  di perusahaan kecil.

4.         Resource Poverty

“Usaha kecil menciptakan kondisi khusus yang bisa dikategorikan sebagai apa yang disebut dengan resource poverty, yang memisahkan mereka dari bagian yang besar dalam lingkungan bisnis, dan membutuhkan pendekatan manajemen yang berbeda. Resource poverty terjadi karena berbagai kondisi yang unik pada perusahaan-perusahaan kecil.”

            Kondisi diatas menyebabkan prosedur perekrutan dan seleksi digunakan lebih sering dari pada prosedur-prosedur yang lain. Prosedur seperti ini telah digunakan di dalam organisasi sejak lama, sesuai dengan kebutuhan untuk menjalankan usaha. Lebih jelasnya lagi, pekerjaan tersebut sangat penting, karena ditujukan untuk mencari alasan kenapa perusahaan merekrut seseorang, dan menempatkannya di tempat yang paling tepat.

UKM memiliki sumber daya atau kecenderungan untuk mengimplementasikan strategi human resource dalam satu bagian. Strategi tersebut telah berkembang akibat pandangan yang berbeda dari perusahaan yang berskala besar. Ada beberapa data bahwa manajer sering kali mencoba untuk lebih mengacu pada desentralisasi sehingga memberikan pekerja tanggung jawab yang lebih besar. Sangat jelas bahwa mereka khawatir tentang pengelolaan secara selaras dalam usaha mereka menuju sukses. Survey oleh Gatewood dan Field (1987) menemukan bahwa dari 100 pemilik usaha kecil, sebagian besar tidak waspada terhadap masalah-masalah pribadi yang ada di perusahaan mereka. Hal ini perlu disikapi karena nantinya masalah-masalah yang kian timbul tentunya akan menghambat jalannya perusahaan dalam proses berkembang.

5.         Small Firm Research Unit

Banyak literatur yang jelas mengenai praktek manajemen sumber daya manusia di perusahaan-perusahaan berskala besar. Tetapi, hanya sebagian kecil literatur yang dapat membantu manajer di perusahaan berskala kecil. SRFU (Small Firm Research Unit) dibentuk dalam rangka memberikan jawaban dan solusi yang tepat untuk masalah diatas. Macmahon dan Murphy (1999) menjelaskan bahwa walaupun proyek secara umum mencakup area yang luas seperti marketing, keuangan, pengembangan produk dan teknologi informasi, hasil yang dipresentasikan disini menjelaskan penelitian tentang perilaku owner-manajer, dan human resource sebagai fasilitator yang cenderung tumbuh dan berkembang.

“Keinginan pemilik usaha untuk memegang kontrol seringkali menjadi halangan bagi perusahaan tersebut untuk tumbuh. Dalam hal ini, pemilik usaha ingin mengambil kembali kepemilikan usahanya, tetapi dengan tidak menjalankan penuh tanggung jawab dalam perusahaan tersebut. Ini memiliki efek jangka panjang, seiring tumbuhnya perusahaan, pemilik perusahaan akan menjadi terbebani oleh tugas, dan perusahaan akan cenderung mengarah ke kegagalan. Terkait dengan isu tersebut banyak pemilik usaha yang mendirikan usahanya hanya untuk mencapai gaya hidup tertentu. Ketika mereka mencapainya, maka pertumbuhan perusahaan tidak lagi akan dihiraukan, yang lainpun hanya akan membanggakan kemandirian mereka. Hal inilah yang dinamakan perilaku tidak rasional dalam bisnis.”

Selain perilaku pemilik perusahaan yang tidak rasional dalam menjalankan bisnisnya, kurangnya skill manajerial, ketakutan akan pesaing-pesaing yang baru muncul, dan ketidakmampuan dalam menghadapi konflik, menggambarkan bahwa pemilik perusahaan ialah kunci dalam kemampuan perusahaan bertahan hidup dan kemudian tumbuh berkembang.

6.         Pelatihan Manajemen

Pada umumnya perusahaan kecil sangat kurang mendalami keterampilan manajemen. Sangat kecil kemungkinan perusahaan berskala kecil memiliki pegawai yang berdedikasi penuh, atau staf pelatihan tersendiri. Di semua perusahaan, general manajer kebanyakan berkeinginan untuk memberikan pelatihan yang lebih jauh kepada personalia dan supervisor. Sebagian besar manajer tersebut merasa, bahwa mereka kekurangan wawasan terhadap apa saja yang menjadi kapabilitas sebuah manajemen, selain sumber daya manusia dan keuangan yang sudah sering disebutkan.

Tentunya efek dari pelatihan diatas akan membawa manajemen kepada tahap yang lebih maju. Pelatihan-pelatihan tersebut akan menjadikan setiap personel manajemen  individu yang lebih berkualitas, sehingga  dalam operasional manajemen nantinya akan mengalami perkembangan. Pelatihan yang ada sekarang telah membuktikan bahwa manajemen tidak hanya mengurusi masalah keuangan, dan sumber daya manusia, pelatihan yang ada sekarang juga memberikan pengetahuan secara rohani, lebih kepada pendekatan moril sehingga tidak hanya membentuk manajemen perusahaan menjadi lebih baik, tetapi juga kepada manajemen diri individu itu sendiri. Hal ini juga telah terbukti memberikan hasil yang jauh diluar ekspektasi manajer. Kemampuan dalam mengendalikan jiwa menjadi salah satu topik yang wajib diberikan moderator dalam workshop-workshop tentang manajemen training.


7.         Kesimpulan

Makalah ini pada intinya mengacu pada apa yang dibutuhkan oleh pemilik usaha, nyatanya penilitian yang telah dilakukan memberikan hasil yang lebih rumit dibandingkan dengan apa yang sedang dilakukan oleh banyak pemilik usaha kecil saat ini. Seperti halnya di Eropa, usaha kecil menengah (UKM) sangat memegang perananan. Sebagian besar ekonomi makro dan mikro di Eropa terdiri dari mayoritas UKM, dan minoritas perusahaan berskala besar. Menyadari hal ini, UKM menyumbang potensi bahan riset manajemen yang sangat besar. Pengaruh operasional suatu manajemen bisa sangat dipengaruhi oleh bagaimana pemilik usaha, khususnya pada perusahaan kecil, memandang arah perusahaan tersebut kedepan, dimana ia akan meletakkan tonggak perusahaannya di lingkungan perekonomian tempat ia berdiam.

Posisi pemilik usaha pada perusahaan kecil dan menengah terbukti sangat penting dalam jalannya perusahaan, berbagai keputusan penting selalu dipegang oleh pemilik perusahaan. Walaupun pada akhirnya manajemen berjalan secara sentralisasi, keputusan yang riskan membuat manajer cenderung kepada desentralisasi, sehingga beban yang ditanggung oleh manajemen pada level rendah menjadi lebih besar. Hal ini perlu disadari oleh pemilik perusahaan karena akan sangat menghambat perusahaan untuk menjadi lebih maju, karena pengambilan keputusan akan lama sampai ke puncak manajemen. Tekait dengan isu diatas, berdampak pada penyeleksian personel yang akan ditempatkan di jajaran manajemen. Walaupun perusahaan kecil dan menengah umumnya menganggap hal ini sebagai hal yang sekunder, pada kenyataannya penyeleksian yang tepat akan berdampak besar pada kemajuan manajemen nantinya, sehingga pemilik usaha baiknya mulai mempertimbangkan untuk melakukan penyeleksian secara tepat.

Indonesia memiliki usaha kecil dan menengah yang tak terhitung jumlahnya, sayang sekali apabila sektor mikro di Indonesia ini dibiarkan terbengkalai. Pemerintah seyogyanya memberikan dukungan yang penuh terhadap usaha-usaha kecil yang sedang berkembang, karena bila tidak kita nantinya hanya akan menjadi korban dari era globalisasi, apabila dibiarkan lebih lanjut usaha-usaha kecil yang ada akan gulung tikar karena kalah bersaing dengan barang-barang luar negeri. Apakah pemerintah dapat tergerak bila mengetahui betapa pentingnya usaha-usaha mikro ini dalam kelangsungan ekonomi di Indonesia. Hal ini nantinya bisa dilihat dalam jangka waktu 5 sampai 10 tahun kedepan. Mengingat nampaknya kita tidak memiliki cukup waktu hingga pemerintah mulai memberikan perhatiannya terhadap industri-industri kecil dan menengah di negeri ini.

Referensi

Robbins, S.P. (1990), Teori Organisasi : Struktur, Desain, dan Aplikasi, Arcan, Jakarta.

Dessler, G. (2000), Manajemen Sumber Daya Manusia, Pearson Education International.

Hornsby, J.S., Kuratko, D.F. (1990), Human Resource Management in Small Business : Critical Issues for the 90’s, ABI/INFORM Global, pg. 9.

Rowden, Robert W. (2002), High Performance and Human Resource Characteristics of Successful Small Manufacturing and Processing Companies, Leadership & Organization Development Journal. Bradford. Vol.23, pg.79.

Hill, R., Stewart, J. (2000), Human Resource Development in Small Organizations, Journal of European Industrial Training. Bradford. Vol.24, pg. 105.

Cassell, C., Nadin, S., Gray, M., Clegg, C. (2002), Exploring Human Resource Management Practices in Small and Medium Sized Enterprises, Personnel Review. Farnborough. Vol.31, pg. 671.

Macmahon, J., Murphy, E. (1999), Management Effectiveness in Small Enterprises : Implication For HRD, Journal of European Industrial Training. Bradford. Vol.23,   pg. 25.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogroll

Ini adalah aneka tugas kuliah yang saya kerjakan dan saya dapatkan saat kuliah Manajemen tahun 2006 hingga lulus. Hampir sepuluh tahun yang lalu. Koreksilah dahulu, cocokkan dulu dengan bahasannya dan jangan asal kopi-paste, karena bisa saja edisi bukunya berbeda sehingga soal-soalnya berbeda dan akhirnya jawabannya juga berbeda. Adanya gini, jangan minta lebih. Kalau mau perfect ya kerjakan sendiri. Tugas-tugas saya ini hanya sebagai penunjang yang fungsinya supporting, bukan sebagai tulang punggungnya. Gunakan dengan bijak, semoga bermanfaat.

About