Pages

Senin, 22 September 2014

Resume Makroekonomi Samuelson : CHAPTER 5 (Ch. 21 English Ed.) dan CHAPTER 6 (Ch. 22 English Ed.)

Mengukur Aktivitas Ekonomi
CHAPTER 5 (Ch. 21 English Ed.)


Produk Domestik Bruto : Ukuran Performa Perekonomian
PDB atau GDP (Gross Domestic Product) adalah total nilai pasar dari barang jadi dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu negara selama satu tahun tertentu.
Ini merupakan angka yang anda dapatkan ketika kita menerapkan ukuran yang mengukur uang atas barang dan jasa. GDP merupakan pengukuran yang paling luas dari total output barang dan jasa suatu negara. Ini merupakan jumlah nilai dollar konsumsi (C), investasi bruto (I), pembelanjaan pemerintah atas barang dan jasa (G) dan ekspor netto (NX) yang dihasilkan suatu negara selama satu tahun tertentu. GDP digunakan untuk banyak tujuan, tetapi yang paling penting adalah mengukur keseluruhan performa suatu perekonomian.
Dalam simbol :
GDP = C + I + G + NX

Dua Ukuran Produk Nasional : Alur Barang dan Alur Penghasilan
Kita dapat mengukur GDP dengan dua cara ;
Ø  Pendekatan Alur Produk ( Pendekatan Produksi )
Dengan menghitung arus produk jadi, dapat dirumuskan dengan cara :
GDP = P1 + P2 + P3 + P4 + ... + P n
Ø  Pendekatan Penghasilan ( Pendekatan Pendapatan atau Biaya )
Dengan menghitung total biaya atau penghasilan dari input yang mneghasilkan output.
GDP = W + I + R + P
Laba adalah apa yang tersisa dari penjualan suatu produk setelah pembayaran biaya-biaya faktor lain.

Permasalahan “ Penghitungan Ganda ”
Suatu produk jadi adalah sesuatu yang dihasilkan dan dijual untuk konsumsi atau investasi. GDP tidak menyertakan barang antara atau barang setengah jadi yang merupakan barang-barang input yang digunakan untuk menghasilkan barang lain.

“ Nilai Tambah ” Pada Putaran Bagian Bawah
Nilai Tambah adalah selisih antara penjualan perusahaan dengan pembelian material dan jasa dari perusahaan lain.
Pendekatan nilai tambah :
Untuk menghidari penghitungan ganda, dengan berhati-hati kita harus memasukkan basrsng jadi saja dalam GDP dan tidak menyertakan barang-barang antara yang dipakai dalam pembuatan barang jadi.
Dengan mengukur nilai tambah pada masing-masing tahap, berhati-hati dalam mengurangi pengeluaran atas barang-barang antara yang dibeli dari perusahaan lain, pendekatan penghasilan putaran-putaran bagian bawah secara tepat menghindari semua perhitungan ganda dan mencatat upah, bunga, uang sewa, dan keuntungan persis hanya satu kali.

GDP Riil vs GDP Nominal
GDP Nominal
GDP Riil
Dihitung menggunakan harga yang berubah-ubah.
Dihitung menggunakan harga-harga yang konstan.

Ketika kita membagi GDP nominal dengan GDP Riil, kita mendapatkan Deflator GDP yang berlaku sebagai ukuran dari seluruh tingkat harga. Kita dapat menghitung GDP Riil dengan membagi GDP Nominal dengan Deflator GDP.

GDP Nominal (PQ) merupakan total nilai uang dan barang jadi dan jasa yang dihasilkan dalam satu tahun tertentu, dimana nilai-nilainya dinyatakan dalam harga-harga pasar setiap tahun.
GDP Riil (Q) menghilangkan perubahan-perubahan harga dari GDP nominal dan mneghitung GDP dengan harga-harga konstan. Deflator GDP tradisional (P) merupakan “harga GDP” dan ditetapkan sebagai berikut :
Q = GDP Riil = GDP Nominal = PQ
                          Deflator GDP       P
Untuk mengoreksi harga-harga relatif yang berubah dengan cepat, perhitungan nasional negara menggunakan timbangan rantai untuk menyusun GDP Riil dan indeks harga.
Produk Domestik Bruto adalah jumlah dari semua produk jadi. Bersama dengan barang-barang konsumsi dan jasa, kita juga juga harus memasukkan investasi bruto. Investasi netto sama dengan investasi bruto dikurangi depresiasi.
GNP merupakan total output yang dihasilkan dengan tanga kerja atau kapital yang dimiliki oleh oleh penduduk, dengan tenaga kerja dan kapital yang berlokasi dalam negara.
NDP sama dengan total output akhir yang dihasil di dalam suatu negara selama satu tahun, dimana output hanya meliputi investasi netto, atau investasi bruto dikurangi depresiasi :
NDP = GDP – Depresiasi
Indeks Harga dan Inflasi
Indeks harga merupakan suatu ukuran tingkat harga rata-rata. Inflasi merupakan kenaikan di dalam tingkat harga umum. Laju inflasi merupakan laju perubahan tingkat harga umum dan diiukur sebagai berikut :
Laju Inflasi :
Tingkat Harga (tahun t) – Tingkat Harga (tahun t-1) x 100
Tingkat Harga (Tahun t-1)
Suatu indeks harga merupakan rata-rata penimbangan harga dari sejumlah barang dan jasa. Yang terpenting dari indeks harga adalah Indeks Konsumen, deflator GDP, dan Indeks Harga Produsen.
Indeks Harga disusun dengan memberi bobot setiap harga menurut kepentingan ekonomi dan komoditas yang sedang dibicarakan.

The Producer Price Index (PPI)
Timbangan tetap yang digunakan untuk menghitung PPI adalah penjualan netto dari setiap komoditas. Karena detilnya yang besar, indeks ini digunakan secara luas oleh bisnis.


Konsumsi dan Investasi
CHAPTER 6 (Ch. 22 English Ed.)

Konsumsi adalah pengeluaran oleh rumah tangga atas barang jadi dan jasa.
Tabungan adalah bagian dari pendapaatn pribadi setelah pajak yang tidak dikonsumsi.

Konsumsi, Pendapatan, dan Tabungan
Tabungan Pribadi adalah bagian dari pendapatan setelah pajak yang tidak dikonsumsi, tabungan sama dengan pendapatan dikurangi konsumsi. Kajian ekonomi telah menunjukkan bahwa pendapatyan merupakan penentu utama dari konsumsi dan tabungan. Hubungan ini ditunjukkan dengan :
ü  Fungsi Konsumsi menghubungkan Konsumsi dan Pendapatan
ü  Fiungsi Tabungan menghubungkan tabungan dengan pedapatan

Fungsi Konsumsi
Fungsi Konsumsi menunjukkan hubungan antara tingakat pengeluaran konsumsi dengan tingakat pendapatan pribadi yang siapa dibelanjakan. Kelebihan konsumsi atas pendapatan disebut dissaving.
Dalam grafik, pada titik manapun pada garis 45’, konsumsi sama persis dengan pendapatan dan rumah tangga memiliki tabungan nol. Keadaan ini disebut Break Even Point. Ketika fungsi konsumsi terletak diatas garis 45’, rumah tangga sendiri memiliki tabungan positif. Jumlah dissaving atau tabungan selalu diukur dengan jarak vertikal antara fungsi konsumsi dan gari 45’.

Fungsi Tabungan
Fungsi tabungan meninjukkan hunbungan antara tingkat tabungan dan pendapatan.


Kecenderungan Marginal Untuk Mengkonsumsi
Konsep ini disebut The Marginal Propensity to Comnsume atau MPC. MPC adalah jumlah ekstra yang dikonsumsi orang ketika mereka menerima dollar ekstra dari pendapatan setelah pajak.
Slope fungsi konsumsi, yang mengukur perubahan dalam konsumsi setiap perubahan dollar pada pendapata setelah pajak, merupakan kecenderungan marginal untuk mengkonsumsi.

Kecenderungan Marginal Untuk Menabung
Kecenderungan marginal untuk mengkonsumsi diiringi oleh bayangan cerminnya, The Marginal Propensity to Save atau MPS. Kecenderungan marginal untuk menabung didefinisikan sebagai bagian dari dollar ekstra dari pendapatan setelah pajak yang masuk ke tabungan ekstra.

Pada tingkat pendapatan berapapun, MPS dan MPC harus selalu berjumlah persis 1, tidak lebih tidak kurang. Dimanapun dan selalu MPS = 1 – MPC.

Perilaku konsumsi dan tabungan merupakan kunci untuk memahami pertumbuhan ekonomi dan siklus bisnis. Baik observasi maupun kajian statistik menunjukkan bahwa tingkat pendapatan setelah pajak saat ini merupakan faktor sentral yang menentukan konsumsi suatu negara.
Penentu lebih jauh yang penting dari jumlah konsumsi adalah kekayaan. Fakta bahwa kekayaan yang lebih tinggi menyebabkan konsumsi yang lebih besar disebut efek kekayaan.

Investasi
Investasi memainkan dua peran dalam ilmu ekonomi ;
¦ Sebagai komponen pembelanjaan yang besar dan mudah berubah, investasi seringkali mengarah pada perubahan dalam keseluruhan permintaan dan siklus bisnis.
¦ Sebagai akumulasi modal yang menambah output potensial dan mengembangkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Revenue
Invesatasi akan memberikan perusahaan revenue tambahan jika investasi itu membantu perusahaan menjual lebih banyak produk.

Biaya
Karena barang-barang investasi dapat bertahan selama bertahun-tahun, maka mempoerhitungkan biaya invesati agak lebih rumit daripad amemperhitungkan biaya untuk komodiyas yang lain

Ekspektasi
Elemen ketiga dalam penentu investasi adalah ekspektasi laba dan kepercayaan bisnis. Investasi, tertama sekali, merupoakan spekulasi atas masa depan, suatu taruhan bahwa revenue dari suatu investasi akan melebihi biayanya.
Bisnis berinvesatasi untuk memperoleh laba. Karena barang modal dapat bertahan bertahun-tahun, keputusan investasi bergantung pada :
¨      Permintaan untuk output yang dihasilkan oleh investasi baru.
¨      Suku bunga pajak yang mempengaruhi biaya investasi
¨      Ekspektasi bisnis mengenai keadaan perekonomian.

Untuk menunjukkan hubugan antara suku bunga dan investasi, para ekonom menggunakan skedul yang disebut kurva penmintaan investasi.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogroll

Ini adalah aneka tugas kuliah yang saya kerjakan dan saya dapatkan saat kuliah Manajemen tahun 2006 hingga lulus. Hampir sepuluh tahun yang lalu. Koreksilah dahulu, cocokkan dulu dengan bahasannya dan jangan asal kopi-paste, karena bisa saja edisi bukunya berbeda sehingga soal-soalnya berbeda dan akhirnya jawabannya juga berbeda. Adanya gini, jangan minta lebih. Kalau mau perfect ya kerjakan sendiri. Tugas-tugas saya ini hanya sebagai penunjang yang fungsinya supporting, bukan sebagai tulang punggungnya. Gunakan dengan bijak, semoga bermanfaat.

About