Sewa
Guna Usaha (Leasing)
Kontrak
leasing adalah perjanjian dimana pemilik aset memindahkan hak pakai atas aset
yang dimilikinya kepada pemakai dengan imbalan serangkaian pembayaran dengan
jumlah dan jangka waktu yang disepakati.
Lessor : pemilik aset
Lessee : pemakai aset
Jenis
Kontrak Leasing
•
Finance (Capital)
Lease adalah kegiatan Sewa Guna Usaha, dimana Penyewa Guna Usaha pada akhir
masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan
nilai sisa yang disepakati bersama
•
Operating Lease
adalah kegiatan Sewa Guna Usaha dimana Penyewa Guna Usaha tidak mempunyai hak
opsi untuk membeli objek sewa guna usaha
Ciri-ciri
capital lease adalah sebagai berikut:
•
Teramortisasi
secara penuh (fully amortized), yang artinya total lease payment sama
dengan biaya pengadaan aktiva plus keuntungan lessor
•
Tidak menyediakan
jasa perawatan
•
Tidak dapat
dibatalkan
Ciri-ciri operating lease adalah sebagai
berikut:
•
Tidak
teramortisasi secara penuh {notfully amortized), artinya total lease
payment lebih kecil dari biaya pengadaan aktiva
•
Usia kontrak lease
lebih pendek dari usia ekonomis aktiva yang diperkirakan
•
Lessor mengharapkan keuntungan dari me-leasing aktivanya
beberapa kali
•
Ada klausul "cancellation" atau dapat
dibatalkan. Klausul ini memberi hak kepada lessee untuk membatalkan
kontrak lease sebelum jatuh tempo
Bentuk leasing:
•
Direct leasing
•
Sale and lease back
•
Leveraged lease
Keuntungan
leasing
•
Fleksibel/luwes
•
On/Off Balance
Sheet
•
Capital Saving
•
Adanya hak opsi
bagi lessee pada akhir masa lease
•
Cara yang
menguntungkan bagi perusahaan kecil untuk memenuhi atau memodernisasi usaha
•
Menahan pengaruh
inflasi
Kerugian
Leasing
•
Sumber pembiayaan
yang relatif mahal
•
Masalah prestise
To lease or to borrow?
Sebuah
perusahaan membutuhkan mesin baru dengan harga Rp 200.000,00 dan mempunyai umur ekonomis 10 tahun. Terdapat
dua alternatif pembelanjaan mesin tersebut, yaitu dengan leasing atau
dengan meminjam. Jika dibelanjai dengan leasing, pihak lessor
menghendaki seluruh nilai mesin disusut selama 10 tahun dan keuntungan sebesar
8%. Biaya leasing dibayar di muka. Jika mesin dibeli dengan melakukan
pinjaman, mesin tersebut disusut dengan metode garis lurus selama 10 tahun
tanpa nilai sisa. Perusahaan memperoleh investment tax credit sebesar Rp
20.000,00 pada saat investasi dilaksanakan. Perusahaan dapat meminjam dengan
bunga 10% dan pajak pendapatan perusahaan 50%. Biaya operasi baik dibelanjai
dengan leasing maupun pinjaman dianggap sama.
a. Alternatif Leasing.
Besarnya pembayaran biaya leasing tiap tahun:
9 X
Rp 200.000,00 = å -------------------
t=0 ( 1 + 0,08 )t
Rp 200.000,00 = X + 6,2469 X
Rp 200.000,00 = 7,2469 X
X = Rp 27.598,00
Besarnya pembayaran biaya leasing tiap tahun:
9 X
Rp 200.000,00 = å -------------------
t=0 ( 1 + 0,08 )t
Rp 200.000,00 = X + 6,2469 X
Rp 200.000,00 = 7,2469 X
X = Rp 27.598,00
(Atau dapat dihitung dengan
rumus Present Value of annuity Due)
Perhitungan nilai sekarang
arus kas keluar alternatif leasing
(1) (2) (3) (4)
•
End of
lease tax
cash outflow PV. of cash
•
year payment shield after taxes outflow
•
(1) – (2) 5%
•
-----------------------------------------------------------------------------------------------
•
0 Rp 27.598 0 Rp 27.598 Rp 27.598
•
1 – 9 27.598
Rp 13.799 13.799 98.081
•
10 0 13.799 ( 13.799 )
( 8.471 )
•
------------------
•
Rp 117.208
•
Keterangan:
•
Discount rate = 5% , berasal dari suku bunga pinjaman setelah pajak
, yaitu: 10% x ( 1 – 0,50).
•
Tax shield = Rp 13.799, berasal dari: 50% x ( Rp 27.598 ).
b. Alternatif
Pinjaman
Besarnya jumlah investasi:
Harga mesin Rp
200.000,00
Investment tax credit 20.000,00
--------------------
Rp
180.000,00
Jumlah angsuran pinjaman dan
bunga tiap tahun:
9 X
Rp 180.000,00 = å
----------------
t=0 (
1 + 0,10 )t
Rp 180.000,00 =
X + 5,7590 X
Rp 180.000,00 = 6,7590 X
X = Rp 26.631
(Atau dapat dihitung dengan
rumus Present Value of annuity Due)
- Jadwal pembayaran utang:
Akhir Pembayaran Pokok pinjaman
Bunga tiap
tahun pokok
dan bunga pada akhir tahun
tahun
0 Rp 26.631 Rp 153.369
Rp 0
1
26.631 142.075 15.337
2
26.631 129.652 14.208
3
26.631 115.652 12.965
4
26.631 100.954 11.599
5
26.631 84.418 10.095
6
26.631 66.229 8.442
7
26.631 46.221 6.623
8
26.631 24.212 4.622
9
26.631 0 2.421
Perhitungan nilai sekarang
arus kas keluar alternatif pinjaman:
-----------------------------------------------------------------------------------------------
( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 )
Akhir Pembayaran Bunga Penyusutan Tax shield Arus kas PV arus kas
tahun pinjaman setelah keluar
pajak 5%
(2+3)0,5 ( 1 – 4 )
----------------------------------------------------------------------------------------------
0 Rp.26.631 Rp
0 Rp 0
Rp 0 Rp 26.631 Rp
26.631
1 26.631
15.337 20.000 17.669 8.962 8.535
2 26.631
14.208 20.000 17.104 9.527 8.641
3 26.631
12.965 20.000 16.483 10.148 8.766
4 26.631
11.599 20.000 15.800 10.831 8.911
5 26.631 10.095
20.000 15.048 11.583 9.076
6 26.631
8.442 20.000 14.221 12.410 9.261
7 26.631 6.623 20.000 13.312 13.319 9.466
8 26.631
4.622 20.000 12.311 14.320 9.692
9 26.631
2.421 20.000 11.211 15.422 9.941
10 0 0 20.000
10.000 (10.000) (6.139)
---------------
Rp
102.781
Term Loan
•
Karakteristik umum :
ü Mempunyai jangka waktu
antara 1 – 5 tahun.
ü Dilunasi secara
berkala, triwulanan, semesteran ataupun
tahunan.
ü
Umumnya dijamin dengan chattel mortgage agreement
atas barang-barang modal atau atas property. Umumnya penyedia term
loans adalah bank komersial, perusahaan asuransi, dan kadang-kadang dana
pensiun.
•
Contoh Perhitungan Term Loans:
ü Suatu kredit jangka menengah sebesar Rp. 1,2
milyar diberikan dengan tingkat bunga 18% per tahun selama jangka waktu 2
tahun, dan harus dilunasi dengan cara anuitas. Pelunasan dilakukan setiap semester,
dimulai dengan semester pertama masa yang akan datang. Jika bunga dinyatakan
digandakan setiap semester. Angsuran per semester yang ditanggung oleh debitur
adalah:
Rp. 1,2 milyar
=
Rp. 1,2 Milyar
= 3,2397 X
X =
Rp. 370,4 juta.
(Atau dapat dihitung dengan rumus
Present Value of ordinary annuity)
0 komentar:
Posting Komentar