Abstrak
Segmentasi pasar
merupakan strategi yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan yang berencana
meluncurkan produk baru agar dapat melakukan program-program pemasaran lain
dengan tepat dan efisien. Selain itu, segmentasi pasar juga diperlukan sebagai
peta penjualan produk. Untuk melakukan segmentasi, perusahaan perlu mengamati
ciri-ciri konsumen. Untuk itu digunakan beberapa variabel sebagai dasar
segmentasi, diantaranya adalah segmentasi geografis, segmentasi demografis,
segmentasi psikografis, dan segmentasi perilaku. Segmentasi pasar pada akhirnya
akan mewujudkan goal dari pemasaran,
yaitu tercapainya penjualan yang tinggi dan profit perusahaan yang melambung.
Kata kunci: Segmentasi Pasar, Produk Baru
I.
Pendahuluan
Strategi
yang harus digunakan dalam pemasaran antara lain adalah segmenting, targeting, dan positioning.
Strategi ini mengharuskan sebuah perusahaan utuk memilah-milah konsumen secara
keseluruhan dalam beberapa kategori tertentu untuk kemudian dipilih yang paling
cocok dengan produk yang mereka tawarkan. Kemudian dengan beberapa cara mulai
membentuk dan mengkomunikasikan manfaat utama yang membedakan produk dengan
para pesaingnya di dalam pasar (Kotler 1997:221). Strategi yang biasa disingkat
menjadi STP ini telah terbukti
sebagai strategi yang paling relevan dalam pemasaran (Kotler dan Trias de Bes
2004:20). Dengan segmentasi pasar yang akurat, perusahaan dapat memfokuskan
diri pada segmen pasar tertentu dan melakukan positioning dengan benar, tentu saja hasil akhir yang diperoleh
adalah nilai produk dan perusahaan yang meningkat di mata konsumen.
Segmentasi
pasar merupakan langkah awal dari pemetaan konsumen sebuah produk baru, dimana
seorang pemasar harus membagi seluruh konsumen yang ada dalam beberapa kategori
menurut dasar-dasar yang telah ditentukan sebelumnya. Oleh karena itu, studi
ini bertujuan untuk membahas segmentasi pasar sebuah produk baru yang akan
diluncurkan kepada konsumen. Adapun kerangka berfikir dari studi ini adalah
sebagai berikut: bagian kedua akan menunjukkan alasan mengapa segmentasi pasar
perlu dilakukan untuk sebuah produk yang baru dilempar ke pasaran. Sedangkan
bagian ketiga akan memaparkan sedikit tentang dasar segmentasi pasar yang dapat
dipilih oleh pemasar bedasar pada pembahasan oleh Philip Kotler. Selanjutnya
pada bagian keempat akan mendiskusikan pengaruh segmentasi pasar terhadap penjualan
produk. Dan kesimpulan akan disajikan pada bagian terakhir studi ini.
2. Pentingnya Segmentasi Pasar
Untuk Produk Baru
Mungkin kita
pernah bertanya-tanya, sebenarnya, apakah segmentasi pasar itu? Apa perlunya
menggunakan segmentasi pasar dalam memasarkan produk? Menurut Fandy Tjiptono
(dalam Budisuari, 2008), segmentasi pasar pada dasarnya adalah proses membagi
pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam
beberapa segmen, di mana masing-masing segmennya cenderung bersifat homogen
dalam segala aspek. Sedangkan Kotler (1997: 221) mendefinisikan segmentasi
pasar sebagai bentuk mendefinisikan dan membentuk kelompok pembeli yang berbeda
yang mungkin meminta produk dan/atau bauran pemasaran tersendiri. Dari kedua
definisi tersebut di atas, kita dapat memandang bahwa segmetasi pasar tersebut sebagai
metode untuk memecah kesatuan konsumen menjadi beberapa bagian atau
segmen-segmen yang telah disesuaikan dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh
pemasar untuk menentukan pasaran yang tepat untuk produknya.
Segmentasi pasar untuk sebuah produk baru harus dilakukan paling
awal sebelum kegiatan pemasaran yang lain. Seperti dikatakan oleh Nugroho
(2007), Segmetasi pasar itu sendiri merupakan langkah awal dari serangkaian proses
pemasaran suatu produk baru. Dan dijalaskan oleh Kartajaya dkk. (2002:49-50),
bahwa segmentasi adalah langkah awal yang menentukan hidup perusahaan. Seperti
telah dijelaskan sebelumnya, segmentasi pasar sangat penting untuk strategi
pemasaran selanjutnya dalam STP, yaitu untuk menentukan target pasar suatu
produk (targeting), serta penonjolan
keunggulan produk (positioning) yang
tepat oleh perusahaan, sehingga terbentuklah suatu kelompok konsumen yang
diharapkan akan menjadi loyal terhadap produk tersebut. Namun, loyalitas
konsumen bukan merupakan tujuan utama pemasaran, dimana dalam beberapa produk,
loyalitas tersebut tidak dapat tercapai karena faktor-faktor tertentu.
Keberhasilan
suatu produk tergantung pada kejelian dan kreatifitas pemasar dalam
mengklasifikasikan konsumen. Seperti dikatakan oleh Kartajaya dkk.
(2002:49-50), peluang pasar ada pada orang yang memiliki kemampuan melihat
lebih jauh dalam rangka memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar. Oleh
karena itu, segmentasi pasar merupakan hal pokok yang harus dilakukan untuk
memasarkan sebuah produk karena nenyangkut hidup mati produk itu sendiri. Tanpa
adanya segmentasi pasar, kegiatan pemasaran akan salah sasaran dan menjadi
sangat tidak efisien. Coba bayangkan bila sebuah produk baru dengan sembarangan
masuk ke dalam salah satu segmen pasar yang sebenarnya tidak sesuai dengan
karakter produk tersebut, kemungkinan terbesar adalah kegagalan pemasar dalam
memasarkan produknya.
Memang aneh didengar,
bahwa sukses atau tidaknya sebuah produk sangat tergantung pada ketepatan
segmen konsumen yang digarap, itu berarti segmentasi sangatlah dibutuhkan untuk
kemudian dilanjutkan dengan targeting
dan positioning. Target pasar yang
itu sendiri bisa diambil dari salah satu dari segmen yang tersedia, atau malah
seluruh segmen digarap sekaligus sesuai dengan besarnya ukuran pasar,
pertumbuhan pertumbuhan pasar, keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan,
serta persaingan yang dihadapi perusaahan (Kartajaya dkk. 2002:130). Hal ini
bukan berarti aspek pemasaran lainnya menjadi tidak begitu penting untuk
dilakukan, sehingga bisa dikesampingkan begitu saja. Tidak, bukan begitu. Namun
demikian, sebagai salah satu strategi pemasaran, segmentasi pasar tidak bisa
tidak dilakukan, karena pemahaman terhadap karakteristik konsumen akan
memudahkan perusahaan untuk mendesain program-program pemasaran seperti produk,
harga, distribusi dan promosi yang sesuai (Nugroho 2007). Ini menunjukkan bahwa
kesemua kegiatan dalam pemasaran itu merupakan serangkaian proses yang saling
berhubungan satu sama lain.
3. Dasar Segmentasi yang Dapat
Diplih Pemasar
Segmentasi pasar dapat dilakukan dengan mengamati
ciri-ciri konsumen. Dalam hal ini, Kotler (1997:227) membagi ciri-ciri tersebut
dalam empat variabel segmentasi pasar, yaitu segmentasi geografis, segmentasi demogrfis,
segmentasi psikografis, dan segmentasi perilaku. Keempat variabel tersebut dapat
digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Dengan begitu, urusan
mengklasifikasikan konsumen dapat dengan mudah dilakukan.
Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi
unit-unit geografis yang berbeda seperti negara, negara bagian, wilayah,
propinsi, kota atau lingkungan (Kotler, 1997:227). Contohnya adalah pasar
komoditi pertanian. Pasar ini dibedakan antara lain meliputi pasar sentra
produksi dengan pasar eceran. Atau pasar lokal dengan pasar pusat. Dalam
pasar-pasar tersebut terdapat perbedaan yang menjadi ciri khas dari
masing-masing pasar. Seperti di pasar sentra produksi, harganya relatif lebih
murah karena konsumennya terdiri atas para pengecer dan juga pada pasar ini
harga tidak ditambah biaya transportasi. Tetapi pada pasar eceran, pengecer
yang membeli barang di pasar sentra produksi di tambah biaya transportasi yang
di bebankan pada harga jual kembali komoditi tersebut, sehingga harga menjadi
lebih tinggi.
Sementara itu, segmentasi demografis membagi pasar dalam
kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis seperti usia, ukuran
keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan,
pendidikan, agama, ras, generasi, dan kewarganegaraan, (Kotler, 1997:227).
Sebagai contoh, Extra Joss yang menetapkan pasar dengan menganalisa faktor
demografis, Extra Joss memilih bermain di wilayah konsumen yang berpenghasilan
menengah ke bawah dengan menjual produk berbentuk serbuk yang dijual dengan
harga Rp.400-Rp.500 per sachet. Jauh lebih murah daripada minuman kesehatan
sejenis yang saat itu harganya berkisar Rp.1200-Rp.1500. Dengan bergerak pada
segmen ini, Extra Joss mampu meningkatkan omzet penjualan hingga Rp 10 miliar
dalam waktu 3 tahun.
Segmentasi psikografis mengacu pada gaya hidup, kelas sosial, kepribadian
konsumen, sikap, nilai-nilai yang dianut, aktifitas, hobi, opini, dan orientasi
politik (Kotler, 1997:228; Masasi Team, 2007). Dalam segmentasi ini, kita bisa
mengambil contoh dari air minum bermerek “EQUIL”. Air minum ini tergolong premium,
karena telah mengikuti standar internasional, diantaranya adalah EEC Directives on Natural Mineral Water
dan Codex Alimentaries Commission,
keduanya adalah lembaga standarisasi di bawah WHO dan FAO. Standar itu antara
lain air minum harus layak minum secara alami, didapat dari sumber yang alami,
air tidak boleh diberi treatment
tertentu-kecuali karbonasi (penambahan CO2) untuk sparkling natural mineral water, dan air harus dibotolkan langsung
dari sumbernya. Air minum Equil dipatok dengan harga 10 ribu-20 ribu per 380
ml. Botolnya menyerupai botol anggur, sehingga terkesan classy dan modern. Selain
itu Equil dipasarkan di tempat-tempat khusus seperti hotel-hotel mewah dan
pasar swalayan tertentu. Dengan demikian tampak jelaslah bahwa air minum
premium ini membidik segmen kalangan atas yang selalu berorientasi pada
kualitas.
Segmentasi perilaku terbentuk dari kejadian, manfaat, status pemakai,
tingkat pemakaian, status kesetiaan pemakai, tahap kesiapan pembeli, sikap pembeli
terhadap suatu produk, bagaimana produk tersebut dipakai, kapan produk akan dipakai,
dengan siapa dan untuk siapa, seberapa sering dan seberapa banyak produk itu
dipakai (Kotler, 1997:228; Masasi Team, 2007). Contoh yang dapat diambil untuk
mewakili segmentasi ini adalah hasil riset yang
pernah dilakukan sebuah lembaga riset, menunjukkan bahwa orang akan berbelanja
di hypermarket atau supermarket yang berada sekitar radius 5
kilometer dari tempat tinggal atau kantor mereka, atau kurang lebih setengah
jam perjalanan. Hasil riset tentang perilaku konsumen ini, semakin memantapkan
pelaku bisnis hypermarket dan supermarket untuk terus melebarkan
sayapnya dengan menambah outlet dan juga semakin memanjakan konsumennya dengan berbagai
kenyamanan yang tidak bisa didapatkan di pasar tradisional. Fasilitas yang
ditawarkan antara lain beberapa hypermarket dan supermarket seperti Carrefour,
Hero, dan Giant yang semakin giat membangun outlet-outlet, harga kompetitif, bekerja
sama dengan distributor dalam pemberian diskon pada item-item tertentu,
pengadaan undian berhadiah, kupon berhadiah, lapangan parkir yang luas, tempat
belanja luas dan nyaman, jasa layanan antar ke rumah palanggan, dan lain
sebagainya.
4. Pengaruh Segmentasi Pasar
Terhadap Penjualan
Segmentasi
pasar secara langsung maupun tidak langsung turut serta dalam peningkatan
penjualan produk. Kartajaya (2002:130) menyatakan bahwa srtategi segmentasi telah
menjadi bagian yang paling penting dalam menentukan kesuksesan suatu perusahaan.
Apa artinya? Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pemahaman terhadap karakteristik
konsumen akan memudahkan perusahaan untuk menyesuaikan desain program-program
pemasaran seperti kemasan produk, harga, bentuk distribusi dan pemilihan media promosi
dengan segmen yang dipilihnya (Nugroho 2007).
Segmentasi
pasar yang tepat saji mempengaruhi ketepatan dalam penentuan pasar sasaran
serta positioning. Dengan ketepatan semacam itu, tidak dapat diragukan bahwa
sebuah produk akan meraih total penjualan yang tinggi tentu dengan dibarengi
program-program lain yang tepat pula. Mungkin memang tidak mempengaruhi secara
langsung, dan mungkin masih banyak “faktor X” yang turut serta dalam
peningkatan penjualan seperti keadaan ekonomi suatu wilayah dan lain sebagainya.
Namun, tanpa segmentasi pasar yang jeli dan kreatif dalam
melihat peluang pasar, penjualan pun tidak akan maksimal.
Kita dapat melihat bagaimana pada saat krisis PT Perumka
dengan kreatif membidik segmen pasar yang belum pernah ada sebelumnya, yaitu
dengan meluncurkan kereta api berjuluk KA Argo, diantaranya adalah Argo Bromo
dan Argo Lawu. Kereta api baru ini melayani angkuta jarak jauh dengan
mengunggulkan fasilitas yang tidak kalah dengan pesawat, ketepatan jadwal, dan
waktu tempuh yang lebih singkat dibandingkan KA ekonomi. Pemilihan segmen ini
didasarkan pada kenaikan harga dolar saat itu yang menyebabkan tarif pesawat
naik, banyaknya kecelakaan pesawat, sehingga konsumen yang mementingkan
ketepatan jadwal dan perjalanan yang nyaman dan aman akan beralih KA Argo.
Dalam waktu singkat, KA argo telah menjadi primadona perjalanan dan tingkat
penjualan tiketnya pun hampir 100%.
5. Kesimpulan
Segmentasi
pasar perlu dilakukan oleh setiap perusahaan yang berencana meluncurkan produk
baru agar dapat melakukan program-program pemasaran lain dengan tepat dan
efisien. Selain itu, segmentasi pasar juga diperlukan sebagai peta penjualan
produk. Dimana produk dipasarkan, siapa penggunanya, kapan produk harus
dipasarkan, dan pertanyaan-pertanyaan lain yang dapat dijawab dengan segmentasi
pasar. Untuk melakukan segmentasi, perusahaan perlu mengamati ciri-ciri
konsumen. Untuk itu digunakan beberapa variabel sebagai dasar segmentasi,
diantaranya adalah segmentasi geogeafis, segmentasi demografis, segmentasi psikografis,
dan segmentasi perilaku. Segmentasi pasar pada akhirnya akan mewujudkan goal dari pemasaran, yaitu tercapainya
penjualan yang tinggi dan profit perusahaan yang melambung.
Daftar Pustaka
Budisuari,
M. A. 2008, ‘Pemasaran pelayanan
kesehatan gigi pada institusi kesehatan, khususnya di puskesmas’, Majalah Tempo, [Online] Tersedia di: http://www.tempo.co.id/medika/online/tmp.online.old/lap-1.htm
Hermawan,
M., Kartajaya, H., Taufik & Yuswohady 2002, MarkPlus on Strategy: 12 Tahun Perjalanan MarkPlus&Co Membangun
Strategi Perusahaan, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta .
Kartajaya,
H. & Palupi, D. H. 1999, Bermain
Dengan Persepsi: 36 Kasus Pemasaran asli Indonesia
Seri 2, PT Elex Media Komputindo, Jakarta .
Kotler, P. 1997, Manajemen Pemasaran Edisi 9: Analisis,
Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, Edisi Bahasa Indonesia Jilid I, PT
Prenhallindo, Jakarta .
Kotler, P. &
Trias de Bes, F. 2004, Lateral Marketing:
Berbagai Teknik Baru untuk Mendapatkan Ide-ide Terobosan, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Masasi Team 2007, Segmentasi Pasar, Tersedia di: http://www.masasi-indonesia.com/index.php?menu=artikel_detail&artikel=false&id=12
Nugroho, S. 2007, Strategi
Segmentasi Pasar, Tersedia di: http://ppmfebugm.com/remarks/Strategi%20Segmentasi%20Pasar.html
Sinaga, R. V. 2003, Geliat Bisnis Hipermarket dan
Supermarket:
Ramai-ramai Buka Outlet Baru, Tersedia di: http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/promarketing/2003/0408/prom1.html
Ramai-ramai Buka Outlet Baru, Tersedia di: http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/promarketing/2003/0408/prom1.html
Taufiq
2003, ‘Pengaruh konsentrasi pasar komoditi beras terhadap harga beras di
Kabupaten Ogan Komering Ilir’, Jurnal
Kajian ekonomi dan Bisnis, vol. 5, No. 2, pp. 81-90.
Pernyataan
Anti Plagiat
Dengan
ini menyatakan bahwa:
1.
Pekerjaan/tugas yang saya sampaikan adalah pekerjaan saya sendiri;
2.
Segala sesuatu yang terkandung dalam tugas tersebut yang berasal dari pekerjaan
orang lain, baik yang berasal dari buku;
artikel jurnal ilmiah; koran-majalah popular; catatan kuliah; maupun tugas dari
mahasiswa lain, yakni telah dirujuk dengan tepat sehingga secara jelas saya
dapat menunjukkan bahwa hal itu diperoleh dari orang lain dan secara jelas
teridentifikasi atas pekerjaan tersebut; dan
3.
Saya mengakui dan menegaskan bahwa plagiat/ penjiplakan adalah
suatu pelanggaran akademis yang serius sehingga saya dapat terkena sanksi
akademis terberat yang mengancam kelulusan saya.
Nama :
Nim : 040610611
Tugas
MK : Pembuatan Essai
0 komentar:
Posting Komentar