BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Masuk ke Perguruan Tinggi Negeri merupakan dambaan bagi
semua calon mahasiswa, apalagi jika fakultas yang diterima merupakan pilihan
utama. Tidak hanya siswa tersebut yang bangga tetapi orang tua siswa itu pun
ikut senang melihat putra atau putrinya lolos masuk di Perguruan Tinggi Negeri.
Tersedianya berbagai macam fasilitas yang tak kalah canggihnya dengan Perguruan
Tinggi Swasta, tentunya dengan biaya SPP yang relatif jauh lebih murah.
Dikarenakan banyaknya siswa
yang berminat untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri, maka persaingan pun
semakin tajam. Mereka berusaha mencari bagaimana agar dapat lolos seleksi
dengan berbagai macam cara yang mereka tempuh baik melalui PMDK umum, prestasi,
maupun SPMB. Banyak sekali strategi yang mereka lakukan, salah satunya yakni dengan
menggunakan musik sebagai teman mereka belajar. Selain menambah semangat mereka
belajar, berdasarkan penelitian, musik bisa juga menambah daya ingat orang yang
mendengarnya. Sehingga kita tidak cepat lekas menjadi pikun.
Kebiasaan mendengarkan musik
sambil belajar tersebut masih mendarah daging hingga di bangku kuliah saat ini.
Tak jarang metode belajar dengan musik masih menjadi favorite mahasiswa, khususnya
di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. Oleh sebab itu, saya akan melakukan
penelitian mengenai pengaruh musik bagi intensitas belajar mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga.
1.2. Rumusan
Masalah
Permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1.
Apakah dengan mendengarkan
musik
2.
Apakah pemilihan pekerjaan
setelah mereka lulus nanti berdasarkan dengan jenis kelamin Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga?
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini
adalah:
1.
Untuk
mengetahui hubungan pemilihan jurusan tersebut terhadap prestasi yang dapat
diraih oleh Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga.
2. Untuk
mengetahui keterkaitan antara jenis pekerjaan yang ingin diperoleh dengan jenis
kelamin.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian
ini adalah:
- Hasil dari
penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan dapat memperdalam
ilmu pengetahuan bagi kita semua terutama dalam mata kuliah Statistik
Bisnis.
- Sebagai
bahan renungan kita semua terutama bagi calon mahasiswa baru untuk tidak memilih
dan mencoba-coba suatu jurusan di luar minat mereka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan
Toeri
2.1.1. Pengertian Metode Parametrik
dan Non Parametrik
Statistika
: Ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan, menganalisis, dan menginterprestasikan
data menjadi informasi untuk membantu pengambilan keputusan yang efektif.
Metode parametrik : metode
yang prosedurnya dilandasi asumsi – asumsi tertentu, antara lain data harus
terdistribusi secara normal dan data yang digunakan berupa data kuantitatif
dengan skala interval dan rasio.
Metode non parametrik : teknik
yang tidak membuat asumsi-asumsi yang mengikat mengenai bentuk dari distribusi
populasi.
Keunggulan dan kelebihan stastisik
nonparametrik :
1. Kemungkinan salah dalam penggunaan relatif kecil
karena kebanyakan prosedur nonparametrik
tidak memerlukan asumsi-asumsi yang ketat.
2.Untuk beberapa prosedur nonparametrik
perhitungan-perhitungan dapat dilaksanakan dengan
cepat dan mudah.
3. Umumnya bagi para peneliti dengan dasar matematika dan
statistika yang kurang, konsep- konsep dan metode-metode nonparametrik mudah
dipahami
4. Prosedur-prosedur nonparametrik boleh diterapkan bila
data telah diukur dengan skala pengukuran yang lemah.
Kekurangan dan kelemahan
statistika nonparametrik :
1. Karena perhitungan-perhitungan yang dibutuhkan untuk
kebanyakan prosedur nonparametrik cepat dan sederhana, prosedur-prosedur ini
kadang-kadang digunakan untuk kasus-kasus yang lebih tepat bila ditangani
dengan prosedur-prosedur parametrik.
2. Meskipun prinsip perhitungan dalam statistik nonparametrik
dipandang sederhana namun pekerjaan
aritmetikanya sendiri seringkali membutuhkan banyak tenaga dan bersifat menjemukan.
2.1.2. Pengertian Data Kuantitatif
dan Kualitatif
Data
kuantitatif merupakan data yang dapat diukur diukur dalam skala numerik
(angka). Pada umumnya, dikategorikan menjadi 2 :
1. Data Interval : Data yang dapat diukur dengan jarak di antara dua titik
pada skala yang sudah diketahui.
Contoh : Suhu udara berkisar antara 0 – 100 derajat C.
2. Data Rasio : Data yang diukur dengan satu
proporsi. Contoh : Presentase
pengangguran
di propinsi Jatim pada tahun 2004.
Data kualitatif dapat
diartikan sebagai data yang tidak dapat diukur dengan skala numerik. Dan pada
umumnya, data kualitatif dibagi menjadi dua bentuk kategori, yaitu:
1. Data nominal yaitu suatu data yang
dinyatakan sebagai ukuran dalam bentuk kategori dengan posisi yang derajatnya
sama
2. Data ordinal yaitu suatu data yang
dinyatakan dalam bentuk kategori dengan posisi yang tidak sama derajatnya,
karena dinyatakan dalam skala peringkat dan biasanya ditunjukkan dengan angka
atau huruf
Pengertian Uji ANOVA
ANOVA merupakan singkatan dari
Analisys Of Variance, dimana
analisis ini menggunakan analisis varian sebagai prosedur yang digunakan untuk
menguji perbandingan rata-rata antara beberaoa kelompok data. Selain itu,
analisis varian univariat (ANOVA) hanya terdapat satu variabel dependen
(tergantung).
Seandainya, variabel
independen yang digunakan pada ANOVA hanya ada satu, maka disebut dengan
one-way ANOVA. One-way ANOVA merupakan uji hipotesis kesamaan rata-rata antara
dua grup atau lebih. Datanya
merupakan nilai variabel faktor yang harus integer (data ketegori) dan variabel
independen harus kuantitatif. Sedangkan asumsi yang digunakan adalah tiap grup
merupakan suatu sampel acak dari populasi yang normal independen dan grup
tersebut harus berasal dari populasi dengan varian yang sama.
2.1.4. Pengertian Uji Kesamaan
Variabel
Merupakan suatu uji yang
digunakan untuk menguji asumsi kesamaan variabel-variabel yang ada dalam suatu
penelitian. Di mana, uji ini menggunakan uji Lavene’s dalam SPSS.
2.1.5. Pengertian Uji Lanjut
Uji lanjut merupakan suatu
proses yang digunakan untuk mengetahui rata-rata yang berbeda secara signifikan
dan uji ini dapat dilihat dari uji tukey dalam SPSS.
2.2 Hipotesis dan Model Analisis
2.2.1. Hipotesis
Pengujian hipotesis : pernyataan mengenai satu
atau beberapa populasi.
Hipotesis terdiri atas :
1.Hipotesis riset : hipotesis yang
dirumuskan oleh seorang peneliti ahli yang biasanya bukan seorang ahli
statistika. Oleh sebab itu hipotesis riset sering merupakan hasil dugaan atau
kecurigaan yang didasarkan atas pengamatan secara lama dan cermat oleh si
peneliti ahli tsb.
Misalnya
: seorang guru curiga berdasarkan pengalaman mengajarnya selama bertahun-tahun,
bahwa kondisi fisik tertentu di kelas bisa menghambat proses belajar. Kecurigaan ini menimbulkan hipotesis riset
seperti : siswa-siswa kelas tiga akan memperoleh nilai tinggi pada ulangan
matematik jika suhu di kelas tidak lebih dari 23° C.
2.Hipotesis statistik terdiri atas :
hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1). Hipotesis nol : hipotesis yang kita uji.
Hipotesis alternatif : pernyataan
tentang sesuatu yang hampir kita yakini kebenarannya. Biasanya (namun tidak selalu)
hipotesis alternatif sama dengan hipotesis riset.
Uji hipotesis terdiri atas dua
sisi dan satu sisi. Untuk melakukan pengujian hipotesis, seorang peneliti harus
memilih statistik uji yang tepat. Statistik uji merupakan statistik yang akan digunakan untuk menerima atau
menolak H0.
|
Dalam
penelitian ini menggunakan hipotesis antara lain:
Berdasarkan pilihan
Ho : varian ketiga sampel tidak berbeda
H1 : varian ketiga sampel berbeda
Ho :
rata-rata intensitas matkul yag tidak lulus menurut pilihan tidak berbeda
H1 : rata-rata intensitas matkul yang tidak
lulus menurut pilihan berbeda
Ho :
rata-rata intensitas matkul yag tidak lulus menurut pilihan, i = j (tidak
berbeda)
H1 :
rata-rata intensitas matkul yag tidak lulus menurut pilihan, i ≠ j (berbeda)
2.2.2. Model Analisis
Model analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji kesamaan variebel untuk
mengetahui kesamaan dalam variabel yang ada dalam penelitian ini. Kemudian,
untuk mengetahui perbedaan rata-rata intensitas mata kuliah yang tidak lulus Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga menggunakan uji ANOVA dan selanjutnya
menggunakan uji lanjut.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Pendekatan
Penelitian
Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Lavene’s test untuk mengetahui kesamaan variabel, F
test untuk mengetahui rata-rata gaya belajar serta Tukey test untuk pendekatan
lebih lanjut.
3.2.
Identifikasi Variabel
Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini ada dua macam yaitu variabel independen dan variabel dependen.
Variabel independennya adalah cara belajar dan gaya belajar, sedangkan variabel
dependennya adalah intensitas waktu yang digunakan untuk belajar.
3.3.
Jenis Data
Data yang digunakan merupakan
data kualitatif yaitu data yang tidak dapat dikur dengan skala numerik dan
dikategorikan menjadi dua data antara lain data nominal yang derajatnya sama
dan data ordinal yang derajatnya berbeda.
3.4.
Prosedur Pengumpulan Data
Usaha yang dilakukan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan guna melakukan penelitian ini adalah dengan
survey lapangan menggunakan kuisioner yang disebarkan di Fakultas Ekonomi
Universitas Airlangga.
3.5.
Prosedur Penentuan Sampel
Penentuan
sampel dalam penelitian ini berdasarkan kriteria sebagai berikut:
1. Merupakan sampel acak yang diambil dari
populasi yang normal independen
2. Harus berasal dari populsi dengan varian
yang sama
3. Setiap kelompok sampel yang diambil
jumlahnya harus sama
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Berdasarkan Pilihan Jurusan
4.1.1. Uji
Kesamaan Varian
1. Hipotesis
Ho : varian keempat sampel tidak berbeda
H1 : varian keempat sampel berbeda
2. α yang digunakan adalah 0,05
3. Statistik uji menggunakan Laveve’s test
4. Ho akan ditolak jika sign <
0,05
5. Hasil SPSS yaitu sign. = 0,016
6. Sign < 0,05 Ã maka Ho ditolak dan H1
diterima
4.1.2. Uji
ANOVA
1. Hipotesis
Ho : rata-rata intensitas belajar menurut gaya
belajar tidak berbeda
H1 : rata-rata intensitas belajar menurut gaya
belajar berbeda
2. α yang digunakan adalah 0,05
3. Statistik uji menggunakan F test
4. Ho akan ditolak jika sign <
0,05
5. Hasil SPSS yaitu sign. = 0,968
6. Sign > 0,05 Ã maka Ho diterima dan H1
ditolak
4.1.3. Uji
Lanjut
1. Hipotesis
Ho : rata-rata intensitas belajar menurut gaya
belajar, i = j (tidak berbeda)
H1 : rata-rata intensitas belajar menurut gaya
belajar, i ≠ j (berbeda)
2. α yang digunakan adalah 0,05
3. Statistik uji menggunakan Tukey test
4. Daerah kritis Ho akan ditolak
jika sign < 0,05
5.
Hasil SPSS yaitu sign > 0,05
à Ho
diterima
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1.
Kesimpulan
5.1.1
Berdasarkan Pilihan Jurusan
1.1.1.1.
Uji Kesamaan Varian
Kesimpulan yang dapat diambil
dari uji kesamaan varian yaitu bahwa Ho ditolak dan H1
diterima. Artinya, bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada intensitas
belajar terhadap keempat gaya belajar yang ada karena hasil dari signifikan uji
kesamaan varian adalah 0,016.
1.1.1.2.
Uji ANOVA
Untuk uji ANOVA, kesimpulannya
adalah bahwa Ho diterima dan H1 ditolak yang artinya
tidak terdapat perbedaan rata-rata intensitas yang belajar signifikan antara keempat gaya belajar yang
ada, baik antara belajar sendiri, belajar dengan kelompok serta memanggil guru
les maupun kombinasi antara ketiga gaya belajar yang telah disebutkan tadi.
1.1.1.3.
Uji Lanjut
Uji lanjut mempunyai
kesimpulan yang berbeda dengan kedua uji di atas yaitu dalam uji lanjut
rata-rata intensitas belajar dengan menggunakan keempat gaya belajar ternyata
tidak mempunyai perbedaan yang signifikan antara gaya belajar yang satu dengan
yang lain.
1.2.
Saran
Saran yang
dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas di atas adalah
sebagai berikut:
1. Intensitas belajar terhadap gaya belajar
sendiri, belajar dengan berkelompok, belajar dengan memanggil guru les maupun
kombinasi ketiga jenis gaya belajar mempunyai perbedaan yang sangat signifikan.
Jadi, akan lebih baik jika kita sebagai Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Airlangga memilih intensitas belajar yang sesuai dengan gaya belajar yang akan
digunakan. Sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal.
2. Intensitas belajar juga mempunyai pengaruh
yang sangat besar terhadap cara belajar yang dilakukan menjelang UTS maupun
UAS. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian pada BAB III. Oleh karena itu,
kita sebaiknya memperhatikan intensitas belajar kita sehingga cara belajar yang
kita gunakan tidak salah. Dari hasil penelitian di atas cara belajar yang
paling banyak digunakan adalah hand out dan kombinasi antara hand out, catatan
maupun soal-soal merupakan cara yang efektif yang dilakukan oleh Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. Dan tidak ada salahnya jika kita
mencoba menggunakan cara belajar tersebut.
DAFTAR LAMPIRAN
-
KUISIONER ............................................................................................................vi
-
TABEL
HASIL SURVEY.....................................................................................vii
-
OUTPUT
SPSS .....................................................................................................x
DAFTAR PUSTAKA
Ritonga, Abdul Rahman. 1992. Korelasi dalam Statistik Non Parametrik. No.1 : 2-3
Anang Kurnia (http://web.ipb.ac.id/anangk)
KUISIONER
Umur : L / P
Jurusan:
- Apakah
anda sena
a. Ya b. Tidak
- Apakah
anda merasa nyaman berada pada jurusan tersebut?
a. Ya b. Tidak
- Apakah
anda merasa puas dengan IPK yang anda peroleh selama ini?
a. Ya b. Tidak
- Berapa
mata kuliah yang tidak lulus selama kuliah di UNAIR?
- pekerjaan
apa yang anda inginkan setelah lulus dari UNAIR nanti?
a. wiraswasta b. pegawai
TABEL HASIL SURVEY
No.
|
Pilihan Jurusan
|
Jenis Kelamin
|
Usia
|
Jumlah Mata Kuliah yang Tidak Lulus
|
Pekerjaan ingin dicapai
|
1
|
2
|
P
|
19
|
3
|
Wiraswasta
|
2
|
1
|
P
|
19
|
2
|
Pegawai
|
3
|
1
|
P
|
19
|
0
|
Wiraswasta
|
4
|
1
|
P
|
19
|
2
|
Wiraswasta
|
5
|
2
|
P
|
19
|
5
|
Lain - lain
|
6
|
2
|
P
|
19
|
3
|
Wiraswasta
|
7
|
2
|
P
|
19
|
4
|
Wiraswasta
|
8
|
2
|
P
|
19
|
6
|
Wiraswasta
|
9
|
1
|
P
|
20
|
3
|
Pegawai
|
10
|
1
|
P
|
20
|
2
|
Pegawai
|
11
|
1
|
P
|
20
|
1
|
Wiraswasta
|
12
|
1
|
P
|
20
|
6
|
Lain - lain
|
13
|
2
|
P
|
20
|
2
|
Wiraswasta
|
14
|
2
|
P
|
20
|
2
|
Wiraswasta
|
15
|
1
|
P
|
20
|
3
|
Pegawai
|
16
|
1
|
P
|
20
|
3
|
Wiraswasta
|
17
|
1
|
P
|
20
|
4
|
Wiraswasta
|
18
|
2
|
P
|
19
|
3
|
Wiraswasta
|
19
|
1
|
P
|
19
|
2
|
Lain - lain
|
20
|
1
|
P
|
19
|
5
|
Wiraswasta
|
21
|
1
|
P
|
19
|
2
|
Wiraswasta
|
22
|
3
|
P
|
19
|
1
|
Lain - lain
|
23
|
2
|
P
|
19
|
2
|
Wiraswasta
|
24
|
2
|
P
|
19
|
2
|
Wiraswasta
|
25
|
1
|
P
|
19
|
1
|
Pegawai
|
26
|
2
|
L
|
19
|
1
|
Wiraswasta
|
27
|
2
|
L
|
19
|
1
|
Wiraswasta
|
28
|
3
|
L
|
19
|
3
|
Wiraswasta
|
29
|
2
|
L
|
20
|
1
|
Wiraswasta
|
30
|
2
|
L
|
20
|
2
|
Wiraswasta
|
31
|
1
|
L
|
20
|
3
|
Wiraswasta
|
32
|
2
|
L
|
20
|
5
|
Pegawai
|
33
|
2
|
L
|
20
|
1
|
Wiraswasta
|
34
|
1
|
L
|
20
|
2
|
Wiraswasta
|
35
|
1
|
L
|
20
|
2
|
Wiraswasta
|
36
|
2
|
L
|
20
|
2
|
Wiraswasta
|
37
|
2
|
L
|
20
|
2
|
Wiraswasta
|
38
|
1
|
L
|
20
|
1
|
Wiraswasta
|
39
|
2
|
L
|
20
|
3
|
Wiraswasta
|
40
|
1
|
L
|
20
|
3
|
Wiraswasta
|
41
|
1
|
L
|
20
|
3
|
Wiraswasta
|
42
|
1
|
L
|
20
|
2
|
Wiraswasta
|
43
|
2
|
L
|
20
|
2
|
Pegawai
|
44
|
2
|
L
|
20
|
2
|
Pegawai
|
45
|
2
|
L
|
19
|
1
|
Wiraswasta
|
46
|
1
|
L
|
19
|
0
|
Wiraswasta
|
47
|
2
|
L
|
19
|
2
|
Wiraswasta
|
48
|
1
|
L
|
19
|
2
|
Wiraswasta
|
49
|
3
|
L
|
19
|
3
|
Wiraswasta
|
50
|
2
|
L
|
19
|
3
|
Wiraswasta
|
Keterangan:
1. Jumlah sampel: 50 orang Mahasiswa Fakultas Universitas
Airlangga
2. Berdasarkan jenis kelamin : sampel terdiri dari 25
mahasiswa perempuan dan 25 mahasiswa laki-laki
3. Berdasarkan usia : sampel terdiri dari 25 mahasiswa
berumur 20 tahun dan 25 mahasiswa berumur 19 tahun
4. Untuk mata kuliah yang tidak lulus dimisalkan
: 1 =” 0-2”
2 =” 3-5”
3 =” >5”