I.
Pendahuluan
Strategi yang sering bahkan harus digunakan dalam
pemasaran adalah segmenting, targeting,
dan positioning.
Perusahaan diharuskan memilah-milah konsumen dalam beberapa kategori untuk
kemudian dipilih yang paling cocok dengan produk yang mereka tawarkan. Kemudian
dengan beberapa cara mulai membentuk dan mengkomunikasikan manfaat utama yang
membedakan produk dengan para pesaingnya di dalam pasar (Kotler 1997:221).
Strategi yang biasa disingkat menjadi STP ini telah terbukti sebagai dua strategi yang paling relevan dalam
pemasaran (Kotler and Trias de Bes 2004:20). Dengan memfokuskan diri pada
segmen pasar tertentu dan melakukan positioning
dengan benar, perusahaan tentu akan lebih mudah memasarkan produknya pada
konsumen.
Segmentasi pasar merupakan langkah awal dari pemetaan
konsumen sebuah produk baru, dimana sebuah pemasar harus membagi konsumen dalam
beberapa kategori menurut dasar-dasar tertentu. Oleh karena itu, studi ini
bertujuan untuk membahas segmentasi pasar sebuah produk baru yang akan
diluncurkan kepada konsumen. Adapun kerangka berfikir dari studi ini adalah
sebagai berikut: bagian kedua akan menunjukkan alasan mengapa segmentasi pasar
perlu dilakukan untuk sebuah produk yang baru dilempar ke pasaran. Sedangkan
bagian ketiga akan memaparkan sedikit tentang dasar segmentasi pasar yang dapat
dipilih oleh pemasar. Selanjutnya pada bagian keempat akan mendiskusikan
pengaruh segmentasi pasar terhadap penjualan produk. Dan kesimpulan akan
disajikan pada bagian terakhir studi ini.
2.
Pentingnya Segmentasi Pasar Untuk Produk Baru
Segmetasi pasar merupakan langkah awal dan yang paling
mendasar dari prsoes pemasaran suatu produk baru (Nugroho, 2007). Hal ini
penting dilakukan untuk menentukan target pasar, serta menentukan positioning oleh perusahaan sehingga
terbentuklah suatu kelompok konsumen yang pada akhirnya menjadi loyal teradap
produk tersebut. Dengan kata lain, keberhasilan suatu produk tergantung pada
kejelian dalam mengklasifikasikan konsumen.
3.
Dasar Segmentasi yang Dapat Diplih Pemasar
Segmentasi demografis membagi pasar dalam kelompok-kelompok
berdasarkan variabel-variabel demografis seperti usia, ukuran keluarga, siklus
hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras,
genersi, kewarganegaraan, dan kelas sosial (Kotler, 1997:227). Sebagai contoh,
Extra Joss yang menetapkan pasar dengan menganalisa faktor demografis, Extra
joss memilih bermain di wilayah konsumen yang berpenghasilan menengah ke bawah.
Dengan begitu, Extra Joss berhasil meningkatkan omzet penjualan hingga Rp 10
miliar dalam waktu 3 tahun.
4. Pengaruh Segmentasi Pasar
Terhadap Penjualan
Segmentasi
pasar yang tepat saji mempengaruhi ketepatan dalam penentuan pasar sasaran
serta positioning yang tepat pula. Dengan ketepatan semacam itu, tidak dapat
diragukan bahwa sebuah produk akan meraup penjualan yang tinggi. Mungkin memang tidak mempengaruhi secara langsung, dan
mungkin masih banyak “faktor X” yang turut serta dalam peningkatan penjualan.
Namun, tanpa segmentasi pasar yang jeli melihat situasi pasar, penjualan pun
tidak akan meksimal.
Referensi :
Kotler, P. 1997, Manajemen Pemasaran
Edisi 9: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, Edisi Bahasa
Indonesia Jilid I, PT Prenhallindo, Jakarta.
Kotler, P. & Trias de Bes, F. 2004, Lateral Marketing: Berbagai Teknik Baru
untuk Mendapatkan Ide-ide Terobosan, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Nugroho, S 2007,
Strategi Segmentasi Pasar, Tersedia di http://ppmfebugm.com/remarks/Strategi%20Segmentasi%20Pasar.html
Palupi,D. H. & Kartajaya, H. 1999, Bermain
dengan Persepsi: 36 Kasus Pemasaran Asli Indonesia Seri 2, Elex Media
Komputindo, Jakarta.