Pages

Minggu, 25 Maret 2007

Tugas Pengantar Manajemen : Gaya Kepemimpinan Bill Gates

Visi dan Misi Bill Gates

Visi
A computer on every desk and in every home : mengadakan sebuah PC di setiap meja dan rumah merupakan visi Bill Gates ketika mendirikan Microsoft. Visi inilah yang menggerakkan roda pengembangan produk yang terus menerus oleh Microsoft.
Misi
Terus memajukan dan mengembangkan teknologi software, membuatnya lebih mudah dan menyenangkan untuk digunakan, lebih efektif sehingga lebih murah harganya (cost-effective).

Biografi Bill Gates dan Jalan Menuju Sukses

William Henry Gates III (Bill Gates) lahir pada tahun 1955 di tengah-tengah keluarga Seattle yang kaya dan terhormat. Ia sempat mengenyam pendidikan hukum di Universitas Harvard namun kemudian memutuskan untuk meninggalkan perguruan tinggi dan memfokuskan pada industri perangkat lunak. Gates memang menonjol dalam pelajaran matematika dan sejak kecil sudah tertarik kepada personal computing, yang pada waktu itu masih dalam tahap formatif.
Langkah awal Bill Gates dalam bisnis adalah ketika ia bersama temannya yang kebetulan juga berasal dari Seattle, Paul Allen, menulis sebuah versi bahasa komputer BASIC pada tahun 1975 untuk PC generasi awal, MITS Altair. Mereka kemudian mendirikan Microsoft dan mendapatkan proyek untuk menggunakan BASIC pada setiap PC terbaru keluaran IBM (International Business Machine).
Bill tidak hanya cerdas dan menyenangkan tetapi juga sangat percaya diri, Ia memiliki skills yang sangat baik baik technical maupun human skills, jeli melihat peluang dan berani mengambil risiko (face change and risk taking). Kekayaan Microsoft tidaklah datang dari proyek BASIC, tetapi dari kebutuhan IBM yang lain yaitu sistem operasi perangkat lunak untuk PC IBM. Bill Gates sendiri yang mengajukan tawaran untuk kontrak sistem operasi tersebut dan dia menggunakan strategi yang cerdas untuk menyelesaikan proyek yang disebut MS-DOS ini dengan cepat. MS-DOS (Microsoft Disk Operationing System) adalah hasil modifikasi dari Q-DOS (Quick and Dirty Operating System) yang Microsoft beli dengan harga 50.000 dollar dari Seattle Computer Products – sebuah perusahaan perangkat lunak lain di Seattle. Setelah diadaptasi sehingga sesuai dengan kebutuhan UBM, MS-DOS kemudian dijual ke IBM dengan relatif murah sehingga mampu mengalahkan harga yang ditawarkan kompetitornya. Selain digunakan di PC IBM, Microsof t juga dijual ke PC lain. Dapat dibayangkan ketika pasar PC mencapai masa booming, Microsof menikmati kekayaan dari MS-DOS yang memang merajai pasar operating system saat itu.
Pengembangan MS-DOS terus dilakukan hingga saat ini Microsoft telah me-launching varian-varian baru dari MS-DOS antara lain Windows 3.0, Windows 98, Windows NT, Windows 2000, Windows Millenium Edition, Windows XP hingga Windows Vista yang masih dalam tahap Beta version. Produk-produk Microsoft terus diduplikasi dan digunakan pada lebih dari 50% PC seiring dengan pesatnya perkembangan komputer.


Karakter Bill Gates

1.      Memahami diri sendiri
Bill Gates merupakan sosok yang unik. Walaupun berasal dari keluarga kaya namun Bill Gates tidak berpuas diri dengan apa yang didapatkan dari keluarganya. Dia memahami apa yang menjadi impian dan kegemarannya sehingga dia bisa memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliahnya di Fakultas Hukum dan lebih memilih melakukan apa yang diyakininya yaitu bidang yang disukainya.

2.      Menyenangkan dan komunikatif
Walaupun cerdas dan jenius tetapi Bill Gates bukan introvert. Dia mampu membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan orang lain, salah satunya dengan Paul Allen sebagai partner kerjanya. Bill Gates juga mampu melakukan negosiasi bisnis sehingga mampu mendapatkan kontrak besar dengan IBM.


3.      Tangguh dan petarung
Bill Gates tidak terlena dengan kesuksesan. Setelah mendapatkan kontrak penjualan MS-DOS Bill Gates tetap dan terus mencari peluang-peluang lainnya.
Bill Gates dikenal sebagai master abad informasi yang ulung dalam mengatur strategi bisnis. Pernah Microsoft hampir terhempas karena gagal bereaksi secara cepat terhadap pasar internet yang makin meluas. Namun Ia segera mengalokasikan milyaran dollar untuk dialokasikan pada pengembangan browser agar dapat menyerbu pasar baru ini. Walau sempat terlambat dan menderita opportunity cost sebesar $5 milyar akibat membiarkan Netscape merebut pasar ini namun Bill Gates mempunyai strategi yang ampuh untuk merebut hati pengguna internet. Dia mengharuskan semua pabrik komputer untuk memasang browser keluaran Microsoft pada PC mereka sebagai bagian integral dari Windos 95. Dengan strategi ini, Microsoft kembali mendominasi pasar operating system dan aplikasi office.

4.      Murah hati
Kekayaan Microsoft tidak dinikmati Bill Gates dan Paul Allen sendiri. Dengan murah hati Bill Gates memberi peluang kepada karyawan Microsoft untuk mendapatkan keuntungan dari harga saham yang meningkat. Sejak tahun 2000, Bill bersama istrinya Melinda mendirikan yayasan sosial untuk menyalurkan kekayaannya kepada yang lebih membutuhkan.

5.      Terbuka dan rela dikritik
Bill Gates adalah figur yang rela dikritik. Pada saat Microsoft mencapai puncak kejayaannya, Microsoft banyak mendapat tekanan dari perusahaan kompetitor. Dominasi terhadap pasar PC dianggap sebagai monopoli. Setelah diadili pada pengadilan anti monopoli, Bill Gates kemudian berusaha mengubah opini publik dengan mendirikan lembaga sosial raksasa yang mengontrol dan mendistribusikan tumpukan kekayaan mereka serta mereorganisasi Microsoft secara besar-besaran dengan cara mendelegasikan kewenangannya.

6.      Teliti
Bill gates dikenal sangat teliti terhadap detail tugasnya. Dia dikenal selalu mengontrol apapun termasuk pengeluaran biaya di Microsoft.
Gaya Kepemimpinan Bill Gates

Bill Gates adalah tipe pemimpin yang menerapkan Transformational dan visioner Leadership yang dapat dilihat dari pola kemimpinannya sebagai berikut :
1.      Encouraging the hearts - Recognizing the follower’s contribution
Jim Konges dan Barry Posmer (1987) menyebutkan salah satu ciri transformational leadership behavior adalah menyadari dan menghargai kontribusi karyawannya. Sejak awal rekrutmen Bill menghargai karyawannya sebagai aset perusahaan. Dalam merekrut karyawan baru, Bill Gates percaya bahwa kesuksesan seorang karyawan Microsoft tergantung pada rekrutmen yang benar daripada pengalaman yang diperoleh setelah karyawan tersebut bekerja di Microsoft. Oleh karena itu Bill Gates menerapkan pola rekrutmen yang sangat selektif. Ia tidak hanya mencari karyawan yang pintar tetapi sangat super smart. Karyawan Microsoft didorong untuk selalu mengembangkan kapasitas pribadi mereka untuk terus maju. Di Microsoft, karyawan ditempatkan sebagai aset dan difasilitasi untuk mencapai hasil yang maksimal secara efektif, karyawan benar-benar diperlakukan sebagai bagian yang cerdas dari keseluruhan bisnis.

2.      Focused leadership & Communication leadership
Bill Gates fokus pada visi dan misinya. Ia juga merupakan pemimpin yang dapat mengkomunikasikan idenya dengan baik. Ia percaya bahwa pemimpin yang baik bukan hanya mempunyai ide yang hebat tetepi juga mampu mengkomunikasikan idenya. Ia mendorong budaya komunikasi yang baik lewat email. Ia sering melontarkan topik-topik diskusi hangat lewat email. Gates rajin membagikan nilai-nilai Microsoft kepada karyawannya (share value). Ia merupakan pemimpin yang selalu meluangkan waktu membangun hubungan dengan karyawannya di seluruh dunia lewat email.

3.      Trust leadership dengan memberi contoh
Nilai-nilai kedisiplinan dan keakuratan bukan hanya jargon saja tetapi tetap diterapkan juga oleh Bill Gates.Walau sebagai CEO, Bill Gates tetap terlibat langsung pada manajemen inti, dalam pengambilan keputusan strategis dan pengembangan produk baru. Gates sangat ingin agar orang lain meniru kebiasaannya untuk bekerja sangat keras dan dalam waktu yang lama.

4.      Budaya kerja terbuka
Sebagai seorang pemimpin, Bill Gates menerapkan budaya usaha yang sangat baik. Baginya penting untuk melibatkan semua orang karena tidak mungkin menguasai semua pengetahuan teknis atau melakukan semua pekerjaan sendiri. Bill Gates membangun budaya kerja terbuka dengan cara mendorong atmosfer yang bebas dan santai (egaliter), menciptakan struktur datar dengan hirarki yang tidak banyak, membagi perusahaan menjadi kelompok-kelompok kecil, memberikan kelompok tersebut tugas yang terdefinisi dengan jelas dan memberi tanggung jawab penuh terhadap tugas tersebut (emphasis dan empower), mendorong diskusi dan perdebatan serta mengakui dan menghargai kesuksesan kelompok atau individu (enrich).

5.      Risk Leadership dengan mendorong Learning Organization
Bill Gates mengembangkan prinsip disiplin pembelajaran di Microsoft dengan cara selalu mendorong peningkatan kemampuan pribadi para karyawannya (personal mastery), mengembangkan cara berpikir yang benar untuk mengendalikan tindakan dan keputusan (model mental) dan mendorong pembelajaran kelompok untuk mencapai hasil kerja yang maksimal.

Pada awal berdiri hingga tahun 1999, gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Bill Gates di Microsoft cenderung birokratik. Semua keputusan kecil maupun besar harus diputuskan oleh Bill Gates sehingga dia menjadi titik kemacetan karena pengambilan keputusan terkesan lambat. Gaya Charismatic Leadership wajar diterapkan waktu itu ketika Microsoft masih merupakan perusahaan yang baru membangun manajemennya. Pada tahun 1999, Bill Gates melakukan restrukturisasi dengan tujuan untuk membebaskan Microsoft dari rawa birokrasi. Dengan reorganisasi ini dia membebaskan para eksekutif mengambil keputusan (down top decision making). Walau demikian Ia tetap mengontrol bisnisnya lewat diskusi informal non-hirarki, dengan gaya langsung yang tetap berorientasi bisnis.
Di sini Bill Gates menerapkan 2 gaya kepemimpinan berdasarkan waktu dan situasi (Situational Leadership). Ketika di awal-awal berdirinya Microsoft, hanya Gates (bersama co-foundernya Steven Allen) yang bisa mengotorisasi suatu pengambilan keputusan (Telling, D1). Ini disesuaikan dengan masih kurangnya kompetensi dan belum kelihatannya komitmen dari manajemennya. Seiring dengan waktu dan perkembangan organisasinya, Gates kemudian mengubah gaya kepemimpinannya menjadi Delegating (D4) dengan mendelegasikan secara penuh tugas dan tanggung jawab.
Bill Gates adalah orang yang mampu melihat dan mengantisipasi masa depan, mempunyai visi bisnis yang jelas, fleksibel dan dapat memberdayakan (empowering) karyawan. Ia merupakan Strategic Leader, pengatur strategi perusahaan dan bertanggungjawab serta memegang kontrol terhadap pengimplementasian strategi tersebut.
Bill Gates mempunyai kegemaran membaca dan dikenal mempunyai kemampuan multi tasking (mengerjakan banyak hal sekaligus). Ia merupakan pemimpin yang sangat efektif (Effective Leader) menyeimbangkan Brain, Behaviour dan Beauty. Pintar dan cerdas, manajer dan pemimpin yang mampu menghadapi resiko, mampu membangun komunikasi, dipercaya dan mempercaya serta dan mampu memberikan empati dalam lingkungan bisnisnya terutama kepada karyawannya dan bawahannya.

Kesalahan Bill Gates

1.      Over Confidence
Bill Gates pernah hampir gagal beradaptasi dengan internet. Browser internet pertama kali diperkenalkan oleh Netscape dan dibagi secara gratis. Pada waktu itu Bill Gates tidak percaya bahwa suatu saat internet akan menjadi sesuatu yang penting dan bernilai ekonomis. Untungnya kemudian Bill Gates akhirnya menyadari kesalahannya dan langsung melakukan riset dan pengembangan untuk membuat browser internet.

2.      Motto Bill Gates dalam pengembangan produk adalah “jual dulu, ciptakan kemudian dan jual dulu, perbaiki kemudian”
Motto ini mengandung arti bahwa Bill Gates lebih mementingkan melemparkan produk baru secepat mungkin ke pasar tetapi produk itu sendiri sebenarnya masih memiliki banyak cacat produk dan bug. Salah satu contoh dari produk gagal yang pernah diciptakan Microsoft adalah Windows Millenium Edition (Win ME) suatu operating system yang diciptakan setelah Windows 98 namun gagal di pasaran akibat tidak compatible dengan sering mengakibatkan crash pada komputer.

3.      Monopoli
Dari awal memulai bisnisnya, Bill Gates memang senang dengan monopoli dan dominasi. MS-DOS dijual dengan strategi pasar yang membolehkan pabrik perakit komputer manapun untuk menggunakan MS-DOS sebagai OS. Strategi ini efektif melawan pesaing lain apalagi kala itu tidak banyak perusahaan pengembang OS yag berhasil. Singkat kata, Bill Gates lihai memanfaatkan dan mendompleng nama besar IBM. Bill Gates cerdik mengatur strategi sehingga dapat menguasai pasar OS di seluruh dunia. Akibat monopoli ini tentu saja harga OS dan komputer akan semakin mahal dan yang menikmatinya hanya Bill Gates dan pemilik saham Microsoft. Dominasi Microsoft sering mendapat kecaman dari masyarakat anti-trust hingga sekarang.

Kesimpulan

Lingkungan organisasi yang dipimpin oleh Bill Gates merupakan organisasi pembelajar. Sehingga gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Bill Gates adalah transformational leadership behavior. Artinya Bill Gates menyadari dan menghargai kontribusi karyawannya. Sehingga dapat disimpulkan Bill Gates menganut tipe kepemimpinan transformasional karena Bill Gates dapat menciptakan inovasi dan perubahan yang signifikan baik terhadap pengikutnya maupun organisasi. Bill Gates mempunyai kemempuan untuk mengarahkan perubahan dalam misi, strategi, struktur dan budaya organisasi, demikian pula dalam mempromosikan inovasi produk dan teknologi.



0 komentar:

Posting Komentar

 

Blog Archive

Blogroll

Ini adalah aneka tugas kuliah yang saya kerjakan dan saya dapatkan saat kuliah Manajemen tahun 2006 hingga lulus. Hampir sepuluh tahun yang lalu. Koreksilah dahulu, cocokkan dulu dengan bahasannya dan jangan asal kopi-paste, karena bisa saja edisi bukunya berbeda sehingga soal-soalnya berbeda dan akhirnya jawabannya juga berbeda. Adanya gini, jangan minta lebih. Kalau mau perfect ya kerjakan sendiri. Tugas-tugas saya ini hanya sebagai penunjang yang fungsinya supporting, bukan sebagai tulang punggungnya. Gunakan dengan bijak, semoga bermanfaat.

About